Berita Lubuklinggau

6 Jam Terjebak Dalam Sumur Beracun, Jasad Jumadi Pria Asal Musi Rawas Berhasil Dievakuasi

"Nining mengatakan sumur di rumahnya Perumahan Puri Marga Mulya tercium bau diduga ada bangkai hewan,"

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Eko Hepronis
Jasad Jumadi (50) seorang penggali sumur asal Kabupaten Musi Rawas (Mura) Sumatra Selatan (Sumsel) akhirnya bisa dievakuasi setelah enam jam terjebak di dalam sumur. 

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Jasad Jumadi (50) seorang penggali sumur asal Kabupaten Musi Rawas (Mura) Sumatra Selatan (Sumsel) akhirnya bisa dievakuasi setelah enam jam terjebak di dalam sumur.

Saat dievakuasi oleh petugas gabungan SAR dan Polisi warga RT.2 Kelurahan O Mangunharjo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Mura, sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Jumadi terjebak di dalam sumur pada Jumat (2/6/2023) siang sekira pukul 14.30 WIB dan baru berhasil dievakuasi pada pukul 21.05 WIB.

Petugas sempat kesulitan mengevakuasi korban karena posisi sumur yang kecil, dan mengandung racun.

Kapolres Lubuklinggau AKBP Harissandi melalui Kasat Reskrim AKP Robi Sugara menyampaikan awalnya pemilik rumah
Hedi Wijaya (38) anggota Polres Musi Rawas di Perumahan Puri Marga Mulya Blok G No.5 RT.2 Kelurahan Marga Mulya mencium bau busuk.

Kemudian pada Jumat pagi sekitar pukul 10.00 WIB, istrinya Nining (37) menanyakan kepada temannya Vera (45) warga RT.2 Kelurahan O Mangunharjo Kecamatan Purwodadi, siapa yang bisa menguras sumur.

"Nining mengatakan sumur di rumahnya Perumahan Puri Marga Mulya tercium bau diduga ada bangkai hewan," ujar Kasat pada wartawan, Sabtu (3/6/2023).

Setelah mendapat telepon Nining Vera menghubungi korban Jumadi dan suaminya Tukimin (46) ada pekerjaan menguras sumur.

Lalu, Tukimin bersama dengan Jumadi pada pukul 13.30 WIB berangkat, pukul 14.00 WIB keduanya tiba di Puri Marga Mulya.

"Tiba di kediaman Hedi Wijaya dan Nining seperti biasa, korban Jumadi menyiapkan tali yang ia bawa dan diikat ke kayu.
Sementara Tukimin menggali tanah, yang dipersiapkan untuk mengubur binatang yang berada di dalam sumur," ungkapnya.

Setelah semua lengkap, Jumadi turun menggunakan tali, namun, talinya tidak di ikat ke pinggang, tak berselang lama
Jumadi langsung terperosot jatuh ke dalam sumur, karena pegangan tali yang ia pegang lepas.

Nining yang melihat Jumadi terperosok langsung melihat ke bawah, Jumadi tidak timbul diduga langsung tenggelam dan tidak timbul lagi karena menghirup gas beracun.

Setelah kejadian itu pihaknya minta tolong warga, warga pun akhirnya minta pertolongan Basarnas dan pihak ke polisian.

Proses evakuasi pun dilakukan, namun karena kondisi sumur yang sempit dan mengandung gas beracun, proses evakuasi menjadi lambat sehingga memakan waktu 6 jam lebih.

"Akhirnya jenasah korban berhasil dievakuasi. Selanjutnya dibawa ke RS Siti Aisyah Lubuklinggau dan diserahkan ke keluarga korban untuk dimakamkan," ujarnya.

Hasil pemeriksaan lapangan bahwa di dalam sumur diduga ada gas beracun. Karena petugas sempat memasukkan ayam ke dalam sumur, baru 3 menit sudah mati.

Salah seorang petugas Basarnas yang berusaha memberikan pertolongan sempat pingsan, bahkan harus dilarikan ke RS Siti Aisyah.

"Hasil pemeriksaan medis di RS Siti Aisyah dan tidak ditemukan tanda tanda kekerasan pada korban,Sehingga dugaan awal korban terhirup gas beracun yang mengakibatkan meninggal dunia," katanya.

Sementara, keluarga juga sudah menyatakan ikhlas dan menerima kejadian ini sebagai musibah murni dan tidak bersedia dilakukan tindakan otopsi terhadap jenazah.

Jenasah korban sudah diserahkan ke keluarga, untuk dimakamkan semalam," tambahnya

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved