Berita Viral

Heboh Aliran Sesat di Gegerkalong Bandung Menari di Cahaya Merah, Diduga Memperingati Hari Asyura

Publik dihebohkan dengan kelompok aliran sesat di Gegerkalong Bandung, menari di cahaya merah, diduga memperingati hari Asyura beberapa waktu lalu.

Penulis: Siti Umnah | Editor: Odi Aria
capture/twitter/@txtdaribandung
Heboh Aliran Sesat di Gegerkalong Bandung, Menari di Cahaya Merah, Diduga Memperingati Hari Asyura 

Terkait video tersebut, unggahan di akun @txtdaribandung tersebut lantas membuat heboh publik.

Banyak netizen yang akhirnya memberikan komentar terkait video tersebut.

"Lebih takut liat ini daripada setan asli merinding," ungkap @kimcyewon.

Baca juga: Video: Sudah 1 Tahun, Warga Geger Diduga Aliran Sesat, Bak Tarian Dalam Cahaya Merah

"Depan kosan aku bngt a***, semalem pd gabisa tdr saking paniknya, cm pd nangis bnr2 saking takut paniknya," sahut @morkkkyy.

"Merinding banget liat videonya, inget kalau dulu sering lewat daerah situ," @rakaputrapr.

Sementara salah satu akun menjelaskan jika sekelompok orang yang seolah menari di cahaya merah tersebut merupakan aktivitas kelompok yang diduga merupakan aliran Syiah.

Baca juga: UAS Angkat Bicara Soal Ponpes Al-Zaytun Diduga Ajarkan Aliran Sesat, Hati-hati Sekolahkan Anak

"Itu aliran Syiah, mereka memperingati hari Asyura 10 muharram tepat pada 28 Juli kemarin. Di hari berduka/berkabung aliran tersebut, Jemaah menggunakan pisau, rantai atau benda lain untukmenyakiti diri sebagai simbol pengorbanan, pertumpahan darah/perjuangan di tempat aula ibadah/kota karbala," ungkap akun @pluviocorps.

Sementara dikutip dari Kompas.com, saat dikonfirmasi pihak kepolisian Kapolsek Sukasari Kompol Mohammad Darmawan mengaku tidak dapat menyatakan kegiatan tersebut sebagai aliran sesat.

Menurutnya, aliran sesat atau tidak merupakan kewenangan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) atau Badan Kesatuan Bangsa dan Politim (Kesbangpol).

Baca juga: Sejarah Ponpes Al Zaytun Milik Panji Gumilang dengan Fasilitas Mewah, Dituding Sebarkan Aliran Sesat

"Aliran sesat nanti masalahnya MUI atau Kesbangpol. Kalau dari kepolisian kita fokus pada keamanan saja," ungkapnya dikutip dari Kompas.com.

"Supaya tidka terjadi kesalahpahaman, supaya tidak terjadi kekacauan, kita mnejaga. Supaya di daerah itu kondusif," sambungnya.

Sementara aktivitas tidak biasa yang terjadi di wilayah gegerkalong, Bandung tersebut disebutkan sudah ada sejak sebelum pandemi Covid-19 melanda.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved