Pilgub Sumsel

Bukan Mawardi Yahya, Pengamat Sebut Gerindra Bakal Usung Eddy Santana Lawan Herman Deru di Pilgub

Bergabungnya Mawardi Yahya ke Gerindra, sedikit banyak mengubah peta politik menjelang pemilihan gubernur Sumsel pada 2024 mendatang

Editor: Odi Aria
kolase
Eddy Santana Putra dan Herman Deru. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya resmi bergabung dengan Partai Gerindra besutan Prabowo Subianto, Minggu (30/4/2023]

Bergabungnya Mawardi Yahya ke Gerindra, sedikit banyak mengubah peta politik menjelang pemilihan Gubernur Sumsel pada 2024 mendatang.

Sebelum Mawardi Yahya bergabung dengan partai Prabowo Subianto tersebut kader Gerindra yang gencar disebut bakal maju di Pilgub Sumsel yakni mantan Walikota Palembang yakni Eddy Santana.

Anggota DPR RI itu bahkan blak-blakan mengaku bakal maju di Pilgub Sumsel pada 2024.

Eddy Santana Putra beberapa waktu lalu mengungkapkan keinginannya maju di pemilihan Gubernur Sumsel 2024 mendatang.

Mantan Walikota Palembang dua periode ini optimis akan diusung oleh Gerindra dan PKB untuk maju ke Pilgub Sumsel.

"Saya berharap koalisi Nasional Gerindra-PKB juga terjadi di Sumsel," kata Eddy Santana, beberapa waktu ke Sripoku.com.

Eddy Santana mengatakan, kursi Gerinda dan PKB sudah memenuhi syarat untuk mengusung calon gubernur.

Di mana Gerindra memiliki 10 kursi dan PKB sebanyak 8 kursi di DPRD Sumsel.

"Semua partai harus koalisi untuk mengusung calon gubernur," kata dia.

Eddy menolak dirinya maju lagi di Pilgub Sumsel untuk menantang calon incumbent.

Menurut dia, ia mencalonkan diri sebagai calon gubernur merupakan haknya.

"Bukan nantang, tapi sama-samalah. Silahkan dia nyalon incumbent, saya juga punya hak mencalonkan diri. Semuanya bisa nyalon, banyak," kata Eddy

 

Lantas siapa yang bakal dipilih Prabowo Subianto untuk diusung di Pilgub Sumsel 2024 mendatang ?

Sebelumnya Prabowo Subianto telah resmi memperkenalkan Mawardi Yahya sebagai kader Gerindra.

Mawardi Yahya merupakan politisi senior Golkar.

Namun saat diperkenalkan oleh Gerindra, Mawardi Yahya mengaku sudah diberhentikan oleh partai Golkar.

"Di Golkar saya tidak masuk di struktur dan diberhentikan termasuk anak, dan adek-adek saya," kata Mawardi Yahya saat dikonfirmasi, Jumat (28/4/2023).

 

Bahkan Mawardi Yahya menduduki jabatan anggota Pembina di Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

Dengan posisi strategis tersebut akankah Mawardi Yahya yang bakal ditunjuk Prabowo sebagai Calon Gubernur Sumsel 2024 mendatang?.

 

Prediksi Pengamat

Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Mawardi Yahya resmi bergabung dengan Gerindra.

Keputusan Mawardi Yahya masuk menjadi anggota Gerindra menuai sorotan tajam.

Ia dituding bakal maju sebagai calon Gubernur Sumsel 2024 bersaing dengan Herman Deru.

 

Namun berdasarkan penilaian pengamat politik Sumsel, Baginda Togar Butar-Butar, Mawardi Yahya tidak berniat maju sebagai Gubernur Sumsel.

Ia menganggap tujuan Mawardi Yahya gabung dengan Gerindra bukan untuk menjadi pemimpin daerah.

"Orang menganggap dia maju akan pecah kongsi dengan Deru, enggak begitu logika politiknya," ujar Bagindo Togar saat dihubungi, Jumat (28/4/2023).

 

Profil Mawardi Yahya, Wakil Gubernur Sumsel yang Menghabiskan Masa Jabatan di Partai Gerindra (Humas Pemprov Sumsel)

Ia menilai bahwa Mawardi Yahya memiliki keunggulan yang tidak dikuasai oleh Herman Deru dan pejabat politik lainnya.

"Inilah kelebihan Mawardi, intuisi politiknya jauh lebih tajam dan teruji ketimbang seorang Herman Deru atau pejabat politik lainnya di Sumsel," jelasnya.

Ketajaman intuisi politik Mawardi Yahya dianggap unggul karena faktor pengalaman yang dimulai dari tingkat paling rendah.

Diketahui Mawardi Yahya meniti karir sebagai politisi pada tingkat kecamatan.

"Sampai akhirnya jadi Bupati Ogan Ilir hingga Wakil Gubernur Sumsel," ungkap Bagindo Togar.

 

Selain itu, keputusan Mawardi Yahya menjadi wakil gubernur Sumsel menjadi salah satu bukti intuisi politiknya teruji.

"Dia jadi Wagub saja sudah luar biasa, karena dari segi usia dia jelas lebih senior," jelasnya.

"Secara pengalaman lebih hebat, tapi dia sanggup mengalah selangkah untuk maju sekian langkah," lanjutnya.

Bagindo Togar memprediksi bahwa Mawardi Yahya mengincar posisi esekutif Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ketika Prabowo Subianto menjadi presiden.

"Itu bakal membuat dia lebih tenang ketika masa tuanya mengemban jabatan seperti itu ketimbang kepala daerah," katanya.

Tak hanya itu, posisi calon Gubernur Sumsel untuk partai Gerindra sudah dipersiapkan untuk Eddy Santana.

Hal itu menjadi alasan kuat Mawardi Yahya tidak akan mencalonkan diri menjadi Gubernur Sumsel.

"Karena sampai hari ini Eddy Santana masih berambisi menjadi calon gubernur, kecuali ada pembicaraan khusus dengan Mawardi,"jelasnya.

Kendati begitu, Bagindo Togar mengatakan tetap ada kemungkinan kecil bagi Mawardi Yahya bakal maju menjadi Gubernur Sumsel.

"Kalau Eddy Santana legowo ikhlas tidak maju, tapi sampai hari ini mereka sama-sama di Gerindra dan Eddy sudah berusaha keras untuk dikenal," bebernya.

"Apakah siap seorang Eddy mundur dan ujuk-ujuk Mawardy diunggulkan? Itu lebih tinggi resistennya," sambungnya.

Terakhir, Bagindo Togar mengungkapkan langkah Mawardi Yahya gabung Gerindra sebagai bekal untuk penerusnya kelak.

Ia mengakui cara Mawardi Yahya mempersiapkan anak-anaknya menjadi penerus sebagai politis dinilai maksimal.

"Artinya dia benar-benar mempersiapkan penerus lewat anak-anaknya lewat jalan yang benar, bukan jalan tol,"  jelasnya.

"Lewat pendidikan dulu, menapaki dari bawah. Nah nanti 2029 bisa jadi salah satu anaknya mencalonkan diri menjadi gubernur," tambahnya.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved