Profil Try Sutrisno, Anak Sopir Ambulans yang Menjadi Wakil Presiden Dampingi Soeharto
Inilah selengkapnya profil Tri Sutrisno matan Wakil Presiden RI ke-6 yang terbaring sakit, ternyata pertama kali kenal Soeharto ketika di Sulawesi.
Penulis: Melati Putri Arsika | Editor: Yandi Triansyah
Momen tersebut menjadi awal mula pertemuan Try Sutrisno dengan Soeharto.
Kala itu Soeharto sudah berpangkat Mayor Jenderal dan ditunjuk oleh Presiden Soekarno menjadi Panglima Komando Mandala di Sulawesi.
Pada tahun 1974, Try Sutrisno terpilih menjadi ajudan Presiden Soeharto dan mulai meniti karirnya.
Bahkan pada masa tersebut, Try Sutrisno sedang mengalami karir yang meroket.
Empat tahun berikutnya Try Sutrisno diangkat ke posisi Kepala Komando Daerah Staf di KODAM XVI / Udayana.
Setahun kemudian, ia akan menjadi Panglima Daerah KODAM IV / Sriwijaya.
Dan empat tahun kemudian, ia diangkat ke Panglima Daerah KODAM V / Jaya dan ditempatkan di Jakarta.
Kemudian pada Agustus 1985 pangkatnya dinaikkan lagi menjadi Letjen TNI sekaligus diangkat menjabat Wakasad mendampingi Kasad Jenderal TNI Rudhini.
Tak lama menjabat sebagai Wakasad, pada bulan Juni tahun 1986 atau sepuluh bulan sejak diangkat menjadi Wakasad.
Ia pun kemudian diangkat menjadi Kasad menggantikan Jenderal TNI Rudhini.
Sekitar satu setengah tahun menjadi Kasad, Try Sutrisno mendapatka promosi menjadi Pangab menggantikan Jenderal TNI LB. Moerdani.
Jenderal TNI Try Sutrisno akhirnya memimpin ABRI, sejak tahun 1988 hingga tahun 1993.
Ketika itu ABRI masih terdiri dari institusi TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan POLRI.
Selam Try Sutrisno memimpin, banyak peristiwa separatis yang terjadi. diantaranya peristiwa Santa qruz, GPK (Gerakan Pengacau Keamanan)di Aceh dan juga peristiwa Tanjung Priok.
Pada bulan Februari 1993, Try berhenti dari posisinya sebagai Pangab.