Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Halaman 183 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Soal Puisi

Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 SMA halaman 183 Semester 1 Kurikulum Merdeka ini membahas tentang teks puisi.

Penulis: Novry Anggraini | Editor: Odi Aria
TribunManado
Berikut kunci jawaban soal Bahasa Indonesia kelas 10 SMA halaman 183 Semester 1 Kurikulum Merdeka. 

3. Jelaskan makna dan amanat yang ingin disampaikan penyair melalui puisi tersebut!

Jawaban: Amanat yang ingin disampaikan penyair melalui puisi tersebut, antara lain:

- Sesama manusia harus saling menghargai tanpa memandang dan membedakan kedudukan status sosial.

- Selalu ada dua mata sisi berbeda dalam kehidupan, yaitu sisi gelap dan terang, hitam dan putih, kaya dan miskin.

Namun, roda pasti berputar, keadaan bisa berubah sewaktu-waktu, maka jangan pernah menganggap rendah orang lain.

- Dalam kehidupan sosial, rasa simpati dan juga rasa empati sangat diperlukan untuk menciptakan hubungan yang harmonis.

Sehingga rasa simpati dan empati perlu dikembangkan dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Hal 122-123 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Teks Biografi

4. Pernahkah kalian bertemu dengan gadis kecil peminta-minta? Jelaskan apa yang kalian pikirkan dan rasakan saat bertemu gadis kecil peminta-minta tersebut!

Jawaban: Ya, pernah. Saat bertemu dengan gadis kecil peminta-minta, saya merasa iba dan berempati atas apa yang ia alami.

5. Apa tema teks puisi di atas? Jelaskan bukti atau alasannya!

Jawaban: Puisi 'Gadis Peminta-Minta' karya Toto S. Bachtiar bertema kepedulian sosial.

Hal ini tergambar dari isi keseluruhan puisi yang ingin menggambarkan perasaan si aku terhadap kehidupan seorang gadis kecil yang meminta-minta.

Bukti tema kepedulian sosial ini tergambar dari larik/baris yang menunjukkan rasa peduli si aku, yaitu /Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil/pulang ke bawah jembatan/.

Baris tersebut menunjukkan kepedulian si aku yang ingin mengunjungi, melihat, dan mengalami kehidupan gadis kecil peminta-minta di bawah jembatan.

Rasa peduli si aku juga tampak pada larik /Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kau hafal/Jiwa begitu murni, terlalu murni/Untuk bisa membagi dukaku/.

Melalui baris tersebut, si aku merasa gadis kecil peminta-minta yang hidup di lingkungan kotor tersebut jiwanya begitu murni dan suci sehingga menimbulkan perasaan duka pada si aku.

Dapatkan berita terkait dan menarik lainnya dengan mengkllik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved