Berita Sriwijaya FC

PSMS Medan tanpa Bomber Asal Kolumbia tak Membuat Sriwijaya FC Lengah

Meski PSMS Medan tanpa kehadiran striker asal Kolumbia, Jose Valencia, namun tak membuat Sriwijaya FC lengah pada laga pamungkas

|
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
INSTAGRAM PSMS MEDAN
Striker PSMS Medan asal Kolumbia,Jose Valencia (kiri) bersama kapten tim Rachmad Hidayat 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Meski PSMS Medan tanpa kehadiran striker asal Kolumbia, Jose Valencia, namun tak membuat Sriwijaya FC lengah pada laga penentuan memperebutkan tiket lolos 12 besar besok. 

Hendri Susilo yang pernah menjadi asisten pelatih Sriwijaya FC (2014-2015) mendampingi head coach Almarhum Benny Dollo (Bendol) mengaku tidak ada pemain lawan yang spesial mesti diwaspadai. Baginya siapapun pemain lawan yang terdekat itulah yang patut dikawal. 

"Kalau saya sih tidak personal. Artinya kompleks aja, yang terdekat jaga, yang terdekat jaga. Gitu aja. Yang simpel-simpel itu aja,"  ungkap pelatih kepala Sriwijaya FC Hendri Susilo yang mantan pelatih Timnas Indonesia U-17 Pra Piala Asia (2005-2007).

Rifaldi Jadi Striker
Winger Sriwijaya FC Rifaldi Bawuo yang bakal menggantikan posisi striker Chencho Gyeltshen diawasi Asisten Pelatih Oktavianus pada Official Training jelang menghadapi PSMS di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Sabtu (16/12/2023).

Baca juga: Pesan Pelatih Sriwijaya FC: Jangan Banyak Kehilangan Bola, Optimis Kunci Kalahkan PSMS Medan

Hendri yang berhasil membawa Persiraja Banda Aceh naik level ke Liga 1 musim 2020 mengaku optimis bisa mewujudkan target untuk bisa lolos ke babak 12 besar dengan mengalahkan PSMS Medan pada laga pamungkas di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (17/12/2023) pukul 15.00.

 

"Kalau saya sih Insya Allah apa yang kita inginkan itu akan terwujud," ungkap Hendri Susilo usai memberikan latihan tim Sriwijaya FC persiapan jelang menghadapi PSMS Medan.

 

PSMS Medan yang memboyong 22 pemain ke markas Sriwijaya FC tanpa kehadiran striker asal Kolombia, Jose Valencia.

Pelatih PSMS Medan, Mayor CPM Miftahudin Mukson menyebut, ke-22 pemain yang dibawa ke Palembang merupakan pemain yang paling siap untuk bertanding.

"Pemain yang dibawa ini yang maksimal dan siap 100 persen untuk pertandingan Minggu (17/12/2023) nanti," ujar Coach Miftah. 

Absennya Java, sapaan Jose Valencia, pada tur lawatan ke Palembang, lantaran mengalami cedera jelang keberangkatan ke Palembang.

"Lagi cedera dia pas siap lawan PSPS, latihan kemarin beberapa kali kita coba paksa nggak maksimal. Saya juga kasihan kalau dibawa nanti malah tambah parah," ucap Miftahudin.

 

Adapun 22 pemain PSMS Medan yang diboyong ke markas Sriwijaya FC adalah Adixi, Dimas Galih, Kurniawan Karman, Hamdi sula, Fardan Harahap, Derry Rachman, Joko Susilo, Muchlisin Aziz Hutagalung, Ramadhan, Gisu Kim, Munadi, Guntur Triaji, Ichsan Pratama, Ridho Syuhada, Eduardus, Reyki, Rachmad Hidayat, Ikhsan Chan, Sandeni Sidabutar, Assanur Rijal, Wahyu Rahmat Ilahi, Yoseph Ostanica Malau.

 

Pemain oncak PSMS Jose Valencia yang absen ini kemungkinan bakal digantikan Yoseph Ostanica Malau alias Nico Malau yang hadir mendampingi Coach Miftah pada pre match conference di Jakabaring, Sabtu (16/12/2023) sore.

 

Nico Malau
Penyerang PSMS Medan Nico Malau yang kemungkinan bakal menggantikan posisi striker asal Kolumbia, Jose Valencia

Baca juga: Pj Gubernur Buktikan Peduli Sriwijaya FC, Welcome BSB New Sponsor

 

"Pasca pertandingan di Lubuk Pakam, kami sudah mempersiapkan adaptasi cuaca. Mudah-mudahan tidak menjadi halangan untuk kami menampilkan yang terbaik besok sore," kata Miftah.

 

Miftah yang punya pengalaman lama bermitra dengan Caoch Hendri Susilo mengaku tidak ada tekanan untuk menuntaskan laga pamungkas besok.

"Saya sebagai pelatih ini kan permainan, hasil bagaimana hasil akhir nanti pasti yang kerja keras yang menentukan, besok sore kita akan lebih kerja keras lagi dengan pembelajaran dua match sebelumnya," katanya.

Ia mengatakan akan berusaha menghadirkan Happy Ending di pertandingan terakhir putaran kedua. Pasalnya sudah evaluasi dan melihat kedalaman Sriwijaya FC sehingga mengisyaratkan tak mau lengah bersantai hanya untuk bermain imbang saja.

 

Coach Mayor CPM Miftahudin Mukson diprediksi memasang formasi 4-3-3 untuk PSMS Medan.


Lini depan: winger kiri Rachmad Hidayat, Nico Malau, winger kanan Ikhsan Chan.
Lini tengah: Munadi, Ichsan Pratama, Guntur Triaji
Lini belakang: Derry Rahman Noor (kiri), Kim Ki-Su (Korea Selatan), Aziz Muchlisin Hutagalung, Kurniawan Karman (kanan) 
Kiper: Adixi Lenzivio 

 

 


Sementara tak kalah ambisinya, Coach Hendri Susilo telah menyiapkan 3 plan taktik Tim Sriwijaya FC misi membungkam PSMS Medan di laga final di grup penentuan tiket ketiga untuk bisa lolos 12 besar.   


Mantan pelatih Timnas Indonesia U-17 Pra Piala Asia (2005-2007) tak mau kecolongan 3 poin harga mati di laga pamungkas Sriwijaya FC vs PSMS Medan yang akan berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (17/12/2023) pukul 15.00 dan disiarkan live streaming video.com.

 


Di sisa waktu tinggal beberapa hari ini Hendri yang berhasil membawa Persiraja Banda Aceh naik level ke Liga 1 musim 2020 mengaku setiap harinya penggawa Laskar Wong Kito-julukan Sriwijaya FC--terus diasah pematangan taktikal game plan yang telah ia siapkan. 

 


"Jelang hari hari H kita ke taktikal. Kita ada plan A, ada plan B, ada plan C untuk antisipasi apa yang akan terjadi pada hari Minggu nanti," ungkap Coach Hendri.

 


Absennya empat pemain inti Elang Andalas, diantaranya dua legiun asing tak membuat kesusahan pelatih kelahiran Bukit Tinggi (Sumbar) 11 Desember 1964 ini. 


"Kalau bagi saya pemain bola di Sriwijaya FC ini banyak," ungkap Hendri Susilo kepada Sripoku.com.

 


Hendri Susilo yang pernah menjadi asisten pelatih Sriwijaya FC (2014-2015) mendampingi head coach Almarhum Benny Dollo (Bendol) menjelaskan jika inilah kesempatan saatnya pemain lainnya yang ada untuk bisa membuktikan bisa layak tampil.

 


"Bukan mengartikan dia tidak butuh dan dibutuhkan. Saya pikir penggantinya pasti akan memperlihatkan, akan menunjukkan bahwa dia layak main di Sriwijaya FC," kata pelatih kelahiran Bukit Tinggi (Sumbar) 11 Desember 1964.

Penyerang asing Sriwijaya FC Yevhen 'Baha' Bhokhashvili dan striker Chencho Gyeltshen asal Bhutan.
Penyerang asing Sriwijaya FC Yevhen 'Baha' Bhokhashvili dan striker Chencho Gyeltshen asal Bhutan. (MO SRIWIJAYA FC)

Baca juga: Jamu Skuad Tim Makan Malam, Manajemen Sriwijaya FC Siapkan Bonus Jumbo Lawan PSMS


Untuk mengubah mindset ataupun paradigma legiun asing lebih baik dari pemain lokal dengan menanamkan motivasi di diri masing-masing pemain bahwa dirinya juga bisa seperti mereka legiun asing. Bahkan dirinya juga bisa lebih baik.

 

"Motivasi datang dari pemain itu sendiri. Karena ini waktunya dia dapat kesempatan dia untuk main. Dia akan eksyen, akan menunjukkan siapa dirinya sebenarnya," ujar mantan pelatih Timnas Indonesia U-17 Pra Piala Asia (2005-2007).

 

Coach Hendri yang baru saja menuntaskan program khusus kepelatihan AFC Pro Diploma Modul ke-6 ASIOP Training Ground Sentul Bogor 3-13 November 2023 lalu merasa optimis dengan motivasi dari diri sendiri, para punggawa Laskar Wong Kito yang ada saat ini bisa mengemban misi menuntaskan babak penyisihan grup 1 Liga 2 dengan happy ending.

Baca juga: Tak Lagi Ributkan PK Ketum PSSI, Manajemen Sriwijaya FC: Allah Beri Jalan Head to Head 

 

"Saya pikir kalau motivasi setiap hari saya kasih motivasi mereka. Artinya tidak banyak-banyak yang saya sampaikan. Kamu sekarang seperti ini kamu buktikan saja bahwa kamu mampu. Seperti itu saja, itu kan artinya sudah lebih luas. Mereka pemain profesional," pungkasnya.

 

Kekompakan Coach Hendri Susilo dengan jajaran staf pelatihnya, yakni Asisten Pelatih Oktavianus, Mahyadi Panggabean, Pelatih Kiper Ferry Rotinsulu, dan Pelatih fisik Dino Sefriyanto serta dengan para punggawa Elang Andalas juga diyakini akan membuahkan hasil maksimal.

 

 

 


"Untuk pengganti pemain yang tidak bisa main sudah dipersiapkan dan kita sudah lakukan latihan simulasinya segala macam berjalan dengan baik," kata Hendri yang pernah menyelamatkan Semen Padang FC dari degradasi menggantikan Coach Weliansyah 2021 lalu.

 

 

 


Meski tanpa dua legiun asingnya striker Chencho Gyeltshen yang pulang ke negaranya Bhutan, dan penyerang asal Ukraina, Yevhen 'Baha' Bhokhashvile yang terkena hukuman kartu merah, namun Laskar Wong Kito sudah menyiapkan starting eleven sebagai tim pasukan pembungkam PSMS Medan.

 


Seperti pada latihan sebelumnya terlihat dua pemain senior yang disiapkan untuk menjadi bomber ada Rifaldi Bawuo di posisi striker, dan Muhammad Nur Iskandar sebagai penyerang.

 


Lalu ada Resa Aditiya Anugerah dan Hapit Ibrahim sebagai gelandang serang dikawal winger muda Fransiskus Alesandro dan Tomi Darmawan.

 


Kemudian empat bek yang bisa naik turun Irwanto Bajo, Dia Syayid Alhawari, Fajar Zainul Muttaqien, dan Ade Suryana.


Sedangkan posisi penjaga gawang kembali dipercayakan kepada Rudi Nurdin Rajak.

 


Manajemen Sriwijaya FC juga telah memikirkan untuk memaksimalkan pemain yang ada. Pasalnya beberapa pemain seperti stoper Amabel Rahmansyah juga terkena kartu merah. Kemudian stoper lainnya Meru Kimura yang kelahiran Jepang tengah izin berobat kembali ke Bali.


"Saya pikir kemungkinan tidak ada perubahan pemain lagi. Pemain yang ada ini kita maksimalkan," ungkap Direktur Teknik Sriwijaya FC, Indrayadi

 

 

 


Eks kiper PS Pusri Palembang ini juga mengingatkan skuad tim Sriwijaya FC harus fight di laga penentuan ini dan juga mesti siap menjalani play-off degradasi seandainya tidak bisa finish di peringkat 3 besar klasemen ini.

 

 

 


Untuk itu kuncinya Sriwijaya FC wajib raih kemenangan untuk mendulang 3 poin sehingga bisa unggul head to head atas Ayam Kinantan yang sama-sama akan mengantongi 16 poin dipastikan lolos 12 besar. Dan laga pamungkas di Jakabaring, Minggu (17/12/2023) penentu bisa menjadikan PSMS lolos dengan minimal hasil draw.

 

 


"Kita harap minta seluruh pemain untuk memberi kontribusi walaupun kita di zona play-off nanti," kata Indrayadi.

 


Eks pelatih kiper Sriwijaya FC ini mengatakan tentu pihaknya akan meminta lebih bertanggungjawablah dengan beradanya di zona play-off karena ini pun menjadi beban bersama. 

 


"Kita juga tidak mau jadi pecundang di manajemen saat in ketika kita pegang kita harus turun lagi degradasi, kan luar biasa. Saya sebagai pelaku Sriwijaya FC 2015-2017 saya pernah merasakan kejayaan Sriwijaya FC sebagai seorang pelatih. Kebanggaan yang luar biasa. Kita turun di 2018, kita juga ikut bersedih," beber anggota Exco Asprov PSSI Sumsel..

 


Indrayadi yang kesehariannya menjabat Bendahara YKKP (Yayasan Kesejahteraan Karyawan Pusri) ini menceritakan di Tahun 2019 harusnya manajemen bisa mendorong tim ini lolos, tetapi ternyata sampai hari ini masih bertahan di Liga 2

 


"Artinya memang secara moral beban berat buat saya pribadi juga dan pengurus, pemain. Akan menjadi catatan sejarah. Ya kita harap tidak seperti itu," pungkasnya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved