Covid 19

Covid-19 Sub Varian Omicron XBB Telah Teridentifikasi Masuk ke Indonesia, Ini Saran Prof Yuwono

Dijelaskan ahli Medical Microbiologist Prof Dr dr Yuwono M Biomed, Omicron XBB merupakan gabungan antara dua varian omicron salah satunya Omicron BA5.

Penulis: Feronika selvi oktavia | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/Abdul Hafiz
Ahli Mikrobiologi Kesehatan Sumsel Prof Dr H Yuwono M Biomed. Prof Dr dr Yuwono M Biomed, menjelaskan Omicron XBB merupakan gabungan antara dua varian omicron salah satunya Omicron BA5. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Covid-19 sub varian Omicron XBB saat ini telah teridentifikasi di Indonesia.

Dijelaskan ahli Medical Microbiologist Prof Dr dr Yuwono M Biomed, Omicron XBB merupakan gabungan antara dua varian omicron salah satunya Omicron BA5.

Seluruh dunia termasuk Indonesia melakukan pendataan RNA atau DNA dari virus sehingga ketemu Omicron XBB tersebut

“XBB ini diketahui dari yang namanya Jin Beng atau bank DNA. Jadi di seluruh dunia ini melakukan pendataan DNAatau RNA virus maka ketemulah XBB 1 2 3,” kata Prof Yuwono kepada wartawan Sripoku.com saat diwawancarai via telepon, Rabu (26/10/2022).

Prof Yuwono mengatakan, untuk level bahaya virus covid-19 varian Omicron XBB sendiri lebih ringan dibandingan dengan virus covid-19 variant lain. Ia juga mengatakan, semua gejala covid-19 semua varian sama.

“Untuk XBB sendiri itu lebih ringan demamnya, lesu, badannya sakit sakit tapi itu bukan gejala khusus XBB. Saya perlu tergaskan semuanya Omicron segala macam juga gejalanya macam itu,” tegasnya.

Seperti yang dikatakan oleh pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kemungkinan Covid-19 Varian Omicron XBB sudah masuk ke Indonesia.

“Mutation is by change atau mutasi asam Nukleat apakah itu DNA atau RNA pada virus itu adalah by change jadi dimana pun bisa terjadi mutasi. Dari yang ada di Indonesia ini saja bisa terjadi mutasi atau perubahan yang menjadi dan mengarah kepada XBB,” tuturnya.

XBB pertama kali diidentifikasikan di Amerika, namun di Amerika sendiri kasusnya tidak menyebar luas.

“Pertama sekali bulan September lalu itu diidentifikasikan di Amerika tapi di Amerika sendiri tidak merebak, justru banyak di singapura. Apakah berarti orang amerika menyebarkannya di Singapore? tidak, karena di Singapore sendiri juga ada variant virus yang lain, salah satunya kombinasi antara Omicron BA5 dan Omicron lainnya sehingga menjadi XBB,” ujar Prof Yuwono pada sipoku.com

Lebih lanjut, Prof Yuwono mengatakan, dengan adanya vaksin bukan berarti akan terhindar dari virus virus yang ada melainkan sebagai tambahan imun atau bahasa lainnya Acquired Immunity.

”Karena saya memang profesor di bidang ini, maka saya meluruskan tentang vaksin. Vaksin adalah tambahan atau dia disebut sebagai Acquired Immunity. Contoh kasus XBB di Singapura orang yang terkena XBB itu sudah vaksin booster 2 kali. Yang artinya kita harus memiliki status imun yang bagus untuk mencegah terkena virus,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan, status imun yang baik itu ditentukan oleh 4 hal yakni menjaga waktu tidur, menjaga makan, beraktivitas sejak pagi, dan terakhir berfikir positif.

“Yang pertama, tidur antara 5 sampai 8 jam per hari. Yang kedua, enakin makan, dari makan akan tumbuh energi asupan gizi yang baik. Yang ketiga, beraktivitas lah dari subuh. Karena subuh adalah puncak dari hormone yang menyebabkan tubuh kita sehat segar bugar. Yang keempat, positive thinking. Jadi kalau kita menjaga 4 ini insya Allah mau XBB apa pun jenis virus lainnya tidak mudah menyerang kita,” tambahnya.

Yuwono juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan, menjaga status imun, dan yang terpenting harus cerdas agar dapat menilai segala sesuatu dengan didasarkan ilmu sehingga tidak menerka-nerka yang akhirnya dapat memicu kepanikan bagi diri sendiri.

“Tolong untuk masyarakat yang dilihat itu adalah fakta di lapangan. Jadi kalau keadaan sekarang kondisi covid sudah terkendalikan maka tenanglah. Selama fakta di lapangan seperti ini aman. Jaga kesehatan, jaga status imunitas, harus terus belajar agar cerdas sehingga supaya segala sesuatu didasarkan ilmu bukan menerka nerka,” ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved