Jemaah Haji Sumsel Hilang
Ketua Kloter PLM 20 Pastikan Idun Jemaah Haji Asal Sumsel yang Hilang Bukan Karena Ditinggalkan
Ketua Kloter PLM 20, Mai Tiza Husna, angkat bicara soal hilangnya jemaah haji asal Sumsel bernama Idun Rohim Zen.
Penulis: Yandi Triansyah | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Ketua Kloter PLM 20, Mai Tiza Husna, angkat bicara soal hilangnya jemaah haji asal Sumsel bernama Idun Rohim Zen.
Mai menjelaskan, Bapak Idun belum kembali ke kloter sejak selesai wukuf di Arafah pada 9 Zulhijjah atau Selasa 21 Juni 2023 sekira pukul 13.30 WAS.
Kejadian itu kata dia terjadi saat jemaah yang ia bawa berada di hari kedua di tenda.
"Pagi hari sekitar pukul 06.30 saya masih berbincang dengan pak Idun di depan tenda, menanyakan apakah dia tau letak tenda di mana, toilet di mana," kata Mia kepada Sripoku.com, Selasa (11/7/2023).
Baca juga: BREAKING NEWS : Jemaah Haji Asal Sumsel Hilang Usai Wukuf, Indu Terakhir Pamit ke WC
Mia pun membeberkan alasannya menanyakan keberadaan tenda dan toilet ke Pak Idun karena jemaah haji itu memiliki riwayat demensia, dimana salah satu gejalanya kesulitan mengingat lokasi dan kesadaran dia saat ini.
"Saya sempat tanya ke Pak Idun kita ada di mana, Pak Idun sadar ia menjawab berada di Arafah," kata Mia.
Mia pun mengungkapkan agenda di hari itu ke Pak Idun bahwa di waktu Zuhur akan digelar Khutbah wukuf.
"Saat saya bertemu itu di depan tenda, Pak Idun baru pulang dari toilet dan sempat berfoto dan saya kirim ke anaknya untuk mengabarkan Pak Idun dalam kondisi sehat," kata Mia.
Tidak hanya sekali Pak Idun berfoto di hari itu, Mia mengaku Pak Idun sempat meminta foto lagi untuk dikirim ke anaknya.
"Foto pak Idun sendiri itu foto terakhir saat pagi sekitar pukul 06.30 pagi," kata Mia.
Pak Idun sempat melihat hasil fotonya lantas tersenyum dan masuk ke tenda.
"Oke saya masuk ya," kata Mia mengulang omongan pak Idun saat hendak masuk ke tenda.
Mia pun tetap memantau Pak Idun saat masuk ke tenda, untuk memastikan jemaah haji asal Sumsel itu tidak salah masuk ke tenda.
Mia memastikan, Pak Idun masuk ke tenda yang benar PLM 20.
"Pagi itu pak Idun masuk ke tenda yang benar, sesuai dengan pengakuan saat saya tanya keberadaan tenda dan toilet," kata dia.
Selanjutnya di hari itu jemaah melaksanakan ibadah di Arafah, khutbah wukuf dan sholat Zuhur.
"Pada siang hari itu saya lihat, pak Idun sedang membenarkan kain ihramnya dan hendak ke toilet dan itu juga dibenarkan oleh jemaah lainnya," kata dia.
Mia meluruskan kenapa petugas tidak menemani pak Idun ke toilet karena saat itu sudah dihari kedua mereka tinggal di Arafah dan keberadaan toilet dan tenda sudah diketahui oleh Pak Idun.
"Pak Idun sudah beberapa kali ke kamar mandi dan beliau sudah mengetahui semua lokasi itu dan kami sudah pastikan pak Idun dalam kondisi kesadaran dan daya ingat yang baik," kata dia.
Mia juga menjelaskan jarak antara tenda dan toilet sekitar 50 meter dan tenda LPM 20 diapit oleh dua toilet.
"Seberapa dekat tenda kami dengan toilet, bukan jaraknya yang jauh dan tidak melalui banyak tenda," kata dia.
Barulah saat Ashar baru diketahui dari jemaah lainnya yang ada di samping Pak Idun melaporkan bahwa Pak Idun belum kembali.
"Begitu ada laporan itu, saya langsung mencari dan mengabarkan di grup ketua kloter," kata dia.
Mia juga memasuki satu per satu tenda untuk mencari keberadaan Pak Idun.
"Saya telusuri sampai ke Maktab Maktab yang lain karena khawatir Pak Idun masuk ke tenda jemaah yang lain," kata dia.
Selain itu, ia juga melaporkan kondisi itu ke aplikasi pintar dan linjam sektor dan petugas PPIH sektor
dan petugas PPIH sektor mengatakan bahwa jamaah tersebut sudah dalam pantauan linjam.
Hal ini dilakukan sampai waktunya berangkat ke Musdalifah. Saat akan berangkat ke Musdalifah, ketua kloter
bertemu dengan Linjam Sektor untuk menanyakan keberadaan jamaah dan Linjam mengatakan bahwa
Arafah akan di-sweeping sebelum semua petugas sektor meninggalkan arafah.
"Saya jemaah berangsur ke Musdalifah masih kami susuri setiap tenda dan belum ketemu," kata dia.
Mia pun kembali menginfokan ke ketua kloter yang lain untuk menanyakan apakah ada jemaah atas nama Pak Idun.
"Pak Idun bukan tertinggal kami tidak meninggalkan Pak Idun di Arafah karena kondisinya Pak Idun belum kembali. Itu yang perlu kami luruskan," kata dia.
Usaha pencarian terus dilakukan ke rumah sakit, baik di Mekkah, Madinah,Jeddah, Mina.
"Ke Arafah sudah kali keempat kami sisiri sampai ke Jabbal Rahma dan sampai kami tanyakan ke petugas yang membersihkan Arafah," kata dia.
Hal ini juga diungkapkan oleh salah seorang Jemaah lainnya yakni Ratu Dewa yang tergabung di dalam kloter yang sama dengan Pak Idun.
Menurut Ratu Dewa, petugas kloter sudah maksimal mencari keberadaan Pak Idun.
Bahkan saat jemaah sudah berada di Mekkah, petugas kembali lagi ke Arafah untuk mencari keberadaan Pak Idun.
"Petugas sudah maksimal mencari keberadaan Pak Idun bolak balik mencari namun sampai saat ini belum ditemukan," kata dia.
Dewa berharap Pak Idun segera ditemukan dan kembali bergabung dengan jemaah lainnya di Kloter 20.
"Saya mendoakan Pak Idun segera bertemu dan kami menyaksikan bahwa petugas sudah maksimal dalam melakukan pencarian," kata dia.
2 Tim Cari Idun Jemaah Haji Asal Sumsel yang Hilang, Pencarian Diperluas hingga ke Kota Thaif |
![]() |
---|
Sebelum Hilang, Idun Jemaah Haji Sumsel Sempat Minta Difoto di Arafah, Mau Dikirim ke Anaknya |
![]() |
---|
Idun Jemaah Haji Asal Sumsel yang Hilang Ternyata Satu Kloter dengan Sekda Palembang Ratu Dewa |
![]() |
---|
Di Kampungnya, Indu Dikenal Sosok yang Taat Beribadah, Tiap Salat 5 Waktu Selalu ke Mesjid |
![]() |
---|
Keluarga Sebut Indu Miliki Riwayat Darah Tinggi, Saat Berangkat Kondisi Sehat dan Bisa Jalan Normal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.