TERNYATA Ada 3 Korban Kasus Penganiayaan di Ponpes Gontor, Santri Asal Palembang Meninggal

“Terduga pelaku dari kalangan dari santri juga. Untuk terduga pelaku nanti kita sampaikan lagi karena ini masih dalam proses penyidikan

Editor: Yandi Triansyah

SRIPOKU.COM - Ternyata korban penganiayaan santri di Pondok Modern Darusalam Gontor (PMDG) Ponorogo berjumlah tiga, salah satunya santri asal Palembang berinisial AM yang meninggal dunia.

Dari tiga santri Gontor korban kasus penganiayaan itu dua orang masih dirawat, sedangkan satunya lagi AM santri asal Palembang yang meninggal dunia.

Pihak kepolisian pun mengaku sudah mengantongi identitas pelaku penganiayaan yang menyebabkan salah seorang santri asal Palembang meninggal dan dua orang lainnya dirawat.

Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Ponorogo AKBP Catur Wahyu Wibowo.

Catur mengatakan, pihaknya belum bisa menyampaikan identitas terduga pelaku, sebab polisi masih mendalami pemeriksaan saksi-saksi.

Ia menuturkan identitas terduga pelaku akan disampaikan dalam waktu dekat.

“Terduga pelaku dari kalangan dari santri juga. Untuk terduga pelaku nanti kita sampaikan lagi karena ini masih dalam proses penyidikan,” tutur Catur.

Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Logo instagram.com/sriwijayapost/

Baca juga: AKUI Adanya Penganiayaan, Penyebab Santri Gontor Asal Palembang Meninggal, Pelaku Dikeluarkan Ponpes

Catur menambahkan pemeriksaan saksi-saksi dilakukan setelah Pondok Gontor resmi melaporkan kasus itu ke Polres Ponorogo.

Laporan disampaikan salah satu ustaz pondok tersebut ke Polres Ponorogo.

“Dari pondok sudah ada yang buat laporan polisi diwakili salah satu ustaz. Dan hari ini satreskrim sudah memeriksa tujuh saksi yang berkaitan dengan kejadian tersebut,” jelas Catur.

Tujuh saksi yang diperiksa yang diperiksa santri berinisial RM dan N.

Selain lima saksi lain yang diperiksa terdiri dua dokter dan tiga ustaz.

Ia menyebutkan motif penganiayaan diduga dipicu karena kesalahpahaman.

Hanya untuk kepastian akan didalami lagi karena butuh waktu dan proses. “Kepastian motif nanti akan disampaikan juga,” demikian Catur.

Diberitakan, seorang santri di PMDG berinisial AM meninggal karena diduga dianiaya.

Dugaan itu muncul setelah pengakuan ibunda AM, Soimah. Ibunda mengadu ke pengacara Hotman Paris untuk mengungkap kasus ini.

Menurut Soimah, AM dikabarkan meninggal oleh Pondok pada Senin (22/8/2022).

Jangan lupa subscribe, like dan share channel TikTok Sriwijayapost di bawah ini:

Logo TikTok Sripoku.com

Dia mendapatkan laporan penyebab meninggalnya AM akibat kelelahan saat mengikuti Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).

Namun Soimah merasakan ada kejanggalan dalam kematian anaknya.

Sebelumnya, pihak PMDG meminta maaf kepada orangtua dan keluarga AM yang merupakan santri asal Palembang Sumatra Selatan yang tewas karena diduga dianiaya.

Permintaan maaf itu disampaikan setelah tim pengasuhan santri menemukan adanya dugaan penganiayaan dalam kematian AM.

"Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada wafatnya almarhum," kata Juru Bicara PMDG Ponorogo Noor Syahid, dalam keterangan tertulis, Senin (5/9/2022).

Pondok Gontor mengaku telah mengeluarkan santri yang diduga terlibat dalam kematian AM.

"Pada prinsipnya kami, Pondok Modern Darussalam Gontor tidak memberikan toleransi segala aksi kekerasan di lingkungan pesantren, apa pun bentuknya, termasuk dalam kasus almarhum AM ini," kata dia.

Pihak Ponpes juga mengaku terus berkomunikasi dengan keluarga AM di Palembang. "Sebagai pondok pesantren yang concern terhadap pendidikan karakter anak, tentu kita semua berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved