Berita Muaraenim

Ditabrak Lari, Dumptruk dan Mobil Panther Warga Muara Enim yang Parkir Depan Rumah Ringsek

Dua unit kendaraan yang diparkir depan rumah itu rusak diduga ditabrak kendaraan pengangkut batubara, Selasa (4/10/2022) sekitar pukul 03.00.

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Ahmad Farozi
ardani/sripoku.com
Satu unit dumptruk BG 8745 DE dan Panther Touring BG 1341 DN, milik Husin (42) warga Kampung IV Desa Karang Raja Kecamatan Muara Enim rusak berat. Diduga kendaraan dan rumah warga itu ditabrak kendaraan pengangkut batubara yang melintas di Jalinsum desa setempat, Selasa (4/10/2022) sekitar pukul 03.00. 

SRIPOKU.COM, MUARAENIM - Satu unit dumptruk BG 8745 DE dan Panther Touring BG 1341 DN, milik Husin (42) warga Kampung IV Desa Karang Raja Kecamatan Muara Enim rusak berat.

Dua unit kendaraan yang diparkir depan rumah itu rusak diduga ditabrak kendaraan pengangkut batubara yang melintas di Jalinsum desa setempat, Selasa (4/10/2022) sekitar pukul 03.00.

Selain itu, garasi mobil, tiang dan pagar rumah milik Husin yang berprofesi sebagai sopir truk itu juga rusak.

Menurut Husin, sebelum kejadian seperti biasanya ia memarkirkan mobil panther miliknya dalam garasi dan truk dipinggir jalan.

Saat kejadian, dia sedang pulang ke rumah untuk mengambil air minum sebelum berangkat lagi untuk memuat pasir.

Tidak berselang lama, tiba-tiba ia mendengar suara dentuman keras dan langsung bergegas keluar rumah.

Begitu keluar rumah ternyata mobil truknya sudah masuk pekarangan rumah dan menabrak mobil di garasi dan rumah sehingga ringsek dan rusak.

"Ketika saya keluar kendaraan yang menabraknya sudah melarikan diri, sempat dikejar namun tidak dapat," kata Husin, Selasa (4/10/2022).

"Namun barang bukti yang ditemukan banyak ceceran batubara dan kaca spion dumptruk angkutan batubara," sambungnya.

Akibat peristiwa itu, Husien mengalami kerugian diperkirakan hingga ratusan juta karena dump truk dan mobil miliknya ringsek rusak berat. Selan itu, tiang dan pagar rumahnya juga hancur.

Belum lagi ditambah akibat mobilnya rusak berat ia otomatis tidak bisa mencari nafkah. Padahal setiap hari truknya menarik pasir dan material lainnya.

"Kalau dipukul rata penghasilannya sehari rata-rata bisa dapat Rp 1 juta. Hari ini saya rugi, tidak ada pemasukan padahal orderan sudah banyak," ungkapnya.

Dikatakan, kejadian tersebut sudah dilaporkannya ke Polres Muara Enim. Dia berharap agar pelaku menyerahkan diri secara baik-baik dan bertanggungjawab.

Namun jika tidak ada itikad baik, maka dirinya bersama warga desa akan menggelar unjuk rasa dan menyetop seluruh angkutan batubara agar tidak melintas di desanya lagi.

"Intinya mereka harus bertanggung jawab atas perbuatannya, jangan sampai gara-gara satu orang akan kena imbas semuanya," harapnya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved