Pilkada Palembang

Daftar Bakal Calon Walikota Palembang dari Non Parpol yang Ramaikan Pilkada Palembang 2024

Setidaknya ada empat nama bakal calon Walikota Palembang dari non parpol yang terlihat serius meramaikan persaingan di Pilkada Palembang tersebut.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Abdul Hafiz
Bakal calon Walikota Palembang dari non partai politik ikut meramaikan persaingan merebut kursi Palembang 1. 

Ibunya petani tulen waktu kecil pingin Iwan nama panggilan Ratu Dewa agar menjadi insinyur pertanian.

Sejak tahun 1993, menjadi PNS di Dinas Penerangan Sumatera Selatan. Organisasi yang diikutinya PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), Senat Mahasiswa IAIN RF Ushuludin, predikat sangat memuaskan. Ia meneruskan studi MAP Unsri dengan hasil cumlaude.

Tiga periode menjadi Ketua 1 KNPI Provinsi Sumsel. Plt Ketum GP Anshor Sumsel. Ketum Koorcab PMII Sumsel.

Kwarda Pramuka, ICMI, Kosgoro, Ketua DPC ISNU Palembang, Ketua Umum PBSI Palembang, Presiden PS Palembang.

Ia sempat menjabat sebagai Kabag dan Kasubag Humas Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

Waktu ditugaskan di Dinas Perhubungan dan Kominfo Sumsel, sempat dibangkupanjangkan selama kurang lebih satu tahun. Dan pada saat itu saya memutuskan untuk mengambil S2 di Unsri.

Setelah pindah ke Pemkot Palembang, dipercaya menjabat Kabag Humas dan Protokol, selanjutnya menjabat sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Palembang, dan terakhir menjabat Kepala BKPSM Kota Palembang.

Kemudian ada nama Charma Afrianto SE mengaku keseriusannya untuk maju Pilwako Palembang 2024 yang sudah tahunan berada di tengah-tengah masyarakat tanpa tujuan mengharapkan kekuasaan, melakukan giat peduli sosial.

107 kelurahan sudah dijelajahinya, potensi-potensi penambahan rakyat miskin kota ia tahu titiknya di mana yang harus dibenahi banjir, sampah setiap hari ia terjun ke lapangan.

"Jadi gak ada kata main-main dalam membenahi perubahan total di Kota Palembang ini. Semua selama ini masyarakat tertipu oleh pencitraan, ditipu oleh birokrasi yang tidak berpihak kepada peradaban Kota Palembang. Ini yang harus kita benahi," ungkap Charma.

Pria kelahiran Palembang, 5 April 1975 menegaskan dalam memimpin Kota Palembang ini harus serius dan ia menilai pemimpin Palembang selama ini tidak pernah menjaga cagar budaya, menjaga peradaban Kota, dan ini harus dibenahi.

"Lihat dewek apa yang sudah kulakukan bukan cuma giat sosial. Tapi secara strategi politik pun popularitas sudah kubangun," ujar putra dari pasangan Effendi Cekwie dan Dahlia.

Dari beberapa lembaga survei nasional, Charma menyebut dirinya namanya selalu masuk di empat besar dan lima besar.

"Artinya kita lebih unggul dibandingkan ketua-ketua partai. Ini bukan main-main. Ini serius. Untuk membenahi Kota Palembang tujuan berpolitik itu mensejahterakan rakyat, bukan merebut kekuasaan," kata bapak dua putra dan tiga putri buah pernikahannya dengan Andini Agustina

Sementara kalau kita merebut kekuasaan orang kaya bisa jadi walikota. Sekarang tujuan berpolitik itu tegas Charma, bukan untuk merebut kekuasaan. Untuk mensejahterakan rakyat. Kalau menang atau tidak menang, konstelasi politik ini tidak bisa tolak ukur dari kita sendiri. Tidak bisa objektif.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved