Polres Muara Enim

Bahayakan Keselamatan Pelajar, Tiga Angdes Ditindak Sat Lantas Polres Muara Enim

Dampak dari tidak mengindahkan peringatan dari Satlantas Polres Muara Enim, tiga unit kendaraan Angkutan Pedesaan (Angdes) akhirnya ditindak

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: bodok
SRIPOKU.COM/ari
Adapun tiga Supir dan Angdes beserta para penumpang pelajar ikut diamankan di Mapolres Muara Enim adalah Iwan Rahmat (35) BG 8629 DT, Arwansyah (40) BG 8369 DS dan Suryadi (39) BG 8290 DJ, untuk diberikan pengarahan dan penindakan. 

SRIPOKU.COM, MUARA ENIM - Dampak dari tidak mengindahkan peringatan dari Satlantas Polres Muara Enim, tiga unit kendaraan Angkutan Pedesaan (Angdes) akhirnya ditindak.

Kendaraan tersebut, masih menaikan penumpang, khususnya anak sekolah di atas atap mobil.

Sehingga Anggota Sat Lantas Polres Muara Enim Polda Sumsel memberikan sanksi kepada sopir Angdes. 

Pasalnya, selain selalu kucing-kucingan dengan petugas juga sangat membahayakan jiwa penumpang dan pengguna jalan lainnya di Jalinsum Muara Enim - Prabumulih tepatnya di Kecamatan Muara Enim, Senin (20/3/2023).

Adapun tiga Supir dan Angdes beserta para penumpang pelajar ikut diamankan di Mapolres Muara Enim adalah Iwan Rahmat (35) BG 8629 DT, Arwansyah (40) BG 8369 DS dan Suryadi (39) BG 8290 DJ, untuk diberikan pengarahan dan penindakan.

"Ini supir dan penumpangnya sama-sama bandel. Kita berikan pengarahan untuk supir dan pelajarnya, kalau untuk supir akan kita tindak, bila perlu kita rekomendasikan SIM-nya dicabut kepada pengadilan sebab supirnya benar-benar bandel," tegas Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi didampingi Kasat Lantas Polres Muara Enim AKP Suwandi dan Kasubag Humas AKP RTM Situmorang.

Menurut Kapolres, pihaknya sebelumnya telah melakukan berbagai upaya persuasif baik melalui himbauan dan sosialisasi ke supir, pelajar dan sekolah-sekolah untuk tidak pulang pergi ke sekolah menaiki atap dan bergelantungan di mobil.

Bahkan beberapa kali melakukan razia tetapi sopir Angdes dan para pelajar kucing-kucingan dengan petugas.

Jika ada petugas di lapangan mereka patuh, namun jika tidak ada petugas mereka mengulangi kembali dan itu dibiarkan oleh supir Angdesnya.

Sepertinya mereka tidak memikirkan dampak jika suatu saat ada kejadian kecelakaan lalu lintas seperti tabrakan, ditabrak atau terbalik, bisa-bisa akan banyak memakan korban jiwa.

Atas hal tersebut, lanjut Kapolres, pihaknya terpaksa mengambil tindakan tegas dengan melakukan penindakan terhadap mobil-mobil pickup yang sebenarnya diperuntukkan untuk membawa barang sesuai dengan KIR yang dimilikinya, namun di lapangan angkutan berplat Hitam tersebut selama ini digunakan untuk mengangkut penumpang yang seharusnya menggunakan plat Kuning.

Bahkan selama ini sepertinya masyarakat sudah menjadi pemandangan biasa kendaraan tersebut digunakan untuk mengangkut penumpang terutama anak-anak sekolah.

Untuk solusi kedepan, sambung Kapolres, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak Pemda untuk menyediakan Bus Sekolah baik pada jam berangkat sekolah ataupun waktu pulang sekolah, agar anak-anak ini tidak lagi melakukan tindakan-tindakan yang membahayakan.

Selain itu, pihaknya juga akan memanggil pihak sekolah untuk memberikan arahan kepada anak-anak didiknya sehingga menjadi perhatian.

"Setiap hari ada sekitar 20 Angdes yang melakukan pelanggaran tersebut. Kadang-kadang cewek juga ikut naik ke atas atap. Mudah-mudahan dengan tindakan tegas ini, bisa memberikan efek positif bagi sopir dan pelajar yang bandel," tegasnya.

Sementara itu menurut ketiga sopir Angdes, bahwa pihaknya sudah berkali-kali melarang para pelajar untuk naik keatas atap dan bergelantungan namun larangan tersebut tidak didengarkan mereka (pelajar,red) dan tetap naik ke atas atap dan bergelantungan.

"Kami sudah larang pak, tapi mereka tetap bandel," kila para sopir. (ari)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved