Breaking News

Berita SMK PP Negeri Sembawa

Inovatif, Siswa SMK PP Negeri Sembawa Kementan Olah Tepung Mocaf Jadi Cookies Lezat

Inovatif, Siswa SMK PP Negeri Sembawa Kementan Olah Tepung Mocaf Jadi Cookies Lezat, Dalam menghadapi era digital yang semakin canggih

Editor: bodok
SRIPOKU.COM/Humas SMK PP Negeri Semabawa
Inovatif, Siswa SMK PP Negeri Sembawa Kementan Olah Tepung Mocaf Jadi Cookies Lezat 

SRIPOKU.COM, BANYUASIN - Dalam menghadapi era digital yang semakin canggih dan mendorong kaum generasi milenial untuk terus berpikir kreatif, aktif dan inovatif sehingga mampu bersaing dan menghadapi tantangan di dunia pertanian ke depan.

Untuk itu, SMK Pertanian Pembangunan (SMKPP) Negeri Sembawa membekali pengalaman dan soft skills melalui pengolahan tepung mocaf menjadi kastangel, makanan ringan yang enak, gurih dan lezat.

Sebagai salah satu UPT Pendidikan dibawah naungan Kementerian Pertanian (Kementan), SMK PP Negeri Sembawa terus menerus berupaya untuk dapat membekali para generasi milenial sehingga meningkatkan hasil produk pertanian serta memberikan nilai tambah, pengolahan terus dilakukan.

Singkong memiliki potensi sebagai pangan pokok alternatif mengingat kandungan karbohirat yang tinggi menyerupai kandungan karbohidrat pada beras.

Pemanfaatan singkong hingga saat ini sebagian besar masih terbatas dipasarkan dalam bentuk segar. 

Inovasi pengolahan produk singkong menjadi tepung mocaf (modified cassava flour) yang menghasilkan rendemen yang lebih tinggi dengan minim limbah mampu memberikan nilai tambah yang lebih besar sehingga berpotensi meningkatkan pendapatan petani.

Menteri Pertanian Syahrial Yasin Limpo mendorong petani milenial untuk tetap kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan global, terkait ketahanan pangan nasional dengan mampu menggagas ide besar dalam menciptakan peluang baru di sector pertanian.

“Diversifikasi pangan lokal adalah kekayaan dan budaya bangsa. Bukan hanya beras yang kita miliki. Tapi kita juga memiliki berbagai pangan lainnya, ada ubi-ubian, jagung, sorgum, sagu, kentang, labu, dan lainnya,” ujar Mentan Syahrul.

Lebih lanjut Syahrul mengungkapkan, upaya sekecil apapun akan menjadi langkah untuk turut memperkuat ketahanan bangsa yang artinya kita memiliki kekuatan dan kemampuan bersama.

Kepala Badan Penyuluh dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mendukung penuh diversifikasi pangan lokal untuk ketahanan pangan nasional.

Dedi Nursyamsi pun memberi kiat dan trik tentang cara menghadapi krisis pangan global, yakni mengganti produk pangan supaya tidak terjadi krisis berkepanjangan. 

“Petani milenial menyikapi hal itu, harus memiliki visi dan kreatif mencari alternatif pangan substitusi untuk mulai dikenalkan dan dikonsumsi oleh masyarakat. Ganti beras dan gandum dengan ubi, singkong, jagung. Jangan mau dikalahkan oleh krisis. Petani milenial yang kreatif akan selalu punya cara agar produk olahan tetap berproduksi dengan mencari pangan alternatif," tambah Dedi Nursyamsi.

Guru Prodi Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) Erni Prabawati bersama siswa tingkat XII melaksanakan praktik pengolahan tepung mocaf sehingga menjadi cemilan yang enak dan gurih. 

Erni Prabawati menuturkan, untuk meminimalisir kerusakan pada bahan pangan lokal seperti singkong maka perlu dilakukan pengolahan penanganan pasca panen yang tentunya dapat mempertahankan umur simpannya melalui pengolahan produk menjadi tepung mocaf, yang mana  memiliki karakteristik dan kualitas hampir menyerupai tepung terigu.

Dalam upaya meningkatkan pemanfaatan tepung mocaf, maka perlu diaplikasikan pada produk pangan, yang perlu dilakukan penganekaragaman dalam pengolahannya. Salah satu alternatifnya adalah substitusi parsial tepung terigu menggunakan tepung mocaf pada pembuatan kastangel. 

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved