Polres OKI

Antisipasi Cuaca El Nino, Kapolres OKI Tinjau Peralatan dan RPK PT Sampoerna Agro

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Indonesia akan mengalami El Nino (musim kemarau kering) lemah pada 2023 ini.

Editor: bodok
SRIPOKU.COM/Ts Winando
Kapolres OKI AKBP Dili Yanto saat meragakan alat sederhana untuk melakukan pemadaman apabila terjadi kebakaran yang disiapkan oleh PT Sampoerna Agro, Sabtu (28/1/2023) sore. 

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Indonesia akan mengalami El Nino (musim kemarau kering) lemah pada 2023 ini.

Menilik kondisi cuaca ekstrim, BMKG memperingatkan wilayah yang cenderung kering dan berpotensi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di bagian Sumatera dan Kalimantan patut menjadi perhatian. 

Sebagai salah satu wilayah yang rentan terjadinya kebakaran hutan dan lahan Kabupaten OKI (Ogan Komering Ilir) telah bersiaga dini dengan gelar apel pasukan siaga Karhutlah 2023.

Kapolres Ogan Komering Ilir, AKBP Dili Yanto saat meninjau peralatan
Kapolres Ogan Komering Ilir, AKBP Dili Yanto saat meninjau peralatan yang dimiliki oleh perusahaan PT Sampoerna Agro Tbk pada Sabtu (28/1/2023) sore.

"Sesuai prediksi dari BMKG kalau tahun ini akan terjadi siklus 4 tahunan yang membawa kemarau dan curah hujan akan sangat berkurang akibat adanya fenomena elnino," kata Kapolres OKI AKBP Dili Yanto saat ditemui setelah apel persiapan Karhutla di lapangan PT Sampoerna Agro Tbk, Sabtu (28/1/2023).

Maka itu, pihaknya menggandeng seluruh stakeholder termasuk perusahaan-perusahaan untuk sedari dini menyiapkan, melatih dan berkoordinasi terkait personil dan peralatan yang akan digunakan untuk pemadaman.

"Agar saat nanti terjadi kebakaran, kita dapat segera mengambil tindakan untuk melaksanakan pemadaman sedari dini dan tidak menjadi meluas," tutur AKBP Dili Yanto.

"Tidak mengakibatkan terjadinya kabut asap yang tentunya akan mengganggu aktivitas masyarakat di wilayah OKI, atau khususnya lagi di perkebunan PT Sampoerna Agro," ucap Kapolres OKI.

Menurutnya dari tinjauan yang dilakukan, terlihat kesiapsiagaan dari Regu Pemadam Kebakaran (RPK) dan peralatan sudah memadai dan sesuai standarnya.

"Saya kita peralatan yang dimiliki sudah cukup modern dan mesin-mesin dengan kapasitas besar. Sehingga hanya perlu dilatihkan lagi kemampuan RPK yang ada supaya saat situasi genting, petugas bisa segera mengambil langkah-langkah pemadam tersebut," tegasnya.

Sementara itu, Regional Head Platation Sampoerna Agro Tbk Eldi Nuzan menyebut sejak tahun-tahun sebelumnya kesiapan PT Sampoerna Agro dalam mengantisipasi karhutlah sudah sangat baik. 

"Yang mana sudah kita lakukan sesuai dengan Permentan (Peraturan Menteri Pertanian), sebagaimana acuan kesiapsiagaan tim, baik itu sarana dan prasarana maupun tim sudah kita penuhi," terangnya. 

Ditambahkan, di samping untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di lahan sendiri, pihaknya juga siap membantu masyarakat sekitar jika terjadi karhutlah. 

"Kita bantu juga masyarakat di sekitar yang masih terjangkau untuk membantu mengendalikan api apa bila terjadi kebakaran lahan milik warga," ucapnya. 

Dijelaskan, lahan milik perusahaan yang secara total hampir 98.000 hektar baik kebun inti maupun plasma, tersebar di 5 kecamatan dan di 35 wilayah hukum polres OKI. 

"Untuk mengatasi hal yang tidak diinginkan maka dibagi menjadi 19 grup, yang mana sesuai aturan permentan jika setiap 500 hektar memiliki satu regu pemadam kebakaran," jelas Eldi Nuzan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved