Berita PALI
Lahan Terendam Banjir, Warga Transmigrasi Tempirai Selatan PALI Gagal Panen Cabai di Bulan Ramadan
Sudah 5 hari banjir merendam lahan perkarangan warga transmigrasi dan belum menunjukkan tanda-tanda akan surut.
Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Odi Aria
"Kalau dihitung- hitung kerugian sekitar Rp 3 juta, sudah 4 kali kebanjiran dan pada tahun ini yang terparah banjirnya, gagal panen terus belum bisa menghasilkan apa-apa,"tuturnya.
Selama 12 bulan tinggal di sini, Rasyid mengaku belum mendapatkan hasil apapun dari lahan perkarangan yang diberikan untuk dikelola.
"Kalau sekarang ini modal bibit sama pupuk kerugian nya mencapai Rp 4 juta, habis semua saat ini, bingung ga ada modal lagi, "ucapnya.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Rasyid terpaksa bekerja serabutan sebagai buruh tani di lahan perkebunan warga Tempirai Selatan.
Hal tersebut dilakukan untuk mencari biaya keperluan anak-anaknya bersekolah dan modal untuk mengelola lahan perkarangan yang diharapkan nya dapat menghasilkan panen yang berlimpah.
"Saya memiliki dua orang anak, yang pertama kelas 1 SMP dan yang kedua kelas 5 SD, anak yang pertama saya titipkan sama saudara di Pekanbaru, soalnya kalau disini semua saya ndak kuat biaya hidupnya itu, soalnya kondisi disini banjir terus, tiap mau panen banjir" katanya.
Dengan kondisi lahan yang belum bisa menghasilkan apa-apa ini, Rasyid juga bingung karena bantuan Jaminan Hidup (Jadup) yang diberikan pemerintah selama 18 bulan akan berakhir 6 bulan lagi.
"Kalau 6 bulan lagi Jadup habis, kalau tidak diperpanjang kita susah pak, kita mau cari kemana pak, kerja serabutan juga belum bisa mencukupi kalau tanpa bantuan Jadup.
Maunya diperpanjang lagi sampai lahan yang kita kelola ini mampu menghasilkan," harapnya.
Rasyid memang sudah bertekad untuk menetap disini dan mengembangkan pertanian hingga dapat berhasil dan sukses menjadi warga transmigrasi.
"Dari awal ikut transmigrasi saya memang sudah bertekad untuk menetap disini, masih tetap semangat walaupun kondisinya belum memungkinkan, harapan nya bisa sukses disini, "ungkapnya.
Agus Munir, Guru SMPN 7 Penukal Asal Air Itam Timur, Harumkan PALI di Panggung Nasional |
![]() |
---|
Program MBG di PALI Mulai Didistribusikan ke 3.150 Pelajar, Perdana Digelar di SDN 2 Tanah Abang |
![]() |
---|
ISTRI Buka Pintu Maaf ke Suami, Kasus KDRT di PALI Berakhir Damai, Pelaku Sempat Dijemput Polisi |
![]() |
---|
FAKTA Suami Hajar Istri di PALI, Sering Ribut Tapi Cepat Akur Kembali, tak Jadi Lapor Berakhir Damai |
![]() |
---|
FAKTA Sebenarnya Video Viral KDRT di PALI Terungkap, sang Istri Akui Dihajar Suami Cuma untuk Konten |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.