Berita OKI

Banyak Kejadian di OKI Layangan Sebabkan Korsleting Listrik, PLN Imbau Warga Jauhi Jaringan Kabel

Banyak Kejadian di OKI Layangan Sebabkan Korsleting Listrik, PLN Imbau Warga Jauhi Jaringan Saat Mainkan Layangan

Editor: bodok
SRIPOKU.COM/Ts Winando
Manager PLN ULP Tugumulyo Cahyadi Rukmantara dan Tim PLN yang membersihkan layangan dan tali yang tersangkut di kabel listrik tengangan menengah 

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG - Belakangan ini kerap ditemukan Jaringan Listrik di wilayah Kabupaten OKI (Ogan Komering Ilir) mengalami gangguan hingga menyebabkan listrik padam yang meluas.

Salah satu penyebab gangguan Jaringan Listrik diakibatkan oleh layangan yang tersangkut di Kabel Listrik atau Jaringan Listrik tegangan menengah 20 KV (20.000 volt)

Seperti yang terjadi di Jalan Lintas Timur (Jalintim), Kecamatan Lempuing Kabupaten OKI Provinsi Sumsel.

Layangan raksasa yang akan dinaikan warga, menjadi perhatian dari Tim PLN agar tidak menaikan layangan dekat dengan kabel listrik
Layangan raksasa yang akan dinaikan warga, menjadi perhatian dari Tim PLN agar tidak menaikan layangan dekat dengan kabel listrik (SRIPOKU.COM/Ts Winando)

Sejumlah petugas PLN tampak berjibaku membersihkan layangan yang nyangkut di Kabel Listrik.

"Sudah kesekian kalinya petugas melakukan pembersihan seperti ini, Masalahnya apabila layangan tersangkut di kabel listrik bisa berbahaya dan mengganggu pendistribusian tenaga listrik ke pelanggan, dampak dari listrik padam," kata Manager PLN ULP Tugumulyo Cahyadi Rukmantara pada Selasa (3/10/2023) pagi.

Dipaparkan Cahyadi, setiap harinya kejadian gangguan aliran listrik yang disebabkan layangan bisa terjadi 5 sampai 7 kali di beberapa lokasi berbeda.

Biasanya mulai ditemukan pada siang menjelang sore dan malam hari, bahkan ada pula layangan yang diterbangkan semalaman tanpa player atau dikenal dengan istilah panjer dan yang paling beresiko terkena jaringan listrik.

"Bila ada warga ataupun pemain layangan yang mendapati layangan tersangkut di kabel listrik, dihimbau untuk jangan ditarik benangnya lebih bagus langsung melapor kejadian ke PLN setempat atau melalui aplikasi 'PLN Mobile' di fitur laporan gangguan,"

"Jika kondisi benang lembab atau terbuat dari campuran logam, maka bisa menyambar manusia, karena kabel listrik itu dialiri tegangan 20.000 volt dan sangat berbahaya," cetusnya.

Memasuki musim kemarau seperti sekarang, terdapat kekhawatiran jika sewaktu-waktu layangan yang terkena jaringan listrik tersebut mengeluarkan percikan api, dan ditakutkan jika tetesan api akibat layangan yang terbakar dapat terbawa angin atau jatuh ke lahan gambut.

"Hingga dapat menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Tentunya itulah yang sangat kami dihindari," ungkapnya.

Dengan banyak nya kejadian tersebut, pihak PLN ULP Tugumulyo menghimbau kepada masyarakat dan pemerintah desa supaya memainkan layangan secara bijak dan sesuai tempatnya.

"Sebisa mungkin lokasi permainan layang-layang dilakukan di tempat terbuka seperti daerah persawahan atau lapangan luas. Diminta untuk tidak dekat dengan jaringan listrik karena sangat berbahaya," tuturnya.

"Apalagi musim kemarau ini kan yang jadi pembahasan mengenai kabut asap, jangan sampai layangan yang terkena jaringan listrik justru menjadi penyebab terjadinya kebakaran lahan," sebutnya, PLN terus mensupport pemerintah dalam upaya mencegah Karhutla di OKI.

Menurutnya fenomena belakangan ini juga kerap ditemukan perlombaan layang-layang yang sengaja diadakan. Hal tersebut pula yang membuat pecinta layangan semakin banyak dan menjamur.

"Apalagi sekarang ada beberapa sponsor yang mengadakan lomba layangan dengan hadiah yang lumayan besar untuk menyelingi masa paceklik. Jadi banyak para petani maupun warga yang beralih untuk bermain layangan," pungkasnya.

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved