Breaking News

Pilpres 2024

Bapak Infrastruktur Masuk Radar Cawapres Ganjar Pranowo, PDIP Bocorkan Keunggulan Basuki

Nama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono masuk dalam radar PDI Perjuangan menjadi kandidat calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.

|
Editor: Yandi Triansyah
Youtube Setkab RI
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono masuk radar cawapres Ganjar 

SRIPOKU.COM - Nama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono masuk dalam radar PDI Perjuangan menjadi kandidat calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.

Hal ini diungkapkan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat menjawab nama bakal cawapres, Rabu (7/6/2023).

Hasto membenarkan nama Basuki sempat disebut Ketua DPP PDI Perjuangan.

Menurut Hasto nama Basuki masuk dalam radar PDI Perjuangan untuk menjadi kandidat cawapres Ganjar.

"Memang diusulkan jadi kandidat cawapres," kata Hasto dilansir Sripoku.com dari Kompas.com.

Adapun alasan PDI Perjuangan mempertimbangkan Basuki masuk radar cawapres Ganjar karena kinerja Basuki selama menjabat Menteri PUPR.

Menurut Hasto kinerja Basuki dianggap positif. Terutama di daerah-daerah yang mengalami kemajuan dalam infrastruktur.

"Karena Beliau, ada dari daerah-daerah Aceh mengalami kemajuan, Papua mengalami kemajuan, Sumatera, Palembang mengalami kemajuan karena pembangunan infrastruktur. Kemudian NTT mengalami kemajuan," ujar dia.

Baca juga: Ganjar Pranowo Diberi Tanjak dan Songket, SMB IV Palembang Doakan Capres PDI P Jadi Pemimpin Hebat

"Kemudian ada yang mengusulkan Pak Basuki, yang oleh Pak Jokowi dikatakan sebagai bapak infrastruktur," kata dia.

Nama-nama cawapres nantinya akan dikerucuti menjadi satu nama.

Namun pengerucutan nama cawapres akan dilakukan setelah PDI Perjuangan melakukan rangkaian dialog.

"Setelah ditelaah seluruh aspek, kemudian dialog dengan para ketua umum partai yang lain, terutama bapak Presiden. Sehingga nanti akan muncul," kata dia.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa pemilihan sosok bakal cawapres Ganjar bukan untuk kepentingan setiap partai politik.

"Sama dengan 2019 ketika diputuskan Bapak Presiden Jokowi dan KH Maruf Amin, untuk bangsa dan negara," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved