Guru Aniaya Siswa di Musi Rawas
Ngotot Penjarakan Guru Sularno, Paman Siswa di Musi Rawas Ungkap Alasan Keluarga Enggan Berdamai
Keluarga korban berharap guru Sularno diberikan hukuman setimpal terhadap perbuatannya yang sudah menghukum siswa dengan perbuatan yang tak wajar.
Lanjutnya, hukuman yang meninggalkan bekas memang baru sekali ini terjadi, tapi hukuman lainnya pernah dilakukan Sularno kepada murid yang lainnya.
"Contohnya di tempeleng, bahkan beberapa tahun yang lalu anak adik saya pernah mendapat hukuman karena mungkin tidak hafal tugas, dihukum membuang air dari kloset pakai pipet," ungkapnya.
Menurutnya sebagai masyarakat tidak pantas seorang guru dibiarkan seperti itu, bahkan diluar sekolah guru Sularno ini pernah menganiaya adik iparnya sendiri hingga pingsan.
"Saat itu iparnya itu pingsan ditinggalnya sendiri di pulau, saking kejamnya hampir satu dusun yang menjemputnya, gara-garanya mereka ribut di air (sungai) waktu lagi njaring ikan," ujarnya.
Zufikar pun mengaku heran dan bertanya-tanya mengapa kepsek SD Sungai Naik tetap mempertahankan Sularno yang mempunyai jiwa tempramen masih mengajar di sekolah.
Zulfikar juga membantah bila Sularno pernah meminta maaf langsung kepada keluarganya, namun, yang datang menemui keluarganya yakni ketua PGRI dan Kepsek.
"Dia (Sularno) tidak pernah minta maaf kepada keluarga kami yang ada itu ketua PGRI sama Kepsek saja," ungkapnya. (Joy)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.