ASN Lubuklinggau Nekat Ngaret Libur Lebaran, Siap-siap Kena Sanksi TPP Tidak Cair

SIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Sanksi menanti bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Lubuklinggau yang tidak masuk bekerja setelah masa cuti bersama selesai.

Cuti bersama Idul Fitri ditetapkan pemerintah pada 19 hingga 25 April 2023 besok.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Lubuklinggau, Trisko Defriansyah mengatakan seluruh ASN ditekankan untuk langsung melakukan tanggung jawabnya setelah selesai cuti bersama.

"Tentunya kalau libur sudah sangat panjang. Ketika mereka tidak masuk pada hari pertama masuk kerja akan diberikan sanksi," ungkapnya pada wartawan, Senin (24/4/2023).

Trisko mengatakan saksi menanti para ASN mulai dari teguran sampai sanksi disiplin apabila menambah libur lebaran tanpa keterangan.

"Sanksinya bertingkat. Artinya mulai dari Kepala OPD, Sekretaris, Kepala Bidang. 
Kalau umpamanya Staf-nya yang tidak masuk akan ditanyakan pimpinannya satu tingkat diatasnya," ujarnya.

Trisko berharap kepala OPD apabila tidak melihat anak buahnya tidak masuk kerja, l bisa menanyakan langsung kenapa tidak masuk dan ada keterangan apa. 

"Bila tidak ada kabar, baru penindakannya berjenjang juga. Mungkin mulai dari SP 1, mulai SP 2. Seperti itu. Jadi kita lihat dulu kategori tidak masuknya kenapa," ungkapnya.

Lain halnya, apabila yang bersangkutan ada halangan atau mengajukan surat cuti resmi karena ada keperluan, nanti akan  dilihat keperluannya itu apa.

"Bila ada ASN yang tidak masuk tanpa keterangan, otomatis diberikan teguran dan sanksi disiplin sesuai regulasi secara Undang-undang kepegawaian," ujarnya.

Ia kembali menegaskan, masalah sanksi juga ada tingkatannya, mulai tingkatan ringan sedang, hingga sanksi berat.

Untuk itu, ia mengimbau kepada ASN di lingkungan Pemkot Lubuklinggau agar masuk kerja sesuai dengan tepat waktu.

"Sebab ASN sudah diberikan masa cuti yang cukup panjang," tambahnya.

Sementara, Kepala BKPSDM Kota Lubuklinggau Yulita Angraini menyampaikan bila ada ASN yang tidak rajin masuk kerja secara tidak langsung akan berdampak terhadap Ekinerja.

"Mereka yang males panismen-nya tidak dibayarkan dibanding mereka yang rajin, pengaruhnya kesana karena penghitungan TPP itu ada sistem absensinya," ungkapnya.

Dia mengungkapkan sistem absensi untuk ASN Lubuklinggau saat ini sudah menerapkan sistem fingerprint dan biometrik mata.

"Jadi pengaruhnya kesana," ujarnya. (Eko Hepronis)