Karhutlah di Sumsel

Kabut Asap di Palembang, Penderita ISPA di RS Bari Meningkat

"Anak saya penderita asma. Kalau malam hari mengeluhkan sesak nafas karena mencium bau debu akibat kabut asap

Penulis: Reigan Riangga | Editor: Yandi Triansyah
Sripoku.com/Syahrul Hidayat
Tiga siswi sekolah dasar negeri kawasan Jakabaring mengenakan masker saat berangkat ke sekolah, Jumat (8/9/2023). Pasca udara Palembang yang kini tidak sehat lagi dampak dari kabut asap karhutla, Pemerinta Kota Palembang mengimbau warga untuk kenakan masker saat beraktivitas di luar rumah, terutama pelajar. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Rumah Sakit Bari Palembang mengalami peningkatan akibat dampak dari kabut asap di Palembang.

Tercatat sampai Agustus sudah 36 pasien yang ditangani oleh RS Bari Palembang.

Angka ini mengalami kenaikan jika dibandingkan bulan sebelumnya yakni hanya 21 pasien.

Batuk pilek serta susah tidur pada malam hari mulai dirasakan warga di kota pempek, terlebih ISPA didominasi anak-anak, lantaran kabut yang kian menebal.

"Anak saya penderita asma. Kalau malam hari mengeluhkan sesak nafas karena mencium bau debu akibat kabut asap," ungkap Rafik warga Palembang, Rabu (13/9/2023).

Anaknya yang masih duduk di bangku kelas V sekolah dasar ini mengaku sangat khawatir terkait kondisi kesehatannya, lantaran saat beraktivitas pagi hari kabut kian tebal.

"Saat berangkat sekolah kabut asap cukup mengganggu jarak pandang. Kami takut sesak nafas anak saya kambuh. Jadi, selain masker, Inhaler juga sudah kami sediakan di dalam tas untuk jaga-jaga," ujarnya.

Sementara, Renol Panruri mengaku gelisah saat beraktivitas di pagi dan malam hari. Ditakutkan, kondisi ini terus bertambah parah, lantaran helikopter water boombing terus melintas di atas kediamannya.

"Batuk pilek. Sesak nafas hingga suara serak dirasakan tiap jelang tidur. Kami harap pemerintah memberikan solusi nyata pada masyarakat. Karena kondisi ini kita tidak bisa memastikan hingga sampai kapan," ujar salah seorang karyawan swasta ini.

Sementara, Dirut RSUD Palembang Bari, dr Makiani menjelaskan berdasarkan data dari rekam medik, penderita ISPA kunjungan meningkat signifikan di RSUD Palembang Bari dan didominasi anak-anak.

"Apalagi anak-anak ya, itu sangat banyak sekali. Namun Alhamdulillah tetap dilayani meski pasien datang malam hari," ungkap Makiani.

Dijelaskan, Ketersediaan obat-obatan, Inhaler hingga oksigen masih sangat cukup guna penanggulangan kepada masyarakat.

"Begitu pula untuk ketersediaan masker. Alhamdulillah sejauh ini tak ada kendala," ujarnya.

"Untuk data pasien ISPA bulan Juni ada 26 pasien, bulan Juli ada 21 pasien dan bulan Agustus ada 36 pasien," tandasnya

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved