Berita Dinas Pariwisata Kepri
Turis Singapura dan Malaysia Ikut Rayakan Imlek di Vihara Samudra Dharma Batam
Keberadaan Vihara Samudra Dharma yang berlokasi di Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri tidak hanya menjadi tempat sembahyang
SRIPOKU.COM, BATAM -- Keberadaan Vihara Samudra Dharma yang berlokasi di Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri tidak hanya menjadi
tempat sembahyang bagi etnis Tionghoa semata.
Pada momen perayaan Imlek, vihara ini juga menjadi ikon pariwisata bagi wisatawan mancanegara, khususnya bagi turis asal Singapura dan
Malaysia.
Kesemarakan ditambah lagi adanya atraksi barongsai sehingga kian meriah Imlek 2023 di Vihara Samudra Dharma di Batam, Minggu
(22/1/2023).
Sekitar pukul 09.00 WIB, tampak dua barongsai berwarna kuning menggelar atrakasi. Semberi beratraksi barongsai tersebut membagikan jeruk dan permen kepada anak-anak yang datang ke vihara tersebut.
Saat itu, pengunjung vihara sudah tampak ramai. Beberapa orang yang datang langung melakukan kegiatan sembahyang di area luar maupun
dalam vihara.
Disela-sela kegiatan sembahyang, terdengar suara keras petasan yang dipasang di area terbuka dekat vihara. Pengunjung yang datang dapat memasang petasannya sendiri.
Petasan yang dinyalakan dan menimbulkan suara keras ini ternyata memiliki makna. Yakni, semakin keras bunyi petasan, maka semakin besar rezeki yang akan didapatkan di tahun ini.
"Perayaan Imlek tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya, bedanya ada di jumlah pengunjung. Seperti bisa dilihat, sejak pagi suasananya sudah ramai, perkiraan untuk hari ini saja bisa lebih dari seribu orang," ujar Wakil Sekretaris Yayasan Samudra Dharma Mentarau, Hermin.
Warga yang datang ke vihara berasal dari wilayah Kota Batam, dan juga luar daerah, seperti dari Karimun dan Tanjung Pinang. Kemudian ada pula pengunjung mancanegara yang datang dari Singapura dan Malaysia di pagi hari ini.
Hermin memperkirakan suasana ramai seperti saat ini akan terus berlangsung sampai 15 hari ke depan saat perayaan Cap Go Meh. Untuk diketahui, Vihara Samudra Dharma atau Cui Kao Pekong merupakan salah satu tempat ibadah yang juga menjadi destinasi wisata religi.
Umat Buddha dari sekitar wilayah Kepulauan Riau, hingga negara tetangga Singapura dan Malaysia banyak yang datang untuk beribadah di vihara ini. Vihara Samudra Dharma mulai dipugar kembali sejak sekitar tahun 2015.
Dulunya, tempat ini hanya berwujud sebuah kelenteng kecil berukuran 5 x 5 m2 yang terbengkalai. Hanya ada satu patung Dewa Te Kong yang diletakkan di kelenteng tersebut. Patung yang menjadi saksi bisu pembangunan Vihara Samudra Dharma, kondisinya masih awet dan dipajang di tempat sembahyang sampai sekarang.
"Dulu ini cuma tempat ibadah kecil, banyak orang nggak tahu tempat ini. Tapi sejak tujuh tahun lalu, tempat ini mulai dibangun jadi vihara
dengan infrastruktur lengkap," jelas Hermin.
Saat ini, vihara yang berdiri di lahan seluas lebih kurang 2,1 hektare ini masih kokoh berdiri dan terus dirawat. Sehingga kondisinya masih memadai untuk menampung kegiatan peribadatan umat Buddha di Batam.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau atau Plt Kadispar Kepri, Raja Heri Mokhrizal mengatakan, rangkaian
| Gubernur Kepri Ansar Ahmad Pelopori Tourism Linkage Network Promosikan Wisata Kepri di Provinsi Lain |
|
|---|
| Tak Sah ke Batam Jika tak ke Jembatan Barelang, Pesonanya di Malam Hari tak Buat Kecewa |
|
|---|
| Pulau Penyengat Didesain Sebagai Ikon Wisata Kepri, Bakal Jadi Pulau Zero Karbon |
|
|---|
| Imlek Meriah, Gubernur Ansar Yakin Toleransi Beragama Kepri Kuat |
|
|---|
| Batam Bermandikan Kembang Api di Puncak Perayaan Imlek |
|
|---|
