Berita Sriwijaya FC

Isi Kekosongan Libur Liga 2, Striker Sriwijaya FC Habibi Jusuf Bantu Jualan Kopra di Kampung Halaman

punggawa Sriwijaya FC yang berposisikan penyerang mengabarkan selain tetap rutin latihan mandiri di Ternate

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Odi Aria
MO Sriwijaya FC
Isi Kekosongan Libur Liga 2, Striker Sriwijaya FC Habibi Jusuf Bantu Jualan Kopra di Kampung Halaman 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Habibi Abdul Jusuf punggawa Sriwijaya FC yang berposisikan penyerang mengabarkan selain tetap rutin latihan mandiri di Ternate, dirinya menyempat diri membantu orangtuanya membuat kopra di kampung halamannya Desa Dolik Kecamatannya Gane Barat Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. 


"Kalau hari-harinya latihan mandiri di Ternate. Saya kan tinggal sama Ibundi Ternate. Di sini latihan bisa ikut tim Playerhuner. Selain itu bantu buat kopra untuk dijual. Bapak di Kampung Dolik. Jadi bolak-balik Ternate-Dolik," ujar Striker Sriwijaya FC ini, Selasa (10/1/2023). 


Habibi sang bintang kemenangan Sriwijaya FC pencetak brace saat mengalahkan Persiraja Banda Aceh dengan skor 2-0 pada laga pekan kelima Babak 1 Grup Barat Liga 2 2022/2023 di Stadion Atletik 1 Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Kamis (22/9/2022) sore, menceritakan proses dirinya membantu berjualan kopra. 

 

"Kita kan punya kebun kelapa sendiri di kampung. Kita bayar upahan ke orang untuk memetik kelapa yang sudah tua. Setelah dikumpulin semua baru kelapa itu dibelah, diambil isinya dijadikan kopra. Dari panen kelapa 900 kg hingga 1 ton itu bisa didapatkan 8-9 karung kopra. Dijual tiga bulan sekali," kata Habibi. 


Sekdar informasi, Kopra adalah daging buah kelapa yang dikeringkan. Kopra merupakan salah satu produk turunan kelapa yang sangat penting, karena merupakan bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya. Untuk membuat kopra yang baik diperlukan kelapa yang telah berumur sekitar 300 hari dan memiliki berat sekitar 3–4 kg.

 

Habibi mengaku prihatin saat ini cuaca dan kondisi alam yang tidak bersahabat sehingga dirinya menghindari dulu untuk ke laut. 


Apalagi di Provinsi tetangga tempatnya tingga baru saja terjadi gempa berkekuatan magnitudo (M) 7,9 mengguncang Maluku Tenggara Barat, Selasa (10/1/2023) sekitar pukul 00.47 WIB. Gempa mengakibatkan sejumlah rumah rusak.

 

"Ini lihat status story HP teman dari Basarnas untuk Waspada Tsunami. Semoga dijauhin bencana. Kita khawatir dan prihatin dengan kondisi alam cuaca yang gak bagus. Paling menghindari dulu main ke laut. Di kampung saya juga kapal lagi gak bisa berlayar," kata Habibi. 


Menurut Habibi, di Dolik, Maluku Utara sering terjadi gempa juga. Dulu pernah sekitar tahun 2019 goncangan yang agak kuat membuat keluarganya mengungsi ke gunung guna mengantisipasi terjadi tsunami. 


"Kalau gempa di Maluku Tenggara itu, di kita tidak terasa. Tapi dulu tahun 2019 di kampung saya pernah goncangan kuat membuat keluarga mengungsi ke gunung takut terjadi tsunami. Saya waktu itu lagi di Jawa," bebernya. 


Meski ada rasa bahagia berkesempatan pulang kampung ke tanah kelahirannya bisa bantu membersihkan kebun Pala 
di Desa Dolik Kecamatan Gane Barat Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, namun Habibi Abdul Jusuf tetap berharap kompetisi Liga 2 segera digulirkan kembali. 


Di kampung halamannya Desa Dolik, Habibi senang bisa bertemu ayahnya yang merupakan Kepala Sekolah SMP. 

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved