Breaking News

Warga Tegal Binangun Demo

Warga Tegal Binangun Tolak Permendagri Masuk Kabupaten Banyuasin, Ancam Ngadu ke Presiden Jokowi

Kami tetap mempertahankan Kota Palembang sampai titik darah penghabisan, Jangan kau sengsarakan dan paksakan kami masuk Banyuasin

Editor: Odi Aria
Instagram/Palembang Update
Ribuan warga Tegal Binangun datang ke pintu gerbang komplek Sasana Patra Tegal Binangun pada Minggu (4/6/2023) pagi. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Ratusan warga Tegal Binangun Kelurahan Plaju Darat tepatnya warga komplek sasana Patra dari 4 RT, 24, 25, 34, dan 41, yang mengatasnamakan Masyarakat Sasana Patra Abadi Bersatu (FM-TSPPAB), kembali menggelar demo menolak Permendagri Nomor 134 tahun 2002, Minggu (4/6/2023).

Lagi-lagi, ratusan warga ini kembali menuntut Kementerian Dalam Negeri agar membatalkan Permendagri Nomor : 134 Tahun 2022 sehingga warga Sasana Patra dan Patra Abadi tetap masuk Wilayah Kota Palembang.

Dalam orasinya yang dipimpin langsung oleh ketua Forum FM TSPPAB, Suhardi Suhai mengatakan berdasarkan PP No. 23 / 1988 kami masuk wilayah Palembang, Permendagrin134 / 2022 meresahkan warga.

"Kami warga Taman Sasana Patra dan Patra Abadi dak galak masuk Banyuasin pokoknya kami nak Palembang tula," katanya.

Ia meneagskan, warga Taman Sasana Patra dan Patra Abadi tetap masum Plaju Darat Kota Palembang.

"Kami tetap mempertahankan Kota Palembang sampai titik darah penghabisan, Jangan kau sengsarakan dan paksakan kami masuk Banyuasin demi kepentingan politik.

Kami Srikandi Taman Sasana Patra dan Patra Abadi, idak galak nian masuk Banyuasin," katanya.

Aksi ini pun berjalan dengan damai dan lancar dan di kawal oleh 135 personil dari Polres Banyuasin, dan Polrestabes Palembang.

Mulai dari anggota reskrim, lantas, Intel, Sabhara, ada berbagai dengan masyarakat dalam demo tersebut.

Sementara, ketua Srikandi FM-TSPPAB
Yanti mengatakan, sudah bertahun-tahun lamanya warga Sasana Patra dan Patra Abadi menanti penantian itu.

"Jangan di klaim kami menjadi Banyuasin, kami warga Palembang. Kami tidak mau menjadi warga Banyuasin, kami tetap menjadi warga kota Palembang," katanya.

Lanjutnya, permasalahan ini juga akan dihadapkan kepada Presiden Jokowi, Tito Karnavian, H Herman Deru hingga Harnojoyo.

"Kami bersatu memohon, dengan suara 3000 nanti pak, apabila bapak tidak mengklaim kami sebagai warga kota Palembang kami tidak akan memilih, Bayangkan rugi dikit bapak melepaskan yang banyak," tegasnya.

Ditempatnya sama ketua Forum FM TSPPAB, Suhardi Suhai mengatakan Ini kali kedua FM TSPPAB menggelar aksi demo .

Yang jelas kami menginginkan yang selama ini sudah berjalan, tentunya kami tidak mau di pindah ke Banyuasin, yang pasti tentu lebih susah, mahal dan repot untuk mengurus apa pun disana.

Segala urusannya tidak semudah di kota Palembang," katanya.

Ditambahkannya, FM TSPPAB juga sudah mengajukan kepada pejabat berwenang, walikota Palembang, gubenur Sumsel, DPR bahkan ke Kementerian.

"Kami juga akan terus melakukan aksi di jalan setiap bulan hingga tuntunan kami di penuhi," katanya.

Sementara, Kabag OPS Polres Banyuasin, Kompol Sigit Agung Susilo mengatakan, aksi demo ini pun berjalan lancar dan damai.

"Benar adanya demo yang digelar warga Tegal Binangun, sasana patra dan Patra Abadi.

Warga yang menggelar aksi demo ada sekitar 400 orang. Namun aksi ini berjalan dengan lancar dan damai," katanya.

Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved