Banjir di Muratara

Update Banjir di Muratara, 20 Ribu Rumah Warga Terendam dan 6 Jembatan Gantung Putus

Data sementara yang terdampak banjir sudah kurang lebih 20 ribu rumah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Editor: Yandi Triansyah
Tribun Sumsel /Rahmat Aizullah
Rumah warga terendam banjir di Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, Sumsel, Kamis (11/1/2024). 

SRIPOKU.COM, MURATARA - Update banjir yang melanda di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Kamis (11/1/2024). berdasarkan laporan yang diteriama sudah 20.000 rumah terendam. 

Selain itu, banjir juga menyebabkan sebanyak enam jembatan gantung putus. 

"Data sementara yang terdampak banjir sudah kurang lebih 20 ribu rumah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muratara, Zainal Arifin, Kamis (11/1/2024). 

Selain merendam permukiman warga, banjir juga berdampak ke sejumlah fasilitas umum hingga memutus akses jalan penghubung antar desa/kecamatan.

Banjir melanda Bumi Beselang Serundingan ini akibat luapan sungai Rupit dan sungai Rawas dampak dari curah hujan tinggi sejak dua pekan terakhir.

2 Sungai Meluap Merendam 17 Sekolah di Muratara, Proses Belajar Mengajar Diliburkan

Arifin mengungkapkan, dari 7 kecamatan yang ada di Kabupaten Muratara, wilayah yang terdampak banjir terjadi di 6 kecamatan.

Mulai dari Kecamatan Ulu Rawas, Rawas Ulu, Karang Jaya, Rupit, Karang Dapo hingga Kecamatan Rawas Ilir. 

"Tetapi enam kecamatan itu bukan semua desa kelurahan kena banjir, maksudnya beberapa desa di dalam enam wilayah kecamatan itu," ujarnya.

Arifin mengatakan, banjir sebenarnya sudah terjadi sejak Rabu (10/1/2024) kemarin di beberapa kawasan di Kecamatan Ulu Rawas dan Rawas Ulu. 

Curah hujan dengan intensitas sedang dan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Muratara menyebabkan debit air sungai Rupit dan Rawas naik.

"Dampak dari banjir ini aktivitas perekonomian masyarakat menjadi terhambat, untuk korban jiwa sejauh ini nihil, tidak ada," katanya. 

Arifin mengatakan warga yang rumahnya terendam banjir kini sudah mengungsi ke kediaman keluarganya di kawasan yang lebih aman. 

Namun banyak juga warga yang masih bertahan di rumahnya karena mayoritas tempat tinggal penduduk di sepanjang bantaran sungai jenis panggung.

"Rumah penduduk kita ini terutama yang berada di bantaran sungai kebanyakan rumah panggung, jadi mereka masih bertahan, ada juga yang sudah mengungsi," katanya. 

Arifin menambahkan, meningkatnya debit air sungai Rawas juga mengakibatkan ada 6 jembatan gantung yang putus diterjang arus yang deras.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved