Breaking News

Idul Fitri 2023

Jelang Lebaran 2023, Pengusaha Pempek di Lubuklinggau Kebanjiran Orderan

Ramainya pesanan owner dari Dapoer Manila dan Jajanan Lemak ini terpaksa membatasi pesanan jauh-jauh hari.

Editor: Odi Aria
Cookpad.com/Rani
Ilustrasi pempek. 

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Nila Pramita seorang istri Polisi di Kota Lubuklinggau Sumatra Selatan kebanjiran order pempek, tekwan, model hingga laksan jelang Lebaran 2023

Warga Griya Asri Pondok Palm, Kelurahan Muara Enim, Kecamatan Lubuklinggau Barat I ini sukses bisnis kuliner dari rumah dengan memanfaatkan media sosial instagram dan WhatsApps.

Ramainya pesanan, membuat owner dari Dapoer Manila dan Jajanan Lemak ini terpaksa membatasi pesanan jauh-jauh hari.

Pembelinya ada yang dari Palembang, Jawa Barat hingga Jogjakarta.

Mamanila biasa dikenal di lingkungan ibu bhayangkari ini mengaku bersyukur pada momen Lebaran kali ini pesanan yang datang cukup banyak.

"Alhamdulillah tahun ini cukup banyak (pesanan), agak kewalahan juga, ikannya saja habis 30-40 Kg, tapi kita ada yang bantu-bantu," ungkapnya, Minggu (9/4/2023).

Dia mengatakan pada lebaran kali ini banyak pelanggan yang membeli dengan sistem paketan, mulai dari paketan sedang sampai paket besar.

"Sistemnya paketan, mulai dari paketan Rp.150 ribu sampai tak terbatas, tapi rata-rata paling tinggi Rp.500, tergantung request digabung antara tekwan dengan pempek," ujarnya.

Namun, untuk yang paling banyak lebih kepada pesan tekwan, mungkin karena bisa dimakan beramai-ramai dengan keluarga.

Untuk harganya sendiri satu paket tekwan lengkap dengan bumbu siap masak mulai dari Rp.70 ribu.

"Jadi yang beli tinggal masa di rumah, karena semua bahannya sudah kita siapkan," ungkapnya.

Dia pun bercerita, hobby jualan  makanan khas Palembang ini lebih kepada melihat peluang pasar dan memang di rumah hobinya makan pempek.

"Hobi pempek ini belajarnya otodidak dan melihat peluang, jualan sudah mulai sejak 2015 tapi sempat stop 2017 karena sakit," ujarnya.

Setelah vakum lama, akhirnya jualan lagi, tapi karena pandemi 2020 kemarin stop lagi, karena pesanan sepi karena mungkin banyak yang buat sendiri. Dan sudah setahun ini buka lagi sampai sekarang.

"Karena pemesanan cukup banyak akhirnya buka lagi sampai dengan sekarang," ungkapnya. (Eko Hepronis) 
 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved