Kronologi Sakit Diderita Kurnia Meiga, Alami Papilledema usai Laga Barito Putera vs Arema FC 2017

Kurnia Meiga didiagnosis mengalami Papilledema (pembengkakan saraf mata).

Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: adi kurniawan
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
Kiper Timnas Indonesia Kurnia Meiga Hermansyah -- Kronologi Sakit Diderita Kurnia Meiga, Alami Papilledema usai Laga Barito Putera vs Arema FC 2017 

Eks kiper Timnas Indonesia, Kurnia Meiga mengungkapkan alasan untuk menjual barang pribadi hingga medali yang diperolehnya selama berseragam Garuda.

Kurnia Meiga disorot setelah ingin menjual beberapa barang pribadi hingga medali melalui media sosialnya.

Ternyata mantan kiper Arema FC ini menjual medali dan atribut sepak bola untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: Pilu, Demi Biaya Berobat Eks Kiper Arema FC Kurnia Meiga Terpaksa Lelang Medalinya: Berat Hati

Belum lagi Kurnia Meiga harus mengobati penyakit mata Papilledema pada 2017 silam.

Gangguan penglihatan inilah yang memaksa Kurnia Meiga pensiun sebagai pemain sepak bola.

Sayangnya penyakit itu tak kunjung sembuh sehingga Kurnia Meiga tak merumput ke lapangan hijau dalam enam tahun terakhir.

Mau tak mau, himpitan ekonomi memaksa Kurnia Meiga menjuali barang pribadi hingga medali selama bersama Timnas Indonesia.

Mengutip Kompas.com, Meiga mengatakan, keputusan tersebut dia bilang tidak mudah karena medali-medali miliknya mempunyai sejarah dalam perjalanan karier sebagai salah satu kiper yang disegani di Indonesia.

Namun, himpitan keadaan untuk menafkahi istri dan anak-anaknya membuat Kurnia Meiga tak punya pilihan.

Sang kiper mengungkapkan terpaksa menjual medali berharganya untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

“Alasannya untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan keluarga sehari hari. Saya belum bisa bekerja kembali,” kata penjaga gawang yang biasa disapa Entong itu kepada Kompas.com.

"Mohon doanya saja supaya cepat bisa beraktivitas kembali," sambungnya.

Hingga saat ini, Meiga mengakui masih berjuang melawan penyakit yang diderita tersebut.

Demi memenuhi tanggung jawab sebagai kepala keluarga, kiper asal Jakarta tersebut pun rela melakukan berbagai cara termasuk menjual aset yang ia miliki seperti medali dan atribut sepak bola lainnya.

“Meiga hampir 6 tahun tidak bekerja dan tidak ada pemasukan,” tutur kiper kelahiran 7 Mei 1990 tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved