Kemacetan di Palembang

Sekolah Elit Parkiran Sulit, Komisi II DPRD Palembang Bakal Panggil Pihak Sekolah

Ketua Komisi II DPRD Kota Palembang, Abdullah Taufik menilai kepadatan kendaraan di Kota Palembang khususnya di jam-jam sibuk

Penulis: Reigan Riangga | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Reigan Riangga
Kemacetan diseputaran Jalan Letda Abdul Rozak hingga persimpangan Kandang kawat Jl Bambang Utoyo Palembang Kecamatan IT 2 Palembang. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Ketua Komisi II DPRD Kota Palembang, Abdullah Taufik menilai kepadatan kendaraan di Kota Palembang khususnya di jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari, semakin hari kian membuat Crowded , sehingga perlu dilakukan kajian Analisis Dampak Lalulintas (Andalalin). 

Menurut politisi Partai Gerindra ini berbagai faktor penyebab terjadinya kemacetan di jalan poros utama kota pempek.

Selain pengerjaan proyek pembangunan, namun juga keberadaan sekolah - sekolah elit, baik Internasional maupun sekolah negeri unggulan di tengah jalanan kota dinilai sedikit berpengaruh terhadap waktu kemacetan.

Kemudian keberadaan lokasi usaha yang kerap menimbulkan kendaraan berlalu lintas.

"Kita memang banyak mendapat laporan dari masyarakat. Jadi, dijadwalkan tiap sekolah akan dipanggil beserta OPD terkait. Kita lihat, baik sekolah maupun tempat usaha itu harus ada Analisis Dampak Lalulintas (Andalalin) yang dikeluarkan pihak Dinas Perhubungan (Dishub)," ungkap Taufik, Sabtu (29/7/2023). 

Beberapa titik khususnya di wilayah Seberang Ilir Kota Palembang, kendaraan baik roda empat maupun roda dua kerap menumpuk saat jam sibuk sehingga jarak 100 meter harus ditempuh hingga waktu 30-40 menit.

Akibat itu arus lalu lintas masyarakat menjadi terganggu, sehingga kerap menghambat pekerjaan.

"Kemacetan itu akan ditertibkan. Mekanismenya akan kita rapatkan terlebih dahulu mencari bermacam solusi terbaik. Apakah nantinya Dishub akan menyiapkan kantong parkir selain dari petugas yang berjaga," ujarnya.

Keberadaan tempat usaha serta sekolah harus juga dibarengi dengan lahan parkir. Sehingga jangan terkesan sekolah elit namun parkiran sulit.

"Harusnya sekolah memang menyiapkan parkir yang kondusif, Representatif.

Artinya, luasan bangunan disesuaikan dengan jumlah lahan parkir yang ada." Kata pria yang juga menjabat Sekretaris DPC Gerindra Kota Palembang.(cr2)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved