Berita PALI

Lahan Terendam Banjir, Warga Transmigrasi Tempirai Selatan PALI Gagal Panen Cabai di Bulan Ramadan

Sudah 5 hari banjir merendam lahan perkarangan warga transmigrasi dan belum menunjukkan tanda-tanda akan surut.

Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Odi Aria
Sripoku.com/Apriansyah
Abdul Rasyid warga PALI menunjukkan tanamannya yang mati terendam Banjir 

SRIPOKU.COM, PALI- Berharap panen cabai di bulan Ramadhan, Abdul Rasyid (37) warga Transmigrasi Tempirai Selatan asal Kendal Jawa Tengah, hanya bisa pasrah ketika ribuan pohon cabai miliknya mati semua terendam banjir.


Banjir setinggi 1,5 meter telah memutuskan harapan Rasyid untuk menikmati hasil panen yang berlimpah dari berbagai tanaman yang ia tanam di lahan perkarangan miliknya.


Sudah 5 hari banjir merendam lahan perkarangan warga transmigrasi dan belum menunjukkan tanda-tanda akan surut.


Kondisi ini sangat memperihatinkan di musim penghujan ini, Rasyid bersama dengan warga transmigrasi lainnya harus menerimanya kenyataan kembali gagal panen.


"Mati semua pak, ada 2000 pohon cabai yang ditanam, sudah pasti mati kalau terendam air,"ujarnya sambil menunjukan pohon cabai yang ia ambil dari dalam air di lahan perkarangan nya, Jum'at (12/1/2024).


Begitu juga dengan tanaman lainnya yang ia tunjukkan, seperti 100 tanaman jagung, kacang hijau dan kacang panjang semuanya mati terendam banjir.


"Kalau setiap menanam pas mau panen banjir terus, susah juga kita, rugi modalnya, selama setahun ini belum menghasilkan apa-apa,' ungkapnya.


Rasyid ikut program Transmigrasi ke Tempirai Selatan Kecamatan Penukal Utara Kabupaten PALI, membawa mimpi untuk merubah nasib di pulau Sumatera.


Sebelumnya waktu di daerah asalnya Kendal Jawa Tengah, Rasyid bertani dengan cara menyewah lahan milik orang.


Ketika mendengar program transmigrasi diberikan lahan dan rumah, Abdul Rasyid pun tertarik mengikuti program ini dan mendaftarkan diri sebagai warga transmigrasi sejak tahun 2010 silam.


"Di Jawa sudah tidak punya apa-apa pak, bertani juga disana saya nyewa lahan orang, saya daftar jadi warga transmigrasi sejak tahun 2010,"terangnya.


Cukup lama Rasyid menanti kabar, namun pada akhir Desember 2022 lalu, akhirnya Ia pun mendapat kabar bahwa akan berangkat dan ditempatkan sebagai warga transmigrasi di Desa Tempirai Selatan Kecamatan Penukal Utara Kabupaten PALI Sumsel.


Dengan penuh semangat, Rasyid senang sekali akan segera menempati tempat tinggal baru di lahan pertanian yang subur.


Ia pun memboyong istri dan kedua anaknya untuk membangun mimpi di Transmigrasi Tempirai Selatan.


"Pertamakali datang kesini senang, dapat pengalaman baru, tapi kaget juga ketika mulai menanam pertama kali, habis semua tersapu banjir selama 18 hari.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved