Wanita di Murata Meninggal Melahirkan
Dinkes Muratara Klaim Bidan Tidak Tidur Tangani Ibu yang Viral Meninggal Saat Lahiran, Cuma Isirahat
Dinas Kesehatan Muratara melakukan investigasi untuk mengetahui duduk perkara dari peristiwa tersebut.
SRIPOKU.COM, MURATARA - Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) turun tangan menyikapi soal viral di medsos suami curhat istrinya meninggal saat melahirkan di Pauh Muratara
Dinas Kesehatan Muratara melakukan investigasi untuk mengetahui duduk perkara dari peristiwa tersebut.
"Kami menemui keluarga yang mendapat musibah, kami menyampaikan belasungkawa dan permintaan maaf, kami juga investigasi ke Puskesmas Pauh," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Muratara, Tasman Majid didampingi Kabid Kesehatan Masyarakat, Zharifa pada, Senin (29/5/2023) petang.
Pihaknya hingga kini masih menunggu penjelasan secara tertulis dan lengkap dari manajemen Puskesmas Pauh untuk disampaikan kepada bupati selaku pimpinan mereka.
Dari situ, barulah nantinya bisa disimpulkan apakah ada kelalaian yang disengaja oleh bidan dan perawat yang menangani pasien di sana saat itu atau mereka sudah bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP) persalinan.
"Kita masih menunggu penjelasan secara tertulis kronologi dari bidan koordinatornya, dari manajemen Puskesmas.
Nah kebenaran kepala puskesmasnya ini orangtuanya sedang sakit, masih dirawat di Palembang, jadi menunggu dia pulang dulu," kata Tasman Majid.
Lanjut Tasman, pihaknya tak mau membela diri dengan menyangkal curahan hati dari suami wanita meninggal melahirkan yang viral tersebut.
Hanya saja, dia ingin menyampaikan bahwa dalam kasus ini diakui oleh bidan dan perawat Puskesmas Pauh ada kesalahan penjelasan kepada keluarga pasien atau mis komunikasi.
"Kami tidak membela diri, kata bidan dan perawatnya tadi mereka mengakui ada salahnya juga, salah komunikasi dengan keluarga pasien malam itu, ada mis komunikasi, bercampur suasana panik juga," kata Tasman.
Kendala lain yang dihadapi mereka malam itu saat hendak merujuk pasien adalah mendapat masalah di perjalanan karena mobil ambulans terjebak di jalan rusak dan tak bisa bergerak.
Bahkan mereka terpaksa meminjam mobil warga untuk mengantar pasien dari Puskesmas Pauh menuju Kota Lubuklinggau dengan menempuh perjalanan mencapai waktu 3-4 jam.
"Jarak dari Puskesmas Pauh ke Lubuklinggau juga lumayan jauh, mobil ambulans mereka juga mengalami kendala, tersiring, menunggu mobil lain untuk mengantar, jadi mereka lamanya di situ," jelas Tasman.
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Muratara, Zharifa menambahkan pihaknya ingin meluruskan soal dugaan pasien ditelantari bahwa dikabarkan ditinggal tidur oleh bidan.
"Sebenarnya mereka bukan mau tidur, mereka mau istirahat saja, karena bukaannya masih lama, mereka tahu perkiraan jamnya, nah salahnya dia bilang mau tidur, jadi emosi lah suaminya, dan itu wajar," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.