Berita Palembang

Sopir Bus Pariwisata Ditodong Pakai Senjata Api di Monpera, Dinas Pariwisata: Kami Sudah Capek

Dinas Pariwisata mengutuk keras setiap perbuatan kriminal terhadap wisatawan yang berkunjung ke Palembang karena merusak citra dan nama baik Palembang

Editor: adi kurniawan
Capture SripokuTV
Sopir Bus Pariwisata Ditodong Pakai Senjata Api di Monpera, Dinas Pariwisata Palembang mengutuk keras setiap perbuatan kriminal terhadap wisatawan yang berkunjung ke Palembang karena merusak citra dan nama baik Palembang 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Dinas Pariwisata Palembang mengutuk keras setiap perbuatan kriminal terhadap wisatawan yang berkunjung karena merusak citra dan nama baik Palembang.

Kepala Dinas Pariwisata Palembang, Sulaiman Amin mengatakan nama Palembang rusak oleh segelintir orang tidak bertanggung jawab padahal mempromosikan pariwisata Palembang tidak mudah.

Usaha promosi yang gencar dilakukan selama ini rusak oleh ulah masyarakat yang tidak bertanggung jawab.

"Kaki capek memasarakan Palembang tapi kejahatan merajalela tidak seperti kota lain yang masyarakatnya sudah sadar pentingnya menjaga kemananan pariwisata," ujar Sulaiman Amin, Selasa (28/11/2023).

Dia mengatakan bagaimana Palembang mau dikenal luas di tanah air apalagi mancanegara kalau warganya sendiri tidak ikut mendukung upaya promosi pariwisata ini.

Dia berharap ada tindakan tegas dari Polrestabes Palembang dan Polda Sumsel terhadap setiap perbuatan kejahatan terhadap wisatawan dan dapat membantu pemerintah kota Palembang dalam menciptakan keamanan dan ketertiban kota Palembang.

Sulaiman juga berharap peran dan partisipasi masyarakat dan menciptakan keamanan dan ketertiban di destinasi wisata yang ada Palembang sebagaimana yang diamanatkan dalam sapta pesona pariwisata.

Baca juga: Sopir Bus Pariwisata Ditodong di Monpera saat Antar Wisatawan Foto di Jembatan Ampera

Dia berharap Palembang bisa seperti kita pariwisata lainnya di tanah air yakni Yogya, Bandung, Semarang, Bali dan Belitung karena masyarakat ikut berperan menjaga keamanan pariwisata.

Masyarakat di kota tersebut peduli menjaga keamanan dan ketertiban.

"Mereka sadar banyak wisatawan  datang banyak juga rejeki masuk," tambahnya.

Sementara itu terkait rencana Dinas Pariwisata duduk bersama jajaran kepolisian dan aparat hukum lainnya untuk menyatukan visi misi pariwisata aman dan nyaman hingga kini belum terwujud.

Dia mengatakan akan meminta melapor ke walikota supaya pemkot yang menfasilitasi pertemuan tersebut.

Sementara itu PJ Walikota Palembang Ratu Dewa saat dikonfirmasi terkait tanggapan dan upaya mengamankan pariwisata Palembang karena supir yang mengantarkan wisatawan berfoto di Jembatan Ampera ditodong pistol oleh pria tidak dikenal di Jembatan Ampera belum memberikan tanggapan.

Kronologi Sopir Bus Pariwisata Ditodong

Seorang sopir bus pariwisata asal Pekanbaru bernama Ilham Reza Hidayat ditodong pelaku yang menggunakan ssenjata api di Monpera saat mengantar wisatawan berfoto di Jembatan Ampera.

Akibat kejadian tersebut, pria asal Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Provinsi Riau ini harus kehilangan satu buat dompet berisikan uang tunai sebesar Rp 1,5 juta dan dokumen penting lainnya.

Tak terima dengan peristiwa yang dialaminya, membuat Ilham melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), Polrestabes Palembang, Senin (27/11/2023), sekira pukul 20.00 WIB.

Dihadapan petugas Ilham menuturkan, peristiwa penodongan itu terjadi, Senin (27/11/2023), sekira pukul 17.00 WIB. berawal, saat dia membawa rombongan wisatawan dari Jakarta tujuan Pekanbaru.

Ketika melintas di Jembatan Ampera, para wisatawan meminta untuk berhenti sejenak agar mereka bisa swafoto di atas jembatan yang menjadi icon kota Palembang tersebut.

“Saat itu kami parkir di depan taman skate park. Lalu, mereka (wisatawan-red) turun dan langsung menuju ke atas Jembatan Ampera. Saya kebelet, mencari WC (kamar kecik-red), di sana,” ungkap Ilham

Lanjut Ilham, ketika sedang mengantri di WC umum, penumpang menelponnya agar segera ke mobil untuk melanjutkan perjalanan menuju Pekanbaru, Riau.

“Karena saya belum buang air, jadi saya suruh mereka duluan dengan sopir kedua. Nanti saya akan menyusul mereka menggunakan jasa ojek online,” katanya.

Selesai dari WC, sambungnya, dia pun kembali ke tempat bus parkir dan ternyata bus sudah pergi meninggalkannya. Dia pun mencoba memesan ojek online (ojol).

“Saat mau pesan ojek online, saya didekati oleh satu orang pelaku. Dia berkata, bahwa mobil bus yang saya bawa akan kembali lagi ke sini dan saya diajaknya ke belakang Monpera (TKP),” kata Ilham.

Saat berada di Monpera, Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang itulah, pelaku meminta uang sebesar Rp 1,6 juta sambil mengeluarkan senjata api dari dalam tasnya.

“Senjata itu ditodongkan ke perut saya. Tidak lama, datang adik sepupu saya dan pelaku lainnya menodongkan pisau ke lehernya. Selanjutnya saya telepon sopir bus kedua, untuk menayakan parkir dan dijawabnya sudah dibayar Rp 50 ribu,”katanya.

Pelaku kata dia langsung mengambil dompet berisikan uang tunai sebesar Rp 1,5 juta dari dalam saku celananya dan melarikan diri meninggalkan dia dan adik sepupunya.

Sementara, laporan korban sudah diterima oleh petugas piket SPKT Polrestabes Palembang dengan nomor LP/B/2677/XI/2023/SPKT/POLRESTABES PALEMBANG/POLDA SUMSEL dan akan ditindaklanjuti Satreskrim Polrestabes Palembang.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved