Berita Viral

Nasib Naas Pria Pisahkan 2 Pria Rebutan Jadi Imam Salat, Pelaku Ngamuk Mencekik Malah Jatuh Pingsan

Pasalnya salah-seorang pelaku mencekik Mashuri kala memisahkan perkelahian yang terjadi saat salat Magrib.

Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: Odi Aria
Kolase TribunJatim.com/Didik Mashudi
Perkara rebutan takmir masjid di Kediri, dua kubu berkelahi. 

SRIPOKU.COM -- Beginilah nasib malang Mashuri (40) pria yang memisahkan keributan 2 pria yang berebut jadi imam salat di Masjid Al Muttaqun, Kota Kediri, Jawa Timur.

Mashuri (40) harus jatuh pingsan usai dicekik saat coba melerai keributan.

Pasalnya salah-seorang pelaku mencekik Mashuri kala melerai perkelahian yang terjadi saat salat Magrib.

Baca juga: Viral Video Perkelahian 2 Takmir Masjid di Kediri Gegara Rebutan Imam Salat, Berujung Kritis di RS

Aksi kekerasan di dalam Masjid Al Muttaqun Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri yang terjadi akibat dualisme Takmir Masjid, Rabu (13/12/2023) malam.
Aksi kekerasan di dalam Masjid Al Muttaqun Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri yang terjadi akibat dualisme Takmir Masjid, Rabu (13/12/2023) malam. (TribunJatim)

Awalnya Mahsuri datang ke Masjid untuk melaksanakan salat berjamaah.

Mahsuri kemudian menjalani salat sunnah.

Setelah menjalani salat sunah, Mashuri tiba-tiba melihat keramaian di area tempat imam salat.

Saat itu Mahsuri melihat wajah pihak yang tak dikenalinya bukan warga Kelurahan Manisrenggo.

Saat itu lah terjadi pemukulan di tengah masjid.

Melihat keributan itu, Mashuri berniat untuk melerai dengan ditemani satu orang.

Namun, alih-alih keributan mereda, justru ia malah terkena sasaran amukan dari kerumunan tersebut.

Mashuri mengaku dipiting hingga dicekik oleh mereka.

"Saya berusaha melerai dengan membawa satu orang.

Ternyata di luar serambi masjid banyak teman-temannya dan saya dicekik dan selanjutnya saya tidak sadar," kata Mashuri seperti dikutip Tribuntrends.com.

Menyusul kejadian itu Mashuri kemudian melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polres Kediri Kota.

"Waktu itu saya mau menolong Pak Khamid. Tapi di luar masjid banyak teman-temannya pelaku," jelasnya.

Sementara itu sebelumnya diketahui bahwa terjadi keributan di Masjid Al Muttaqun, Kediri, Jawa Timur.

Keributan tersebut terjadi lantaran ada 2 pihak yang tidak terima penggantian imam salat Magrib.

"Karena masjid masih dalam konflik dan pihak takmir masih menunggu keputusan dari pihak Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kota Kediri," jelas Saifuddin, Sekretaris Takmir Masjid Al Muttaqun.

Sebenarnya pihak takmir akan legowo (rela) dengan hasil yang diputuskan oleh pihak BWI.

Namun pihak sebelah justru ingin menguasai masjid sebelum ada putusan BWI.

Dari pihak ketakmiran telah melaporkan kejadian keributan ke Polres Kediri Kota.

Karena ada tiga orang jamaah yang menjadi korban.

Sebelumnya telah diupayakan melakukan perdamaian dari kepengurusan ketakmiran masjid. Namun sayangnya tetap ada kebuntuan.

"Karena yang diinginkan dari masyarakat sama-sama mengelola masjid.

Namun kalau bentuknya perdamaian seolah-olah ingin menguasai masjid kami tidak terima," jelasnya.

Karena Masjid Al Muttaqun merupakan masjid dari orang banyak dan yang wakaf juga lebih dari satu orang.

"Yang membangun masjid 100 persen warga masyarakat," jelasnya.

Momen pertengkaran di dalam Masjid Al Muttaqun Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri yang terjadi akibat dualisme Takmir Masjid, Rabu (13/12/2023) malam.
Momen pertengkaran di dalam Masjid Al Muttaqun Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri yang terjadi akibat dualisme Takmir Masjid, Rabu (13/12/2023) malam. (YouTube/Harian Surya)

Sementara Rahmat Mahmudi, dari pihak takmir kubu lain menjelaskan, kejadian Rabu malam sampai Kamis dinihari karena ada pihak yang tidak terima dengan penggantian takmir dan penggantian imam sholat Magrib.

"Kami bertahan meski ditekan dan didorong dan ada teman kami yang menjadi korban pemukulan dan pengeroyokan sehingga dilerai aparat," jelasnya.

Selanjutnya pihak yang tidak terima berkerumun di halaman masjid dan tidak membubarkan diri dan jumlahnya semakin bertambah banyak.

"Massa bubar setelah ada dialog perwakilan takmir dengan keluarga KH Idris dan ada kesepakatan damai hingga adanya keputusan dari BWI," jelasnya.

Satu korban dirawat di RS

Diketahui duel berdarah perebutan pengurus takmir masjid itu terjadi di Masjid Al Muttaqun di Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri pada Rabu (13/12/2023).

Dua pria di Kediri saling serang satu sama lain.

Salah satu korban menderita luka memar dan muntah-muntah serta harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit.

Dia saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Muhammadiyah atas nama Muhammad Ilhamudin (26) warga Baron, Kabupaten Nganjuk.

Kejadian itu terjadi ketika keluarga ahli waris tanah wakaf masjid bersama kelompoknya memaksakan diri menjadi imam Shalat Maghrib, walaupun jadwal imam Shalat Maghrib sebelumnya telah disepakati.

Kasus yang sama kemudian berlanjut pada Rabu (13/12/2023) malam sampai Kamis (14/12/2023) dini hari.

Puluhan personel kepolisian mengamankan dari kemungkinan terjadinya bentrokan susulan dari kedua kubu takmir yang berbeda.

Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved