Sekdin Perkim Sumsel Meninggal

Sekdin Perkim Sumsel Meninggal Main Bola, Dokter Ungkap Penyebab Orang Bisa Meninggal Saat Olahraga

Beberapa kali terjadi publik figur meninggal saat berolahraga atau setelah berolahraga.

Editor: Odi Aria
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Petugas kesehatan mencoba memberikan pertolongan kepada Ir Hendrian MT, Sekretaris Dinas Perkim Sumsel salah seorang pemain jatuh pingsan digotong ke ambulan pada Fun Game Football Kepala Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Selatan bersama Asprov PSSI Sumsel dan Forkopimda Provinsi Sumatera Selatan, Rabu (31/5/2023). Event ini dalam rangka Pembukaan Turnamen Sepakbola antar OPD Piala Gubernur Tahun 2023. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Beberapa kali terjadi publik figur meninggal saat berolahraga.

Seperti baru-baru ini pejabat di lingkungan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Sekretaris Dinas Perkim Sumsel, Ir Herdian MT meninggal dunia pada saat ikut pertandingan bola. 


Menurut Profesor Dr. dr. Irfannuddin, Sp.KO, M.Pd.Ked seorang dokter spesialis kedokteran olahraga, yang seperti itu rata-rata, biasanya karena serangan jantung. 


"Biasanya olahraga itu stress, dimana otot-otot bergerak, energi meningkat sehingga jantung bekerja lebih keras untuk mensuplai energi," kata Dokter Irfannuddin, Kamis (1/6/2023)


Profesor Irfannuddin menjelaskan, waktu olahraga jantung itu dalam kondisi stress, tapi dalam artian stress yang baik.

Setelah olahraga ada yang namanya pemulihan atau recovery. Itu biasanya manfaatnya akan bagus.


Lalu kenapa ada orang yang sedang atau setelah olahraga meninggal? Artinya jantungnya tidak kuat dan akhirnya jantungnya terganggu dan suplai darah juga terganggu, akibatnya berisiko orangnya meninggal dunia.


"Ada dua kondisi, ada yang karena  usianya 40 atau 50 tahun ke atas. Dimana dia berolahraga melebihi batas kemampuan dia.

Misal pada saat bertanding, berlomba, dan lain-lain ternyata dibatas luar kemampuan dia," kata Dokter Irfannuddin yang praktek di RS Charitas 


Lalu kenapa bisa terjadi serangan jantung? Karena kemungkinan besar sudah banyak memiliki plak di aliran pembuluh darah koroner nya.

Kalau jantungnya bekerja keras maka plak itu bisa lepas didalam pembuluh darah, kemudian menyumbat pada bagian ujung.

Akibatnya suplai darah di ujungnya terganggu dan akibatnya bisa kekurangan oksigen dan bisa meninggal. 


Kalau ada otot yang rusak bisa juga bisa menggangu aliran listrik terganggu, maka semua kinerja terganggu dan jantung gagal memompa darah keseluruhan tubuh. 


Masih kata Dosen FK Unsri ini, makanya khusus orang tua, sebaiknya berolahraga dengan intensitas tidak terlalu tinggi seperti aerobik, jalan, joging, sepeda santai dan lain-lain.

"Kemudian jangan terlalu nafsu olahraga. Aerobik paling bagus, olahraga dengan intensitas tidak terlalu tinggi.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved