Pileg 2024

Survei LKPI Sebut Ada Enam Partai Besar di Lubuklinggau Berpotensi Unggul di Pileg 2024

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI), Arianto memprediksi ada enam partai besar berpotensi unggul di Pemilu 2024.

|
Editor: Odi Aria
Handout
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI memutuskan, 17 partai politik (parpol) yang memenuhi syarat menjadi peserta pemilu tahun 2024 mendatang. yaitu Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Gelora dan Partai Buruh 


SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI), Arianto memprediksi ada enam partai besar berpotensi unggul di Pemilu 2024.

Partai NasDem, Gerinda, Golkar, PDI-P, PKB dan PKS diprediksi berpotensi unggul di Kota Lubuk Linggau pada pemilu yang akan digelar 14 Febuari 2024.

Ia mengatakan, partai yang mengusung jagoan capres dan cawapres Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar, elektabilitasnya (saat survei digelar) menempati urutan teratas dan bersaing ketat dengan partai Gerindra dan Golkar.

Keunggulan partai yang mengusung gerakan perubahan dan perbaikan ini tak lepas dari kerja keras dan cerdas dari semua caleg DPRD Kota Lubuk Linggau yang akan maju pada pemilu 14 Febuari 2024.

“Survei LKPI memotret tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pemilu yang akan digelar 14 Febuari 2024.

Kita juga memotret peluang 18 partai politik pilihan masyarakat (elektabilitas) khusunya legislative DPRD Kota Lubuk Linggau yang jumlahnya ada empat daerah pemilihan (Dapil).

Elektabilitas partai politik pada simulasi pertanyaan semi tertutup dengan menyodorkan simulasi specimen gambar partai politik didapatkan partai NasDem menempati urutan teratas.

Urutan selanjutnya adalah partai Gerinda, Golkar, PDI-P, PKB dan PKS,” ungkap mantan kordinator peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI), Senin (4/12/2023).

Secara berurutan dan terperinci. lembaga yang tergabung dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) ini menambahkan, dukungan (elektabilitas) parpol adalah sebagai berikut.

Nasdem (19,8 persen), Gerindra (16 persen), Golkar (15 persen), PDI-P (11.5 persen). PKB (10.1 persen). PKS (6.9 persen). Demokrat ( 4 persen), Hanura (1,2 persen), PBB (0,9 persen), PAN (0,7 persen), Gelora (0.4 persen), PPP (0,3 persen). PKN ( 0,3 persen). PSI (0,1 persen). Perindo (0,1 persen). Garuda ( 0,0 persen), Buruh ( 0, 0 persen), Ummat ( 0,0 persen) dan massa mengambang yang belum menentukan pilihan (12,7 persen).

Ada beberapa indikator yang dipakai mengukur kuatnya elektoral partai politik. Diantaranya adalah partai politik yang sering dirasakan masyarakat turun untuk menyerap aspirasi, memiliki program kerja yang bagus, kader caleg yang pintar serta alat sosialisasi yang paling sering dan paling menarik dilihat masyarakat.

Kuatnya tarikan elektoral partai yang mengusung gerakan politik tanpa mahar dilanjutkan pria yang gemar memakai baju batik ini diantaranya gencarnya sosialisasi dari para caleg/Tim sukses/Tim pendukung relawan.

Faktor ketua partai Nasdem, H Rachmat Hidayat Yoppy Karim yang sudah lama bersosialisasi di masyarakat dengan membawa program Nasdem dan sudah menanamkan modal sosial dan politik juga membuat partai NasDem berhasil unggul meskipun belum signifikan dari partai politik lainnya.

“Faktor seringnya anggota DPR RI partai Nasdem H Fauzi Amro turun menyerap aspirasi masyarakat kota Lubuk Linggau juga merupakan salah satu faktor pendongkrak kuat naiknya elektabilitas partai Nasdem.

Temuan survei menunjukkan partai Nasdem menempati urutan pertama sebagai partai yang dipersepsikan masyarakat sering turun menyerap aspirasi dan memiliki program kerja yang bagus.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved