Hari Lebah Sedunia, Ini Peran Penting Penyerbuk dan Lebah untuk Praktik Pertanian Regeneratif

Salah satu komponen ekosistem yang sangat terpengaruh oleh kondisi ini adalah serangga. Sekilas, serangga dianggap kurang penting dalam kehidupan ini.

Editor: Yandi Triansyah
handout
Dialog Forum Penyerbuk sebagai ajang diskusi para akademisi, pembuat kebijakan, petani, peternak, dan sektor swasta (private sector) untuk bersama-sama membangun diskursus mengenai lebah dan pelestariannya dalam rangka mencari solusi untuk mengatasi masalah perlebahan di Indonesia. 

Perhimpunan Entomologi Indonesia (PEI) sebagai asosiasi di bidang entomologi (serangga) memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kepedulian masyarakat luas terhadap lebah.

Oleh karena itu PEI berinisiatif mengadakan sebuah Dialog Forum Penyerbuk sebagai ajang diskusi para akademisi, pembuat kebijakan, petani, peternak, dan sektor swasta (private sector) untuk bersama-sama membangun diskursus mengenai lebah dan pelestariannya dalam rangka mencari solusi untuk mengatasi masalah perlebahan di Indonesia.

Pada tahun 2021, PEI telah berdialog dengan berbagai pihak dan salah satu temuannya adalah kelestarian lebah terancam karena hilangnya habitat yang menjadi tempat hidup dan sumber makanan bagi lebah.

Spesies lebah hutan Apis dorsata dilaporkan banyak menghilang dari kawasan Sumatera dan Kalimantan akibat hilangnya habitat bagi pohon sialang yang menjadi tempat lebah hutan tersebut bersarang.

Selain itu, beberapa daerah juga melaporkan adanya penurunan populasi spesies lebah tertentu akibat perubahan musim. Tahun ini, PEI kembali mengadakan Forum Dialog Penyerbuk yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat, pada 20-21 Mei 2023.

Forum dialog ini diselenggarakan bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjadjaran, Asosiasi Perlebahan Indonesia, dan Indonesia Pollinator Initiative yang didukung oleh Syngenta.

"Lebah tampaknya kecil, tetapi dia memiliki dampak yang dahsyat bagi kehidupan, sehingga perlu kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, sektor swasta (private sector), maupun masyarakat untuk bersama-sama menjaga habitat lebah dengan menjaga keberadaan pohon sialang maupun melakukan penanaman kembali pohon sialang," kata Prof. Dr. Ir. Damayanti Buchori, M.Sc Ketua Pelaksana/Dosen Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, IPB.

Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua PEI, Prof. Dr. Ir. Dadang, M.Sc. PEI sebagai asosiasi entomologi ingin meningkatkan kepedulian serta kapasitas anggotanya maupun masyarakat tentang serangga dan penyerbuk lainnya.

Sebagai asosiasi yang memiliki perhatian terhadap serangga, PEI akan terus mendukung kegiatan-kegiatan positif untuk menjaga keanekaragaman serangga di Indonesia, terutama lebah dan serangga penyerbuk lainnya.

"Upaya konservasi terhadap keberadaan lebah dan penyerbuk ini penting untuk dilakukan karena lebah berperan penting dalam ketahanan pangan dan kesehatan," kata Prof. Dr. Ir. Dadang, M.Sc Ketua PEI/ Dosen Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, IPB.

Sementara itu Indra Eksploitasia Semiawan Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Genetika Spesies, KLHK mengatakan, habitat sangat penting bagi keberadaan lebah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mempunyai skema-skema untuk turut serta mempertahankan keberadaan lebah seperti membuat kebijakan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 3 tahun 2012 tentang Taman Kehati.

Peraturan ini merupakan salah satu kebijakan dan regulasi yang secara tidak langsung ditujukan untuk konservasi penyerbuk.

"Selain aturan terkait penetapan satwa dilindungi melalui Permen LHK Nomor 106 tahun 2018 yang memuat beberapa hewan penyerbuk di dalamnya seperti burung dan serangga," kata Indra

Sedangkan Kazim Hasnain, Country Director Syngenta Indonesia mengatakan, bahwa dalam beberapa tahun terakhir, penyerbuk telah terancam oleh kombinasi penyebab, termasuk hilang dan terfragmentasinya habitat, intensifikasi pertanian, penggunaan produk perlindungan tanaman yang tidak berkelanjutan, pencemaran lingkungan, patogen, dan perubahan iklim.

"Melalui sebuah program bernama Operation Pollinator, Syngenta turut berperan aktif dalam mengatasi penurunan penyerbuk melalui peningkatan kesadaran petani mengenai peran penyerbuk bagi produktivitas dan kualitas tanaman, dan mempromosikan praktik pertanian tepat dan berkelanjutan," kata Kazim Hasnain, Country Director Syngenta Indonesia.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved