Bayi Tertukar di Bogor

1 Tahun Bayinya Tertukar Pilu Hati Siti Ditolak Anak Kandung, Kini Cari Cara Pendekatan, RS Terancam

Namun lantaran bayi-bayi tersebut sudah mengerti orang tua asuhnya, membuat Siti dan Dian kesusahan.

Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: pairat
Kompas.com
1 Tahun Bayinya Tertukar Pilu Hati Siti Ditolak Anak Kandung 

SRIPOKU.COM - Kasus bayi tertukar di Bogor masih terus menjadi perhatian.

Pasalnya bayi tertukar tersebut bukan dalam waktu sebentar namun sudah setahun berlalu.

Hasil tes DNA pun sudah menyatakan bila bayi berinisial L dan G ini benar tertukar dari orang tua mereka.

Kini L dirawat oleh Dian sementara bayi G dirawat oleh Siti.

Baik Siti dan Dian sendiri kini tengah melakukan proses penukaran kembali bayi mereka.

Namun lantaran bayi-bayi tersebut sudah mengerti orang tua asuhnya, membuat Siti dan Dian kesusahan.

Apalagi diakui Siti, anak kandungnya juga enggan digendong terlalu lama dengannya.

Hasil Tes DNA Bayi Tertukar di Bogor, Akhirnya Kedua Ibu D dan S Bersedia Jika Tes DNA Tidak Identik
Hasil Tes DNA Bayi Tertukar di Bogor, Akhirnya Kedua Ibu D dan S Bersedia Jika Tes DNA Tidak Identik (KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN/KOLASE)

Baca juga: Video: Momen Haru Hartono Suami Dian Ibu Bayi Tertukar Akhirnya Tersenyum Gendong Anak Kandung

Dilansir dari TribunNewsBogor Rabu (6/9/23), sampai pekan ke 2, anak kandung Siti, baby L, belum mau mengakui ibu kandungnya.

Ia masih sangat lengket dengan Dian Prihatini.

Itu terlihat dari video ketika Dian dan Siti mencoba menukar dua bayi tersebut.

Baby L masih digendong Dian dan baby G masih digendong Siti.

Ketika hendak ditukar, anak kandung Siti langsung berbalik badan ke tubuh Dian.

Pun baby G yang langsung meronta memeluk Siti saat hendak digendong Dian.

"Ayo sama mama," kata Dian dalam video.

Melihat kondisi ini, Siti Mauliah hanya tersenyum sangat tipis.

Siti menerangkan dalam proses transisi di pekan ke 2 ini dua bayi tertukar ini sebenarnya sudah mau digendong orang tua masing-masing.

"Walau gak begitu lama," kata Siti Mauliah.

Ia berucap bahwa hingga kini antara dirinya dan baby L sudah terjalin ikatan sebagai ibu dan anak.

"Udah ada ikatan," kata Siti.

Sementara Dian Prihatini menerangkan sebenarnya baby L sudah mau digendong ibu kandungnya, Siti Mauliah.

Hanya saja kesempatan itu terjadi bila ibu asuhnya tak ada di dekatnya.

"Misal, saya sama anak saya yang di bu Siti, kalau ada bu Siti dia (baby G) maunya sama bu Siti," cerita Dian.

Dua bayi diduga tertukar di Bogor melakukan tes DNA di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, Senin (21/8/2023)
Dua bayi diduga tertukar di Bogor melakukan tes DNA di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, Senin (21/8/2023) (Tangkapan Layar Tv One)

Sementara itu baik Siti Mauliah dan Dian kini menuntut pertanggungjawaban dari pihak rumah Sakit (RS) Sentosa.

Seperti diketahui, RS Sentosa merupakan tempat di mana bayi dari Siti Mauliah dan Dian tertukar satu tahun yang lalu.

Pihak keluarga dari Siti Mauliah bersama kuasa hukumnya mendatangi Polres Bogor, Jumat (1/9/2023) sore.

Laporan ini juga dilakukan oleh keluarga dari Dian yang mendatangi kantor Polres Bogor didampingi kuasa hukumnya, pukul 15.20 WIB.

Kuasa Hukum dari Siti Maulia, Rusdy Ridho mengatakan, pelaporan ini dibuat setelah mediasi keluarga dan pihak rumah sakit tidak menemukan kata sepakat.

"Akhirnya memang hari ini kami akan membuat laporan kepolisian dan juga memang sudah permintaan dari klien kami," kata Rusdy Ridho sebelum memasuki gedung Satreskrim Polres Bogor.

Pembuatan laporan ini akan dibuat bersama-sama dengan pihak korban Dian bersama kuasa hukumnya.

"Dan juga ini akan membuat laporan Kepolisian, dari pihak Ibu Dian juga seperti itu," kata Rusdy Ridho.

Sebelumnya, pihaknya juga menuding kelalaian dari tenaga kesehatan tidak bisa dilimpahkan kepada oknum saja.

Melainkan adanya faktor kesalahan standar operasional prosedur (SOP) rumah sakit yang menyebabkan perawat dan bidan lalai dalam melayani pasien.

"Kelalaian dari tenaga kesehatan itu tidak bisa dilimpahkan kepada mereka saja."

"Tapi harus ada pertanggungjawaban dari korporasi rumah sakit," ujar Rusdy saat dihubungi.

Jika dari awal SOP dilakukan dengan benar, kata Rusdy, tidak akan terjadi kelalaian yang menyebabkan dua bayi tertukar.

Adapun SOP yang dilakukan oleh Siti Mauliah atau kliennya selama ini adalah rawat pisah dari bayinya seusai bersalin.

Seharusnya, Siti dan bayinya bisa melaksanakan rawat gabung.

Hal itulah yang membuat awal mula insiden gelang dobel atau gelang dengan nama sama terpasang di kedua bayi hingga akhirnya dua bayi laki-laki tertukar.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved