Kisah Sedih WNI yang Jadi Pemetik Buah di Inggris, Sudah Berhutang Puluhan Juta tapi Gajinya Kecil
Alih-alih kekayaan yang diharapkan, Agung bahkan sampai melewatkan makan hanya untuk mengumpulkan uang demi mencoba membayar hutang.
Hal ini dilakukan untuk menangani masalah terkait kinerja yang diaudit setiap tahun dan diatur secara ketat.
Meski begitu, dia mengatakan kesejahteraan pekerja adalah hal yang "paling penting".
Mitchell menyebut dari hampir 1.000 orang yang dipekerjakannya setiap tahun, lebih dari 70 persen kembali.
Dia menambahkan bahwa 106 orang Indonesia yang datang ke pertanian tahun ini bekerja rata-rata 41,81 jam, dengan rata-rata gaji kotor mingguan sebesar 450,68 pound Britania atau sekitar Rp8,6 juta (sebelum biaya seperti akomodasi dibebankan) dan 70 orang masih di Castelton.
Mitchell mengaku prihatin tentang pembayaran yang diminta oleh agen pihak ketiga kepada para pekerja.
Pihaknya mengandalkan agen yang disetujui untuk melakukan uji tuntas guna memastikan bahwa para pekerja tidak membayar biaya yang berlebihan.
Mitchell mengaku pertama kali mengetahui kasus yang dialami para pekerja Indonesia yakni begitu mereka tiba di pertanian.
Dia mengaku sangat prihatin dan segera melaporkannya ke agen, pihak berwenang, dan pelanggan.
"Kami berharap badan terkait akan menangani masalah ini," jelas dia.
Di sisi lain, WNI pemetik buah lainnya, Mochtar -bukan nama sebenarnya- dari Lombok, yang bekerja bersama Agung, juga masih terlilit utang atas apa yang ia bayarkan untuk datang ke Inggris.
Selama bekerja, Mochtat berhasil memetik lebih banyak buah saat bekerja di Castleton tetapi mengatakan dia masih menghasilkan kira-kira 300 pound Britania seminggu.
Dia bercerita hanya berhasil mengirim sekitar 100 pound Britania ke rumah untuk istrinya sebulan, setelah dia melakukan pembayaran terhadap utang dan memperhitungkan biaya hidupnya sendiri.
“Saya akan sangat senang melihat keluarga saya lagi. Tetapi di sisi lain saya malu,” ucap dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita WNI Pemetik Buah di Inggris Terlilit Utang untuk Bayar Broker: Saya Malu"
===
Simak berita Sripoku.com lainnya di Google News
