PLN Putus Aliran Listrik KONI Sumsel

Tak Hanya Listrik Dicabut, Pegawai KONI Sumsel Sudah 4 Bulan Tidak Gajian: Staf Terpaksa Berhutang

Sejumlah staf KONI Provinsi Sumsel sebanyak 40 orang hingga kini belum gajian sejak Januari 2023.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Odi Aria
SRIPOKU.COM / Abdul Hafiz
Sekum KONI Sumsel, Suparman Romans. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Lantaran belum ada kucuran dana pencairan NPHD (Naskah Perjanjian Hibah Daerah) dana KONI Sumsel 2023, staf pegawai Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumsel terpaksa berhutang untuk menutupi kebutuhan sehari-harinya. 


"Sejumlah staf KONI Provinsi Sumsel sebanyak 40 orang hingga kini belum gajian sejak Januari 2023. Mereka masih bersabar walaupun kondisinya sudah memprihatinkan.

Barangkali ada yang sudah berhutang karena staf kita ini rata-rata bergantung dari gaji mereka itulah. Mereka tidak punya penghasilan lain," ungkap Sekum KONI Sumsel Ir Suparman Romans, Kamis (18/5/2023). 


Tak hanya staf, sama halnya juga untuk penggantian transport pengurus juga belum ada pencairan. 


Menurut Suparman Romans, ini juga yang terlihat dengan pasca menunggak tagihan rekening listrik selama 3 bulan sekitar Rp 33 juta, kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumsel di Jl Jenderal Sudirman Palembang gelap gulita setelah aliran listriknya diputus PLN


"Kita masih work from home akibat listrik nunggak. Sudah tiga minggu listrik di KONI padam. Kenyataannya duit kita tidak ada. Kita pengurus sudah menutupi untuk bulan Januari, Februari bisa nalanginya," katanya. 

Baca juga: Sudah 3 Minggu Listrik di KONI Sumsel Diputus PLN, Suparman Romans Akui tak Ada Uang Bayar Tunggakan


Kemudian sejak bulan Maret, April sudah tidak sanggup lagi untuk menalanginya. Saat ini pihak KONI sedang memproses pengajuan anggaran ke Gubernur Sumsel, melalui Dispora Sumsel untuk pencairan NPHD (Naskah Perjanjian Hibah Daerah) dana KONI Sumsel 2023.


"Kemarin kita sudah koordinasi dengan pengurus lagi untuk kumpulkan talangan lagi. Ini kita masih kumpulkan. Ini sudah masuk tiga bulan nunggak listrik sekitar Rp 33 juta.

Kalau sebulan itu tagihan sekitar Rp 13 juta. Tapi karena sebulan terakhir ini listrik dipadamkan jadi agak turun tagihannya," terangnya. 


Stafsus Walikota Palembang Bidang Generasi Muda mengatakan informasi dari Dispora Sumsel, proses NPHD baru naik ke Gubernur.Dan itu biasanya tidak langsung cair. Karena setelah nantinya persetujuan baru berkas tersebut akan turun lagi. 


"Barulah nanti Dispora bersurat untuk pencairan. Diperkirakan seminggu hingga dua minggu lagi," katanya. 

Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumsel di Jl Jenderal Sudirman Palembang gelap gulita pasca putusan aliran listrik. Foto diambil Rabu (17/5/2023) malam.
Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumsel di Jl Jenderal Sudirman Palembang gelap gulita pasca putusan aliran listrik. Foto diambil Rabu (17/5/2023) malam. (Sripoku.com/Abdul Hafiz)


Diakui Suparman selama diputusnya aliran listrik di kantor KONI Sumsel, kerja pelayanan tidak bisa maksimal karena semua administrasi menggunakan komputer. 


"Makanya kita buat kebijakan kawan-kawan standby saja di KONI mana yang ada dokumen untuk kita layani kita bawa ke rumah dulu, dikerjakan di rumah," paparnya. 


Mantan Ketua Umum KONI Kota Palembang ini juga menjelaskan dengan belum cairnya NPHD (Naskah Perjanjian Hibah Daerah) dana KONI Sumsel 2023, otomatis dana pembinaan juga ikut mandek. 


Ya pastilah (ikut mandek). Karena semua anggaran di dana hibah itu. Dana pembinaan atlet-atlet yang unggulan, untuk Kejurnas, semua masih menunggu dan kita jelaskan apa adanya faktanya mang seperti itu. Karena kalau kita mau mencari dana talangan nanti jadi masalah lagi," jelasnya. 

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved