Mimbar Jumat: Manusia dan Krisis Kemanusiaan Gaza
Konflik Gaza saat ini telah memasuki bulan ketiga dan masih belum memperlihatkan akhir yang jelas, resolusi PBB yang masih tumpul
Dalam Islam, manusia dihormati dan dimuliakan. Menurut Al-Qur'an, Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (Q.S. At-Tin 95:4).
Kehormatan manusia ditentukan oleh ketakwaan dan perbuatan baik, bukan oleh ras, warna kulit, atau keturunan.
Sehingga perbuatan apapun yang menyebabkan kematian satu orang manusi atau bahkan pembantaian suatu bangsa melalui Tindakan genosida, merupakan perbuatan yang sangat dikutuk.
Hak asasi manusia ditetapkan dan dipelihara oleh Islam. Hak untuk hidup, kebebasan beragama, kehormatan, dan keadilan adalah beberapa di antaranya.
Dalam ajaran Islam, perlakuan yang adil dan penghormatan terhadap hak-hak individu sangat ditekankan.
Menyikapi Krisis Kemanusiaan Gaza
Dengan pemahaman terkait hakikan manusia di atas, sudah sepatutnya menjadikan sesorang sensitif atas apa yang terjadi baik terhadap kaum muslim ataupun kemanusiaan.
Merevitalisasi masyarakat muslim dan mengatasi krisis sosial, politik, maupun ekonomi yang terjadi di lingkungannya.
Karena bagi seorang muslim, agama adalah bagian integral dari struktur sosial dan kekuatan dinamis dan harus menawarkan solusi terhadap situasi dan masalah-masalah yang muncul kemudian.
Oleh karenanya tugas kita Bersama untuk senantiasa menyampaikan pesan-pesan universal agama tentang perdamaian, kemanusiaan, belas kasih, dan cinta kasih, terutama kepada para pemuka agama, agar ajaran agama tidak digunakan untuk membenarkan pemusnahan massal, pembunuhan, pengusiran, kekerasan, kekejaman, dan tindakan-tindakan yang tidak berperikemanusiaan terhadap pihak-pihak yang berbeda.
Lantas sebagai bangsa Indonesia apa yang dilakukan oleh kita dalam menyikapi Krisis kemanusiaan di Gaza-Palestina?.
Kita bisa memberikan dukungan dengan cara terus-menerus menyerukan kepada kekuatan masyarakat sipil di seluruh dunia, dengan media yang kita miliki, untuk bertindak secara independen dan kolaboratif bahkan seruan boikot dan sanksi ekonomi untuk mendorong terwujudnya perdamaian dan diakhirinya penjajahan dan genosida terhadap rakyat Palestina.
Disamping itu, memberikan bantuan melalui saluran-saluran yang terpecaya dan Amanah kepada rakyat Palestina.
Selain itu, kita harus senantiasa memanjatkan do’a kepada Allah SWT, Tuhan YME, agar membukakan mata hati para pemimpin dan menggerakkan semesta untuk mengakhiri perang dan membangun jalan damai secara adil, beradab dan bermartabat bagi setiap manusia, bangsa dan negara, dalam rangka perdamaian dan kemerdekaan Palestina.
Demikianlah, refleksi tentang hakikat kemanusiaan kita, bahwa kita adalah makhluk Allah yang paling mulia yang berbeda dari Binatang dalam bertingkah laku dan bertindak, mudah-mudahan bisa menggugah banyak orang untuk lantang bersikap mengadapi sikap kekejian dan pendudukan Israil terhadap bangsa palestina. Wallahu a`lamu bissawwab.
Rekam Jejak Pratu Aprianto Rede Radja Tersangka Penganiayaan Prada Lucky, Ternyata Atlet Tinju |
![]() |
---|
Modul Ajar Deep Learning PPKN Kelas 7 SMP Bab 2 Norma dan UUD NRI Tahun 1945 |
![]() |
---|
Modul Ajar Deep Learning PPKN Kelas 7 SMP Bab 1 Sejarah Kelahiran Pancasila |
![]() |
---|
15 Soal Pendidikan Pancasila Kelas 10 SMA Materi Menjaga Keutuhan NKRI |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 8 SMP Halaman 41 Kurikulum Merdeka, Section 2 - Listening |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.