Pilpres 2024

Nasdem Deklarasikan Anies Baswedan Capres Pilpres 2024, Pengamat Sebut Ada Potensi Efek Ekor Jas

Dukungan Partai Nasdem kepada Gubernur DKI Anies Baswedan untuk bertarung pada Pilpres 2024 mendatang merupakan ajang pembuktian bagi Partai Nasdem

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
Tangkapan Layar Kompas.TV
Nasdem deklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024, Senin (3/10/2022). Pengamat Sebut Ada Potensi Efek Ekor Jas terhadap elektabilitas Partai Nasdem. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Baru saja Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024 di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).

Dukungan Partai Nasdem kepada Gubernur DKI Anies Baswedan untuk bertarung pada Pilpres 2024 mendatang merupakan ajang pembuktian bagi Partai Nasdem, apakah ada efeknya terhadap elektabilitas partai besutan Surya Paloh tersebut atau tidak.

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI), Arianto, M.I.Kom.Pol mengatakan, efek elektoral yang diharapkan partai yang pertama kali menyatakan dukungan terhadap salah satu capres itu bisa positif atau bahkan negatif ke depan.

"Ujian elektoral akan dimulai sesungguhnya terhadap Partai Nasdem. Dengan elektabilitas Anies yang berada di angka kisaran 22 persen -26 % secara nasional berdasarkan survei nasional yang LKPI lakukan, apakah berdampak baik adanya limpahan elektabilitas Anies tersebut ke Nasdem," ungkap Arianto, Selasa (4/10/2022).

Dilanjutkan Arianto bahkan apakah nantinya sebaliknya, elektabilitas Nasdem akan stagnan atau malah akan merosot.

"Ini merupakan ajang pembuktian tarikan elektoral bagi Nasdem dengan mengusung Anies Baswedan yang saat ini menempati tiga besar nama Capres berdasarkan hasil survei," terang mantan peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) ini.

Ia mengungkapkan, efek ekor jas terhadap Nasdem terhadap elektabilitas dari Anies Baswedan berdasarkan pengalaman survei memang adanya potensi untuk menambah elektabilitas Nasdem.

Dilihat dari perilaku pemilih dan irisan pendukung Anies, faktor pemilih yang mengalami kekecewaan terhadap pemerintah dan pendukung salah satu capres dan cawapres yang beralih mendukung pemerintahan saat ini tentunya akan berpotensi besar mengalihkan dukungannya terhadap Nasdem.

Anies yang dikenal santun, intelektual dan visioner akan berdampak besar dengan Partai Nasdem yang mempunyai jargon gerakan restorasi dan perubahan ini.

Ditambah lagi para elit, kader, sayap dan semua simpatisan Nasdem sudah tidak ragu lagi bergerak karena Anies sudah resmi diperjuangkan untuk disosialisasikan ke masyarakat sebagai capres pilihan Nasdem.

"Ada beberapa parameter yang bisa dipakai dalam melihat potensi Nasdem akan mendapatkan insentif elektoral dari Nasdem. Namun demikian, yang pasti, elektabilitas Anies yang tetap konsisten di atas angka dua digit tersebut tentunya diharapkan terdongkraknya juga elektabilitas Nasdem," tegasnya.

Momentum yang digunakan Nasdem sangat tepat dan Nasdem memanfaatkan situasi ini yang partai lain belum ada capres resminya.

Anies dipilih karena figurnya dan dia bukanlah kader parpol manapun.

"Potensi efek ekor jas itu ada untuk naiknya elektabilitas Nasdem secara nasional, di daerah dan bahkan di tingkat pemilihan caleg dan pilkada. Kita lihat saja tiga bulan ke depan," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh mengawali pidatonya dengan memaparkan keyakinan dan prinsip dari Partai NasDem.

Adapun Surya mengatakan telah menerima berbagai masukan, saran, serta berkontemplasi sebelum memutuskan menunjuk Anies sebagai Capres.

Surya menyebut Anies menjadi sosok yang mampu untuk meneruskan pembangunan di Indonesia.

Ia juga menilai prinsip dan perspektif Anies sejalan dengan apa yang diyakini oleh Partai NasDem.

“Inilah mengapa akhirnya NasDem memilih sosok Anies Baswedan. Kami memikirkan masa depan bangsa ke depan. Insya Allah jika Anies terpilih jadi Presiden, pimpinlah bangsa ini jadi bangsa yang lebih bermartabat, yang mampu membentuk karakter daripada bangsa ini sejatinya,” ujarnya.

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI), Arianto, ST, M. I.Ikom,Pol
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI), Arianto, ST, M. I.Ikom,Pol (Handout)

Sebelumnya, seperti diketahui Partai Nasdem menyatakan mendukung tiga nama bakal capres berdasarkan hasil Rakernas Nasdem pada Juni lalu.

Mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Halaman
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved