Pesan Terakhir Praka Dwi Bekti Sebelum Bertugas ke Papua jadi Kenyataan, Nelangsa Anak Baru 1 Bulan
Perempuan berusia 27 tahun tersebut juga mengungkapkan, terakhir suaminya berkomunikasi melalui video call, pada Kamis (23/11/2023) pukul 16.00 WIB.
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Fadhila Rahma
SRIPOKU.COM - Dita Kurnia Putri tak menyangka pesan suaminya, Praka Dwi Bekti Probo Siniwoko prajurit TNI AD yang gugur baku tembak di Papua kini bak menjadi kenyataan.
Praka Dwi Bekti Probo Siniwoko merupakan salah satu dari 3 prajurit yang gugur saat terjadi insiden baku tembak dengan KKB Papua, Sabtu (25/11/2023) dan telah dimakamkan di TMP Kota Madiun.
Dikutip dari Tribunjatim, tangis Dita Kurnia Putri mengiringi kepergian sang suami.
Masih teringat jelas pembicaraan Dita Kurnia Putri dan suaminya sebelum akan pergi ke Papua kala itu.
Istri Praka Dwi Bekti Probo Siniwok mengatakan suaminya ditugaskan di Papua baru 5 bulan saat dirinya tengah hamil.
Saat dirinya menjalani prosesi persalinan, Praka Dwi Bekti Probo Siniwoko tak ada di sampingnya.
Hingga pada saat anaknya kini sudah berusia satu bulan, kabar duka malah datang dari Praka Dwi Bekti Probo Siniwoko.
“Anak kami sekarang sudah lahir berusia satu bulan. Jadi belum pernah bertemu ayahnya secara langsung,” ujar Dita.
Perempuan berusia 27 tahun tersebut juga mengungkapkan, terakhir suaminya berkomunikasi melalui video call, pada Kamis (23/11/2023) pukul 16.00 WIB.
Saat itu Praka Dwi Bekti Probo Siniwoko meminta izin pada sang buah hati.
Praka Dwi Bekti Probo Siniwoko meminta anaknya untuk bisa menjaga sang ibu jika sudah besar.
“Kata suami saat itu pada anak akan bertugas.
Bilangnya 'bapak mau gerak dulu ke hutan, doakan.
Nanti jagain mama ya,” ucapnya.
Kini pesan Praka Dwi Bekti Probo Siniwoko kepada anak yang belum pernah ditemui secara langsung bak menjadi kenyataan.

Baca juga: Sosok Praka Dwi Bekti Probo Siniwoko Prajurit TNI AD yang Gugur di Papua Belum Pernah Bertemu Anak
Sebelumnya aksi bakutembak antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kontra prajurit TNI pecah di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu (25/11/2023).
Empat prajurit TNI dilaporkan tewas.
KKB adalah sebutan Pemerintah Indonesia terhadap Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengeklaim pihaknya bertanggung jawab atas serangan terhadap Pos TNI Paro dari Batalyon Infanteri Mekanis 411/Pandawa.
Klaim itu menyusul laporan resmi dari Egianus Kogoya selaku Pimpinan TPNPB Kodap III wilayah Ndugama-Derakma.
Sebby menyebut, serangan KKB terhadap Pos TNI berlangsung mulai pukul 11.59- hingga16.00 WIT, dipimpin oleh Perek Jelas Kogeya.
Perek Jelas Kogeya adalah anak buah Egianus Kogoya.
"TNI memata-matai pos penjagaan Pasukan TPNPB, dan hal ini sudah cukup lama. Mereka menyerang pasukan TPNPB di bawah pimpinan tuan Perek Jelas Kogeya yang sedang melintas jalur pos penjagaan tersebut."
"Maka pasukan khusus TPNPB melakukan serangan balik terhadap pos TNI tersebut," ujar Sebby secara tertulis kepada Tribun-Papua.com, Senin (27/11/2023) siang.
Menurut Sebby, tidak ada satupun anggota TPNPB luka tembak.
Sebaliknya, pihaknya menembaki tiga helikopter milik TNI yang hendak mengevakuasi prajurit yang gugur.
Sebby menuding Pemerintah Indonesia menerjunkan tim Kopasus ke Nduga, pasca-penyanderaan pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens pada 7 Ferbruari 2023.
"Kami menunggu niat baik Jakarta untuk negosiasi pembebasan pilot asal Selandia Baru ini, tetapi kami melihat Indonesia masih kepala batu," ujarnya.
Sebby pun menyatakan pihaknya siap melayani aparat TNI dan Polri bertempur di wilayah Nduga.
Informasi dihimpun Tribun-Papua.com menyebutkan, kontak tembak terjadi ketika personel TNI Pos Paro dari Batalyon Infanteri Mekanis 411/Pandawa melaksanakan pembersihan.
Dikabarkan setidaknya ada empat personel TNI yang terkena tembakan dari anggota KKB.
Menurut sumber Tribun-Papua.com, empat prajurit TNI dikabarkan gugur, dan dua di antaranya mengalami luka tembak yang saat ini masih dirawat di RSUD Mimika.
Sayangnya, hingga berita ini tayang, belum ada keterangan resmi dari pimpinan TNI dan Polri serta Satgas Damai Cartenz.
Beberapa kali dihubungi via ponsel, namun tidak direspons.
Termasuk saat dikirimi pesan singkat untuk mengkonfirmasi peristiwa itu juga.
Tribun-Papua.com melakukan pemantauan di IGD dan ruang jenazah RSUD Mimika juga kesulitan lantaran mendapat penjagaan yang sangat ketat dari petugas.
Sementara Humas RSUD Mimika, Lucky Mahakena saat dikonfirmasi membenarkan adanya perawatan medis terhadap prajurit yang dievakuasi dari Nduga.
"Kondisinya stabil dan sedang dalam penanganan medis. Untuk informasi selanjutnya silahkan hubungi pihak terkait," katanya singkat.
Mengutip Kompas.com, satu prajurit TNI yang gugur yakni Praka Dwi Probo Siswono, asal Madiun, Jawa Timur.
Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News
Egianus Kogoya Bakal Kelaparan, Pemasok Makanan OPM Ditangkap Satgas Cartenz, Pernah Tembak Pesawat |
![]() |
---|
Gelombang Tsunami Akibat Gempa Rusia Tiba di Papua, Begini Situasi Terkini di Kabupaten Sarmi |
![]() |
---|
POLISI Tangkap Polisi di Papua, Oknum Brimob Curi Emas Senilai Rp330 Juta, Akui Terlilit Utang Judol |
![]() |
---|
Tampang Serma Tengku Dian Anugerah yang Bunuh Istrinya, Sosok Prajurit TNI AD Ini Dikuak Tetangga |
![]() |
---|
FAKTA Wapres Gibran Ditugaskan Prabowo Pindah Kantor di Papua, Yusril Ihza Bereaksi: Pasal 68A 2021 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.