Berita OKU

Penyakit Demam Berdarah Mulai Mengintai, Dua Warga OKU Sudah Terrjangkit

Keduanya dirawat di RS Dr Noesmir Baturaja (RS DKT), namun Musnawati dinyatakan sudah sehat dan dipebolehkan kembali ke rumah.

Penulis: Leni Juwita | Editor: Ahmad Sadam Husen
Eko Mustiawan/sripoku.comS
Pemukiman warga Dusun II dan III Desa Muara Beliti Baru Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas difogging. Foto diambil Selasa (13/9/2022). 

SRIPOKU.COM, BATURAJA -- Memasuki musim pancaroba, penyakit Demam Berdarah (DBD) mengintai warga Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel).

Setidaknya sudah tercatat dua pasien positif DBD akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Dua korban yang positif DBD masing-masing atas nama Musnawati (58), beralamat di Kecamatan Semidangaji, OKU.

Lalu Rifianti (21), warga Kecamatan Baturaja Timur, OKU.

Keduanya dirawat di RS Dr. Noesmir Baturaja (RS DKT), namun Musnawati dinyatakan sudah sehat dan dipebolehkan kembali ke rumah.

Alhamdulillah, sudah diizinkan dokter pulang ,” kata salah seorang anak Murnawati.

Setelah beberapa hari menjalani perawatan di rumah sakit, trombosit Musnawati berangsur naik dan kini sudah 66.000 per mikro liter darah.

Terpisah, Direktur RSUD Dr. Ibnu Sutowo Baturaja, dr. Rynna Dyana yang dikonfirmasi menjelaskan, untuk data kasus positif DBD, yang berhak mengeluarkan adalah Dinas Kesehatan.

Namun diakuinya, belakangan memang banyak pasien yang dirawat dengan gejala mirip DBD.

“Di RS dr Ibnu Sutowo ini masih diagnosa demam dengan penurunan trombosit," terang dr. Rynna.

Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan OKU, Deddy Wijaya SKM., M.Kes. kepada wartawan mengatakan, beberapa minggu terakhir ini terdapat 2 kasus warga yang terinfeksi DBD di wilayah tertentu.

Walaupun baru terdapat dua kasus DBD, hal ini cukup mengkhawatirkan.

Untuk itu, menurutnya, langkah-langkah yang telah dilakukan adalah mengirimkan surat kepada masing-masing Puskesmas yang tersebar di wilayah OKU untuk melakukan fogging focus di daerah yang positif terinfeksi DBD, serta melakukan pemeriksaan laboratorium bagi warga yang tinggal bersama dengan orang yang terinfeksi DBD.

Dikatakan Deddy, untuk memutus mata rantai penyebaran nyamuk Aedes Aegypti, Dinkes OKU bersama seluruh Puskesmas sudah mensosialisasikan kepada masyarakat tentang cara-cara pencegahan penyebaran nyamuk DBD.

Menurutnya, masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan, menggunakan kelambu saat tidur, menguras penampungan air minimal 3 hari sekali, menutup tempat-tempat penampungan air dan tempat-tempat yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk serta menaburkan bubuk Abate di bak-bak terbuka.

“Kita antisipasi tempat-tempat peirndukan nyamuk agar nyamuk Aedes Aegypti tidak bisa berkembang biak," ujarnya

Selain itu, Deddy menghimbau masyarakat, apabila mengalami gejala demam tinggi, nyeri sendi dan pendarahan, segera mencari bantuan medis atau datang ke Puskesmas terdekat.

===

Simak berita Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved