Pidato Kenegaraan Jokowi HUT RI ke 78

Mengenal Suku Tanimbar Maluku, Pakaian Adatnya Dikenakan Presiden Jokowi saat Pidato Kepresidenan

Mengenal Suku Tanimbar Maluku, penampilan Presiden Jokowi dengan baju adat suku Tanimbar Maluku berhasil mencuri perhatian publik.

Penulis: Novry Anggraini | Editor: Odi Aria
Kolase Sripoku
Penampilan Presiden Jokowi (kiri) dengan baju adat suku Tanimbar Maluku (kanan), berikut penjelasan mengenal suku Tanimbar. 

SRIPOKU.COM - Berikut penjelasan tentang suku Tanimbar Maluku, yang pakaian adatnya dikenakan Presiden Jokowi saat pidato kepresidenan.

Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat suku Tanimbar saat menyampakan pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR dalam rangka HUT RI ke 78, Rabu (16/8/2023).

Penampilan Presiden Jokowi dengan baju adat suku Tanimbar Maluku berhasil mencuri perhatian publik.

Lantas, siapa suku Tanimbar? berikut penjelasan lengkapnya tentang suku Tanimbar dilansir dari berbagai sumber.

Baca juga: Penampakan Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat Suku Tanimbar, Sang Ajudan Jadi Panglima Dayak

Penampakan Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat Suku Tanimbar, Salah Satu Ajudan Jadi 'Panglima Dayak'
Penampakan Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat Suku Tanimbar, Salah Satu Ajudan Jadi 'Panglima Dayak' (TV Parlemen)

Mengenal Suku Tanimbar Maluku

Suku Tanimbar lebih dikenal dan sering menyebut diri sebagai orang Numbar.

Suku yang mendiami kepulauan Maluku ini dalam sejarah, kata Tanimbar awalnya melekat dari para penjelajah Barat.

Masyarakat juga kerap menyebut orang suku Tanimbar sebagai Timur Laut.

Suku Tanimbar mendiami Pulau Yamdena, Selaru dan pulau-pulau kecil lain di lingkungan Kepulauan Tanimbar di Kecamatan Yamdena, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku.

Jumlah populasi masyarakat suku Tanimbar sendiri tercatat sekitar 10.000 jiwa.

Suku Tanimbar terbagi menjadi tiga sub-suku, yaitu Tomata Yamdena, Tomata Laru dan Tomata Nember.

Sub suku bangsa Tomata Nember mendiami Pulau Fordata dan pulau-pulau di utara Pulau Yamdena.

Sub suku bangsa Tomata Yamdena mendiami sebagian besar pulau Yamdena, sedangkan Tomata Laru mendiami Pulau Selaru dan pulau-pulau lain di bagian barat pulau Yamdena.

Baca juga: Sosok Panglima Dayak Kawal Presiden Jokowi Pidato Kenegaraan Jelang HUT ke 78 RI Bikin Salfok

Sementara cerita asal-usul suku Tanimbar sendiri beragam.

Ada yang menyebut orang Tanimbar berasal dari pendatang yang sengaja mencari wilayah baru di Kepulauan Tanimbar.

Ada pula cerita bahwa suku Tanimbar berasal dari suku-suku lain di Maluku di daerah timur seperti Buton, Bugis, Halmahera, Seram, Laese, dll.

Orang suku Tanimbar mayoritas memeluk agama Katolik, sisanya ada yang beragama Kristen, Islam.

Selain itu, kepercayaan asli orang Tanimbar yaitu matahari dan bulan atau yang disebut Limnditi Fenreu sebagai tokoh pencipta pertama mereka.

Sementara untuk bahasa, suku Tanimbar memakai bahasa Fordata yang dipengaruhi oleh bahasa Kei.

Presiden Jokowi disebutnya sebagai wujud dan ingin mengangkat kebudayaan dan pakaian Suku Tanimbar
Presiden Jokowi disebutnya sebagai wujud dan ingin mengangkat kebudayaan dan pakaian Suku Tanimbar.

Baca juga: Dengar Pidato Kenegaraan, Presiden Jokowi Ungkap Ekonomi Indonesia Terkendali Tengah Krisis Global

Presiden Jokowi Pakai Baju Adat Suku Tanimbar

Presiden Jokowi sebagai presiden pertama yang memulai tradisi mengenakan pakaian adat saat menyampaikan pidato kenegaraan pada Sidang Tahun MPR HUT RI.

Pada tahun ini, Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Suku Tanimbar dari Maluku.

Presiden Jokowi tampak gagah mengenakan pakaian adat Suku Tanimbar tersebut.

Dalam keterangan tertulisnya, Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Abetnego Tarigan mengatakan bahwa ada alasan tertentu Presiden Jokowi memilih baju adat Suku Tanimbar di Sidang Tahunan MPR tahun ini HUT RI ke 78.

Baca juga: Pidato Kenegaraan Jokowi : Krisis, Resesi dan Pandemi Seperti Api

Presiden Jokowi disebutnya sebagai wujud dan ingin mengangkat kebudayaan dan pakaian Suku Tanimbar dari Kepulauan Tanimbar, Maluku, ke panggung tertinggi kenegaraan di Indonesia.

Abetnego menjelaskan baju adat pria Tanimbar terdiri atas celana panjang dan kemeja panjang. Kelengkapan adat yang dipakai meliputi umpan, yaitu selembar kain tenun yang dililitkan ke tubuh dan diikatkan di bahu atau pinggang.

Pada bagian kepala dikenakan hiasan dari bulu burung, seperti burung cenderawasih atau kakatua.

Selain itu juga, ingin menyampaikan filosofi di balik baju adat Tanimbar. Yakni berkaitan dengan identitas budaya, spiritualitas, dan nilai-nilai masyarakat Tanimbar.

Motif-motif pada baju adat Tanimbar memiliki makna simbolis yang menggambarkan keseimbangan alam, hubungan antar manusia dan alam, serta nilai-nilai sosial dan spiritual.

Dapatkan berita terkait dan menarik lainnya dengan mengkllik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved