Banjir Sumsel

Anggota DPRD Sumsel Minta Perusahaan yang Beroperasi di PALI Peduli dan Bantu Warga Terdampak Banjir

Perusahaan yang beroperasi di Kabupaten PALI diminta untuk peduli dan memberikan perhatian kepada warga yang menjadi korban banjir Sungai Lematang.

Penulis: Reigan Riangga | Editor: Ahmad Farozi
reigan/sripoku.com
Bantuan disalurkan kepada masyarakat terdampak banjir di Desa Curup, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten PALI, Selasa (14/3/2023). 

SRIPOKU.COM, PALI - Anggota DPRD Sumsel H Rizal Kennedy bersama Dinas Sosial Pemprov Sumsel memberikan bantuan beras, mie instan, tepung terigu dan makanan siap saji untuk warga terdampak banjir di Kabupaten PALI.

Bantuan disalurkan kepada masyarakat terdampak banjir akibat luapan Sungai Lematang yang melanda 10 desa di Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten PALI.

"Warga terdampak banjir tidak bisa mencari nafkah. Karena itu disalurkan bantuan agar meringankan beban masyarakat yang terkena musibah banjir ini," ujar H Rizal Kennedy, Selasa (14/3/2023).

Dalam kesempatan itu dia meminta pihak perusahaan yang beroperasi di Kabupaten PALI, untuk peduli dan memberikan perhatian kepada warga yang menjadi korban banjir akibat luapan Sungai Lematang.

"Harapan kita kepada perusahaan yang ada di wilayah PALI, khususnya kecamatan Tanah Abang untuk turut peduli kepada masyarakat yang terkena musibah. Jangan seakan acuh dengan keadaan lingkungan sekitar," katanya.

Kapolres PALI, AKBP Khairu Nasrudin melalui Kapolsek Tanah Abang, AKP Zaldy menjelaskan, sejak Minggu (12/3/2023), sejumlah bantuan disalurkan ke warga Desa Curup Kecamatan Tanah Abang yang terdampak banjir.

"Bantuan tersebut antara lain berasal dari Pemprov Sumsel, PMI PALI dan sebelumnya ada juga bantuan dari Pemkab PALI," ungkap Kapolsek.

Kades Curup, M Tisar menerangkan, banjir yang melanda desanya tidak menimbulkan korban jiwa.

Menurutnya, akibat banjir ada 12 unit rumah sudah terendam. Enam rumah diantaranya, penghuninya sudah diungsikan, sedangkan tiga rumah sudah sejak pertama tidak bisa lagi ditempati.

"Dari catatan kami ada 433 rumah yang akan diberikan bantuan, ini dihitung per rumah, bukan Per KK," katanya.

Dikatakan, setiap tahun desanya langganan banjir. Karena itu pihaknya berharap usulan pembangunan jalan lingkar di pinggir Sungai Lematang cepat terealisasi.

"Kami yakin itulah satu-satunya cara untuk mengatasi air Lematang masuk Desa Curup," katanya.

Disebutkan, mayoritas warganya merupakan petani karet dan padi sawah.

Jika kondisi banjir seperti saat ini, kebun karet dan sawah terendam.

Sehingga warga tidak bisa beraktivitas mencari nafkah dan sangat berdampak terhadap ekonomi masyarakat.

"Bukan hanya rumah yang terendam, lahan pertanian juga terendam," katanya.

"Masyarakat hanya berdiam diri dalam rumah tanpa penghasilan, sementara kebutuhan hidup sehari-hari tidak bisa ditunda," pungkasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved