Berita Muratara

Nasib 3 Nakes Puskesmas Pauh Usai Viral Tangani Wanita Meninggal Melahirkan di Muratara

Nasib tiga tenaga kesehatan di Puskesmas Pauh yang menangani pasien ibu-ibu yang melahirkan meninggal dunia di Muratara, Sumatera Selatan (Sumsel).

Editor: Yandi Triansyah
Kolase
Viral Suami di Muratara Curhat Istri dan Calon Bayinya Meninggal Saat Melahirkan 

SRIPOKU.COM, MURATARA - Nasib tiga tenaga kesehatan di Puskesmas Pauh yang menangani pasien ibu-ibu yang melahirkan meninggal dunia di Muratara, Sumatera Selatan (Sumsel).

Tiga nakes Puskesmas Pauh yakni terdiri dari dua bidan dan seorang perawat.

Setelah peristiwa itu, ketiga nakes akan dibina lagi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Muratara.

Ketiganya dibina karena imbas dari viral suami curhat istrinya meninggal melahirkan diduga akibat kelalaian oknum nakes di Puskesmas Pauh.

"Mereka kita tarik dulu ke Muara Rupit, istilahnya itu mereka akan kita magangkan lagi, mungkin nanti kita tempatkan di RSUD Rupit," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Muratara, Tasman Majid, Selasa (30/5/2023).

Baca juga: Dinkes Muratara Klaim Bidan Tidak Tidur Tangani Ibu yang Viral Meninggal Saat Lahiran, Cuma Isirahat

Menurut Tasman, ketiga tenaga kesehatan tersebut sebenarnya sudah cukup berpengalaman menangani persalinan atau mengobati pasien selama bertugas di Puskesmas Pauh.

Namun mereka dianggap masih perlu diberikan tambahan wawasan terutama mengenai cara berkomunikasi, serta untuk menumbuhkan jiwa sosial dan pentingnya nilai arti kemanusian.

"Mereka ini bukan nakes baru, sudah lumayan berpengalaman. Dalam kasus ini mereka mengakui ada salahnya juga, salah komunikasi dengan keluarga pasien, ada mis komunikasi, bercampur suasana panik juga," kata Tasman.

Baca juga: Update Kasus Ibu & Bayi Meninggal Saat Lahiran di Puskesmas Pauh Muratara, Dinkes Turun Investigasi

Terkait sanksi untuk ketiganya, Dinas Kesehatan belum mengambil keputusan karena masih menunggu penjelasan secara tertulis dan lengkap dari manajemen Puskesmas Pauh untuk dilaporkan ke bupati selaku pimpinan.

Dari situ barulah nantinya bisa disimpulkan apakah ada kelalaian yang disengaja oleh bidan dan perawat yang menangani pasien di sana saat itu atau mereka sudah bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP) persalinan.

"Untuk sementara ini mereka kita tarik dulu ke ibukota, untuk pembinaan, soal sanksi kami akan menyelesaikan dulu investigasi, nanti hasilnya dilaporkan dulu ke pimpinan," kata Tasman

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved