Berita Banyuasin

Sejarah Danau Yapi di Banyuasin Sumsel yang Indah dan Misteri Ular Besar hingga Tewasnya Pelajar SMP

Danau Yapi juga kerap dijadikan para fotografer dan pasangan calon pengantin mengabadikan foto prewedding.

Editor: Sudarwan
Foto Yokin Darma Pratama
Danau Yapi di Kelurahan Air Batu Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel), Selasa (6/12/2022). 

SRIPOKU.COM, BANYUASIN - Di Kelurahan Air Batu Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), terdapat sebuah danau. Masyarakat biasa menyebutnya Danau Yapi.

Danau Yapi tampak indah dan mempesona. Meskipun tak seindah sebelumnya.

Pantauan di lapangan, Kamis (8/12/2022), tampak air Danau Yapi yang biru dihiasi perbukitan batu kapur dan galian tanah memang masih terlihat  cukup indah.

Tak heran bila Danau Yapi sering dikunjungi muda-mudi untuk sekadar ngumpul bareng atau melakukan sejumlah kegiatan.

Danau Yapi juga kerap dijadikan para fotografer dan pasangan calon pengantin mengabadikan foto prewedding.

Ketua RT setempat, Indra Jayanto mengatakan, Danau Yapi tersebut tercipta akibat adanya aktivitas galian C.

Bukan dibuat khusus untuk danau.

"Itu terbentuk akibat galian C yang beraktivitas sejak tahun 1980an. Dikeruk-keruk sehingga membentuk cekungan dan yang terisi air," katanya Indra Jayanto, Kamis (8/12/2022).

Indra Jayanto menuturkan, sebelum ada galian C dan terciptanya Danau Yapi, kawasan tersebut dulunya merupakan kebun dan sebagian rumah penduduk.

Lahan seluas sekitar 3 hektare itu awalnya itu milik masyarakat namun sekarang sudah milik pihak galian C.

"Dikeruk terus sampai mepet ke tanah warga sehingga warga takut nanya longsor. Jadi mau tak mau warga jual tanahnya ke pihak galian C," ujar Indra Jayanto.

Untuk saat ini, galian C di area tersebut tidak ada izin dari pemerintah setempat.

"Paling kucing-kucingan. Karena di area itu juga sudah dipasang bener bertulis dilarang menggali," ujarnya.

Ketua RT 10 Kelurahan Air Batu Kecamatan Talangkelapa Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan, Indra Jayanto, Kamis (8/12/2022).
Ketua RT 10 Kelurahan Air Batu Kecamatan Talangkelapa Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan, Indra Jayanto, Kamis (8/12/2022). (Foto Yokin Darma Pratama)

Dikatakan Indra, air Danau Yapi memang terkadang digunakan masyarakat sekitar sekadar untuk mencuci kendaraan dan mencuci baju saat musim kemarau, namun tidak untuk diminum.

"Jarang masyarakat pakai air itu. Paling jikalau musim kemarau sumur warga pada surut baru warga mengambil di di situ. Tapi tidak untuk diminum karena airnya asin," katanya.

Misteri Ular Besar

Selain itu, Indra mengungkapkan di balik awal terbentuknya galian C dan Danu Yapi, kawasan tersebut juga menyimpan misteri.

"Menurut pengakuan beberapa warga, di kawasan itu pernah melihat penampakan ular besar menyeberang jalan. Tidak tau ular asli atau ular jadi-jadian," imbuh Indra.

Danau Yapi itu juga pernah menelan korban jiwa.

"Dulu pernah ada anak-anak SMP merayakan ulang tahun. Mungkin mereka bersenang-senang saling dorong sehingga ada yang tercebur dan meninggal dunia," ujarnya.

"Dulu waktu tahun 2016an danau ini sangat keren, tapi tidak dikelola. Malahan dikeruk-keruk terus jadinya danaunya mengecil kurang bagus," kata warga setempat, Komaria (24).

Keindahan Danau Yapi tahun 2016 silam.
Keindahan Danau Yapi tahun 2016 silam. (Google)

Komaria mengatakan, Danu Yapi ramai didatangi pengunjung ketika hari libur.

Ketika musim hujan area danau ini juga sering dijadikan tempat track motor trail.

"Ramainya hari Minggu, tapi kalo musim hujan sedikit pengunjung karena jalannya di area danau becek. Tapi ada orang yang track-trackan motor trail," katanya.

Sementara itu, salah satu pengunjung dari Desa Purwosari Kecamatan Sembawa Banyuasin, Reza Abdullah (22), mengaku sering berkunjung ke Danau Yapi untuk bersantai-santai.

"Itung-itung cuci mata gratis sekalian foto-foto," katanya.

Untuk berkunjung ke Danau Yapi hanya membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit dari kilometer 12, masuk lewat simpang Kelurahan Air batu berjarak kurang lebih 1 kilometer dengan kondisi jalan cor batu.

(Penulis: Yokin Darma Pratama, Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Stisipol Candradimuka Palembang)

Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved