Karhutlah di Sumsel

Klaim ISPU Fluktuatif, Herman Deru Tegaskan Belum Perlu Peningkatan Status Dampak Karhutla di Sumsel

"Sekarang belum perlu peningkatan status, nanti kalau sudah konstan mendekati 200 baru akan dinaikkan status,

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Linda
Gubernur Sumsel Herman Deru mengklaim ISPU di Palembang masih fluktuatif sehingga belum perlu meningkatkan status karhutla di Sumsel. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Gubernur Sumsel Herman Deru mengklaim ISPU di Sumsel masih fluktuatif sehingga belum perlu adanya peningkatan status.

Padahal kualitas udara di Sumsel khususnya kota Palembang dalam kondisi tidak sehat yaitu 130-127 mikro gram per meter kubik.

Menurut Gubernur Sumsel Herman Deru, untuk ISPU ini masih fluktuatif, terkadang di bawah 100 kadang di atas 100.

"Sekarang belum perlu peningkatan status, nanti kalau sudah konstan mendekati 200 baru akan dinaikkan status," kata Deru saat diwawancarai di Griya Agung, Rabu (13/9/2023).

Sementara itu sebelumnya Deru juga mengatakan, segala upaya dilakukan untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), baik darat maupun udara seperti water bombing dikerahkan semaksimal mungkin.

Inilah salah satu konsekuensi dari el nino, kekeringan sehingga sesuatu mudah terbakar. Harapannya untuk jangan pernah membuka lahan dengan cara dibakar.

Ia pun mengingatkan bahwa ancaman hukumnya begitu tinggi. Kalaupun yang tidak sengaja agar lebih berhati-hati kasih dengan orang lain.

"Lalu khususnya pengguna jalan tol, saya ingat kan sekali lagi untuk jangan membuang sembarangan barang yang mudah terbakar di jalan tol seperti puntung rokok," katanya

Sebagai informasi ISPU, 1-50 kategori baik, 51-100 kategori sedang, 100-200 kategori tidak sehat, 200-300 kategori sangat tidak sehat, di atas 300 sangat berbahaya.


Penderita ISPA di Palembang Meningkat

Penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Rumah Sakit Bari Palembang mengalami peningkatan akibat dampak dari kabut asap di Palembang.

Tercatat sampai Agustus sudah 36 pasien yang ditangani oleh RS Bari Palembang.

Angka ini mengalami kenaikan jika dibandingkan bulan sebelumnya yakni hanya 21 pasien.

Batuk pilek serta susah tidur pada malam hari mulai dirasakan warga di kota pempek, terlebih ISPA didominasi anak-anak, lantaran kabut yang kian menebal.

"Anak saya penderita asma. Kalau malam hari mengeluhkan sesak nafas karena mencium bau debu akibat kabut asap," ungkap Rafik warga Palembang, Rabu (13/9/2023).

Anaknya yang masih duduk di bangku kelas V sekolah dasar ini mengaku sangat khawatir terkait kondisi kesehatannya, lantaran saat beraktivitas pagi hari kabut kian tebal.

"Saat berangkat sekolah kabut asap cukup mengganggu jarak pandang. Kami takut sesak nafas anak saya kambuh. Jadi, selain masker, Inhaler juga sudah kami sediakan di dalam tas untuk jaga-jaga," ujarnya.

Sementara, Renol Panruri mengaku gelisah saat beraktivitas di pagi dan malam hari. Ditakutkan, kondisi ini terus bertambah parah, lantaran helikopter water boombing terus melintas di atas kediamannya.

"Batuk pilek. Sesak nafas hingga suara serak dirasakan tiap jelang tidur. Kami harap pemerintah memberikan solusi nyata pada masyarakat. Karena kondisi ini kita tidak bisa memastikan hingga sampai kapan," ujar salah seorang karyawan swasta ini.

Sementara, Dirut RSUD Palembang Bari, dr Makiani menjelaskan berdasarkan data dari rekam medik, penderita ISPA kunjungan meningkat signifikan di RSUD Palembang Bari dan didominasi anak-anak.

"Apalagi anak-anak ya, itu sangat banyak sekali. Namun Alhamdulillah tetap dilayani meski pasien datang malam hari," ungkap Makiani.

Dijelaskan, Ketersediaan obat-obatan, Inhaler hingga oksigen masih sangat cukup guna penanggulangan kepada masyarakat.

"Begitu pula untuk ketersediaan masker. Alhamdulillah sejauh ini tak ada kendala," ujarnya.

"Untuk data pasien ISPA bulan Juni ada 26 pasien, bulan Juli ada 21 pasien dan bulan Agustus ada 36 pasien," tandasnya

 

 

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved