Kemacetan di Palembang

Kemacetan di Palembang, Pengamat Transportasi Nilai Lalu Lintas di Palembang Perlu Ditata Ulang

Pengamat Transportasi Sumsel, Syaidina Ali menilai kepadatan kendaraan di Kota Palembang khususnya di jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari

Penulis: Reigan Riangga | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Reigan Riangga
Personil Satlantas Polrestabes Palembang mengatur lalulintas dikawasan padat kendaraan jam sibuk saat siswa sekolah unggulan serta siswa sekolah internasional saat pulang sekolah kawasan Jalan Rajawali menuju Jalan M Isa Palembang. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Reigan 


SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Pengamat Transportasi Sumsel, Syaidina Ali menilai kepadatan kendaraan di Kota Palembang khususnya di jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari, semakin Crowded.

Menurutnya, banyak hal dinilai menjadi penyebab faktor kemacetan lalulintas di kota pempek, seperti kurangnya kajian pembangunan proyek bahkan gedung di lokasi yang menimbulkan kepadatan kendaraan.

Dijelaskan, keadaan diperparah lantaran para pemangku jabatan seakan acuh tak acuh dengan suasana tengah masyarakat.

"Secara keseluruhan perlu ditata ulang. Tinggal lagi mau atau tidak mampu. Mengerti atau memang tidak mau bekerja. Itu artinya menunjukkan pelayanan kepada masyarakat yang tak maksimal," ungkap Syaidina Ali, Jumat (28/7/2023).

Transportasi umum yang ada dinilai belum terkoneksi dengan  angkutan umum atau online yang beroperasi tengah masyarakat hingga perkampungan.

Akibat kemacetan baik roda dua maupun roda empat tak sedikit mengakibatkan kerusakan jalan, BBM sulit didapat hingga polusi udara dimana-mana. Sehingga hal demikian sangat merugikan sebagai masyarakat.

"Kondisi ini terkadang membuat masyarakat awam menjadi tidak peduli. Inilah pentingnya perilaku pelayanan tidak maksimal. Seharusnya pemerintah bersimulasi terlebih dahulu baru nantinya diterapkan di jalan," ujarnya.

Dijelaskan, setiap pembangunan yang menimbulkan akses atau penyebaran kendaraan lalu lintas semuanya itu ada studi kelayakan. 

"Dilapangan tidak demikian, kadang gedung sudah dibangun baru minta izin. Jadi, masyarakat dirugikan. Seharusnya menyelesaikan masalah harus terintegrasi bukan secara Komprehensif yang menimbulkan masalah lainnya," katanya.

Sementara, Kasatlantas Polrestabes Palembang, Kompol Emil menerangkan bahwa pihaknya rutin melaksanakan kegiatan pengaturan lalulintas di kawasan M Isa serta Jalan Rajawali Palembang.

"Personil kita secara bergantian mengatur lalulintas  di waktu masuk dan kepulangan sekolah guna mengurai kemacetan," katanya.(cr2)

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved