4 Bocah Dikunci di Kamar Hingga Tewas

Gelagat Panca Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa, dari Rekam Aksi Keji hingga Taruh Mainan di Dekat Jasad

Panca Darmansyah membunuh keempat anaknya secara satu jam dengan cara dibekap pada Minggu (3/11/2023) siang.

Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: Yandi Triansyah
TribunnewsBogor.com
Isi Curhatan Kecewa Panji ke Istri Diduga Selingkuh, Tega Bunuh Keempat Anaknya Karena Cemburu 

SRIPOKU.COM -- Terungkap gelagat Panca Darmansyah (40) saat membunuh keempat anaknya di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Panca Darmansyah membunuh keempat anaknya selama satu jam dengan cara dibekap pada Minggu (3/11/2023) siang.

Usai korban tewas, Panca malah memilih untuk menjejerkan keempat anaknya yang sudah jadi mayat di kasur.

Baca juga: Jangan Pak, Ampun, Detik-detik Ibu 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa Merintih Pilu

Penyebab Panca Tega Bunuh 4 Anaknya, Diduga Cemburu Jadi Pengangguran Sementara Istri Bekerja.
Penyebab Panca Tega Bunuh 4 Anaknya, Diduga Cemburu Jadi Pengangguran Sementara Istri Bekerja. (Bangka Pos/Kompas.com)

Bukan hanya itu, aksi keji Panca itu direkamnya melalui ponsel hingga taruh mainan di dekat jasad keempat anaknya. 

Karena itu kondisi kejiwaan Panca akan diperiksa oleh psikiater.

Polisi memastikan keempat anak itu dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri, Panca Darmansyah (41) dengan cara dibekap.

Panca membunuh anaknya sendiri pada Minggu (3/11/2023).

Bukan langsung dikubur, keempat anak kandungnya itu jusru dibiarkan di dalam kamar dijejerkan di kasur.

Fakta tersebut diungkap kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro melansir dari Tribunjakarta.com, Jumat malam (8/12/2023).

Pelaku menghabiskan waktu selama sekitar satu jam untuk membunuh empat anak kandungnya.

"Pembekapan pakai tangan ya. Dibekap di hari Minggu pada tanggal 3 Desember 2023, sekitar pukul 13.00 sampai dengan pukul 14.00," tutur Bintoro.

Gerak-gerik Panca yang tak wajar pun ialah menaruh mainan di dekat empat jasad anaknya.

"Setelah melakukan kegiatan pembunuhan ini, yang bersangkutan sempat menata barang bukti berupa mainan kesukaan dari para korban," ujarnya.

Lebih lanjut, Panca rupanya merekam seluruh aksinya membunuh anaknya satu per satu itu.

Polisi mengetahuinya setelah mengamankan handphone dan laptop Panca.

"Kami juga mendapatkan barang bukti berupa handphone dan juga laptop yang digunakan saudara P untuk merekam," kata Bintoro.

Adapun diketahui, Panca pertama kali membekap anaknya paling kecil berinisial AS (1) lalu dilanjutkan anak ketiga A (3), anak kedua S (4), dan terakhir anak sulung VA (6).

"Bahwa memang benar yang bersangkutan melakukan pembunuhan secara bergantian dimulai yang pertama paling kecil insial A, dilanjutkan A umur 3 tahun, selanjutnya anak korban yang ketiga 4 tahun dan terakhir anak korban tertua 6 tahun," ujar AKBP Bintoro.

"Cara pelaku melakukan pembunuan dengan membekap mulut satu per satu, setelah 15 menit tidak bernapas, yang bersangkutan bergantian terhadap korban," sambungnya.

Bintoro mengatakan bahwa peristiwa pembunuhan dilakukan oleh Panca pada Minggu (3/12/2023) siang.

Baca juga: Video: Unggahan Terakhir Istri dari Pria Tersangka Pembunuhan 4 Anak, Banggakan Pria Lain

"Dibekap hari Minggu pada tanggal 3 Desember sekitar 13.00-14.00," ucap dia.

Lebih lanjut, dia menuturkan pihaknya masih mendalami motif pembunuhan yang dilakukan Panca.

"Masih didalami. Untuk saat ini kami masih bekerja," kata Bintoro..

Sebelumnya, Polisi tetapkan Panca Darmansyah, ayah dari empat anak yang ditemukan tewas membusuk di rumahnya, Kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, sebagai tersangka pembunuhan, pada Jumat (8/12/2023).

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro menuturkan, Panca ditetapkan tersangka usai pihaknya melakukan gelar perkara.

Motif KDRT

Terungkap Panca Darmansyah membunuh keempat anaknya diduga dilatarbelakangi terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Menurut pengakuan beberapa saksi kepada polisi, terjadi cekcok antara Panca dengan D istrinya sehingga berujung pada KDRT, Sabtu (2/12/2023).

"Untuk kronologis kejadian terjadi pada hari Sabtu sekitar pukul 05.00. Informasi yang kami dapatkan setelah melakukan pemeriksaan dari saksi-saksi menyatakan bahwa terjadi percekcokan antara dua orang ini, suami-istri," kata AKBP Bintoro, Kamis, dikutip dari TribunJakarta.com.

Cekcok tersebut membuat D mengalami luka di bagian kepala dan dilarikan ke rumah sakit.

Istrinya lantas dilarikan ke RS Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Pihak keluarga D pun akhirnya melaporkan Panca ke Polsek Jagakarsa, atas kasus KDRT.

"Untuk laporan ini sendiri dilaporkan ke Polsek Jagakarsa pada sore hari."

"Jadi kami mengatakan dalam hal ini penanganan harus perintah Bapak Kapolres."

Baca juga: Hasil Pemeriksaan 4 Anak Dibunuh Ayah di Jagakarsa, Luka Memar di Wajah dan Hidung Diduga Dibekap

Kebohongan Panca Bunuh Keempat Anak di Jagakarsa, Ngaku Titipkan Anak ke Teman Saat Istri Sakit
Kebohongan Panca Bunuh Keempat Anak di Jagakarsa, Ngaku Titipkan Anak ke Teman Saat Istri Sakit (Tribun Jakarta)

Di sisi lain, selama D dirawat di rumah sakit, di situlah Panca melancarkan aksinya.

Panca yang tinggal bersama keempat anaknya di dalam kontarkan itu memiliki kesempatan untuk menghabisi darah dagingnya sendiri.

"Untuk penganiayaan atau KDRT ditangani oleh Polsek, sementara untuk kasus yang terjadi adanya dugaan pembunuhan itu ditangani oleh Polres," terang Bintoro.

Setelah menerima laporan tersebut, kata Bintoto, polisi telah meminta Panca untuk memberikan klarifikasi.

Namun, dia memiliki berbagai alasan menghindari panggilan kepolisian itu.

"Bhabinkamtibmas datang untuk mengundang dari pihak terduga pelaku inisial P untuk datang ke kantor (polisi)."

"Namun, yang bersangkutan tidak ada di tempat dan menginformasikan ke bhabin bahwa masih ada kegiatan di luar," jelasnya.

Kasus Naik ke Tahap Penyidikan

Kini, polisi telah meningkatkan status kasus tewasnya empat anak yang ditemukan tewas di dalam kamar di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan ke tahap penyidikan.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyebut pihaknya menemukan adanya unsur pidana dalam kasus tersebut.

"Kami sudah meningkatkan penyelidikan kasus ini ke tahap penyidikan."

"Kami menemukan dugaan tindak pidana dari peristiwa yang terjadi," kata Ade Ary kepada wartawan, Kamis (7/12/2023).

Sementara untuk kasus dugaan KDRT yang dilakukan Panca Darmasyah terhadap istrinya masih tahap penyelidikan.

Ade Ary menyatakan itu karena pihaknya harus meminta keterangan istrinya yang kini masih dirawat di rumah sakit.

"Yang penemuan mayat sudah naik. (kasus KDRT) belum (naik tahap penyidikan) karena korban belum bisa diambil keterangan," terangnya.

Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved