Berita PLN

PLN Bantu Perahu Listrik, Nelayan Raja Ampat di Papua Ini Tak Lagi Pusing Biaya BBM

PLN menyulap semua infrastruktur perikanan dan ekonomi kelautan dari hulu ke hilir di Raja Ampat berbasis listrik dari sumber yang ramah lingkungan.

Dok. PT PLN Persero
PLN menyulap semua infrastruktur perikanan dan ekonomi kelautan dari hulu ke hilir di Raja Ampat berbasis listrik dari sumber yang ramah lingkungan. 

SRIPOKU.COM, RAJA AMPAT -- PT PLN (Persero) menghadirkan green fishery bagi nelayan di kampung Sauwandarek, Raja Ampat, Papua Barat.

Lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN menyulap semua infrastruktur perikanan dan ekonomi kelautan dari hulu ke hilir di Raja Ampat berbasis listrik dari sumber yang ramah lingkungan.

Bantuan yang diberikan diantaranya adalah tiga unit motor perahu listrik, alat fishfinder dan cold storage  berkapasitas 318 liter untuk membuat es batu dan mengawetkan ikan hasil tangkapan.

Selain itu, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 5,4 kWp juga dibangun sebagai sumber energi dalam menggunakan alat-alat bantuan yang diberikan oleh PLN.

Manfaat dukungan PLN langsung dirasakan Vecky Saweyai, salah satu nelayan Kampung Sauwandarek.

Dirinya mengaku dapat menghemat biaya karena tidak perlu membeli bahan bakar minyak (BBM) untuk keperluan perahunya.

Kini ia pun tidak lagi khawatir ikan hasil tangkapannya cepat membusuk dengan adanya cold storage

“Sangat bersyukur karena su (sudah) ada bantuan lagi yaitu mesin tempel (mesin motor perahu)."

"Kami membandingkan, dulu kami memakai mesin tempel 15 pk (dengan bahan bakar minyak)."

"Kami pergi ke Waisai membeli es bisa membutuhkan 20 sampai 25 liter bahan bakar minyak untuk pulang pergi."

"Tetapi sekarang mesin tempel listrik mempermudah kami."

"Sebab itu kami sangat senang sebagai masyarakat khususnya nelayan,” papar Vecky.

PLN menyulap semua infrastruktur perikanan dan ekonomi kelautan dari hulu ke hilir di Raja Ampat berbasis listrik dari sumber yang ramah lingkungan.
PLN menyulap semua infrastruktur perikanan dan ekonomi kelautan dari hulu ke hilir di Raja Ampat berbasis listrik dari sumber yang ramah lingkungan. (Dok. PT PLN Persero)

Sebagai perbandingan, untuk 25 liter BBM dengan asumsi harga 15 ribu per liter, Vecky harus mengeluarkan Rp 375 ribu untuk setiap perjalanannya.

Sedangkan dengan perahu listrik dengan jarak tempuh yang sama hanya membutuhkan 4 kWh atau setara Rp 5.800.

Wakil Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam mengapresiasi segala bentuk kepedulian PLN terhadap kesejahteraan masyarakat di Kampung Sauwandarek.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved