Berita Viral

Anak Kos Diduga Dilecehkan di Solo Justru Diusir Warga, Padahal Tengah Jalani Terapi Pengobatan

Bukan dibela, anak kos ini justru diusir warga usai dilecehkan seorang pemilik warung makan di Solo, Jawa Tengah.

Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: adi kurniawan
Kolase Twitter dan Google Maps
Anak kos yang diduga dilecehkan oleh pemilik warung makan di Karanganyar, diusir warga dan jalani terapi pengobatan. 

SRIPOKU.COM -- Seorang anak kos mengalami pengalaman tidak mengenakkan ketika diduga mengalami pelecehan seksual.

Bukan dibela, anak kos ini justru diusir warga usai dilecehkan seorang pemilik warung makan di Solo, Jawa Tengah.

Bahkan anak kos itu diminta Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk tidak membawa perasaan alias baper.

Baca juga: Viral Anggota Polisi di Soreang Dikeroyok Geng Motor, Niat Lerai Tawuran Malah Dihajar tak Berdaya

Padahal D, inisial anak kos itu tengah menjalani terapi pengobatan menyembuhkan depresi.

Ini diceritakan D di akun X, Senin (18/12/2023).

Dia mengaku mendapat pelecehan oleh pemilik warung makan di kawasan Jalan Bulukan Timur Raya, Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Saat itu D sedang makan di warung makan yang berada dekat kosnya.

Namun tiba-tiba pemilik warung makan itu menghampiri D dan mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan.

"Aku abis mengalami pelecahan seksual di Warung Makan, mas yang jualan nyamperi aku waktu duduk makan lalu bilang "peli ku ngaceng", waktu denger aku ngefrezz buat ngerespon, kaget dan bingung," tulisnya.

Akibat pelecehan verbal itu, D sampai merasa tremor dan tidak nyaman.

Setelah itu menurut D, pemilik warung itu mendatangi dia bersama istrinya untuk meminta maaf.

"Orangnya uda dateng sama istrinya buat minta maaf, tapi aku gabisa ketemu dia, ga kuat. Gemeteran," tulis dia lagi.

Rupanya pelaku sampai tiga kali datang menemui Dafi.

Terduga pelaku yang merupakan pemilik warung makan sebenarnya sudah dua kali datang ke tempat kos korban.

Bersama istrinya, terduga pelaku berusaha meminta maaf.

"Tapi aku gak bisa ketemu dia. Gak kuat. Gemeteran," tulisnya di akun X.

Kedatangan ketiga kalinya, terduga pelaku bersama ketua RW yang merupakan kakaknya, juga seorang anggota Babinsa.

Kata D dalam perbincangan, mereka sampai menggebrak meja.

"Mereka menganggap aku hanya salah paham sama candaan pelaku," katanya.

Padahal yang diucapkan terduga pelaku merupakan kalimat yang mengarah seksualitas.

Terduga pelaku bahkan menganggap D berniat memeras mereka untuk dicarikan pendampingan psikolog.

D juga mengunggah foto capture CCTV saat pertemuan dengan Babinsa.

Kata D, Babinsa meminta dirinya untuk tidak baper.

"Intinya mereka datang malah marah-marah. Babinsanya bilang aku jangan baperan dan harus membahagiakan diri biar gak salah paham," tulis D.

Baca juga: Viral, Kades Rambang Senuling Prabumulih Terobos Jalan Baru Selesai Dicor, Berakhir Minta Maaf

Belum cukup, warga justru mengusir D dari rumah kosan usai berapat.

"Yang lebih menyebalkan lagi, aku sebagai korban malah difoto dan mukanya ditunjukin dirapat warga tetapi pelakunya enggak malah dilindungi krn pelakunya adik ketua rw disini," kata dia lagi.

Kini dia harus berobat ke psikolog karena sakit yang diderita makin parah usai pengalaman tidak mengenakkan di warung makan kawasan Colomadu Solo itu.

Dia didiagnosa bipolar affective disorder, current episode mild or moderate depression.

"Yang ngerasa aku lebay banget cuman ngalamin gitu aja, aku kondisinya sedang menjalani terapi pengobatan depresi malah ketambah mendapatkan perlakuan seperti itu." tulisnya.

Terakhir, dia akan melaporkan kejadian itu ke polisi pasca diusir dari rumah kosan.

"Tak pindah kostan trs otw polsek ndak ak diparani warga maneh," tulisnya lagi.

Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved